18.

124K 14K 478
                                    

Kini Clarissa sudah beres bersiap-siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Clarissa sudah beres bersiap-siap. Ia hanya memakai tambahan jaket saja. Bodo amat, walaupun ia masih memakai baju tidur. Kemudian, ia pun pergi ke bawah dengan tertatih-tatih, karena kakinya masih terasa sakit.

"Kok gue jadi kayak nenek-nenek gini ya?" Gumam Clarissa.

"Ya kan abis kecelakaan bego." Lanjutnya, menjawab pertanyaannya sendiri.

Setelah beberapa saat, akhirnya Clarissa telah sampai di lantai 1. Ia pun langsung memanggil supir pribadinya.

"MANGG! MANGG!" Panggil Clarissa kepada supir pribadinya yang bernama Mang Amin.

Mendengar panggilan dari Clarissa, Mang Amin pun langsung pergi menemui Clarissa yang sedang berada di ruang tamu.

"Ada apa, non?" Tanya Mang Amin kepada Clarissa.

"Ayo Mang anterin aku ke suatu tempat!" Ucap Clarissa.

"Mau ke mana atuh neng?" Tanya Mang Amin.

"Anterin aja dulu, Mang! Nanti baru aku kasih tau, ya. Plisss ya Mang, mau ya?!" Ucap Clarissa memohon.

"Tapi, kan kaki Neng masih sakit atuh Neng." Ujar Mang Amin yang mengkhawatirkan keadaan Clarissa.

"Gapapa kok Mang. Aku udah baik-baik aja." Ucap Clarissa meyakinkan.

"Tapi, nanti nyonya marah sama saya, kalo saya biarin Neng pergi-pergi keluar." Mang Amin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Urusan mama bisa aku urus Mang. Cepet Mang, aelah!" Clarissa langsung menarik Mang Amin pergi ke luar, ke garasi.

"Yaudah atuh Neng, ayok. Tapi jangan tarik-tarik saya kayak gini!"

"Oiya Mang, maap!"

Akhirnya, Clarissa pun pergi ke lokasi yang dikirimkan oleh Arkan, bersama Mang Amin. Sebenarnya Mang Amin ingin menolak permintaan Clarissa. Namun, mengingat bahwa Clarissa juga adalah majikannya. Jadi, mau gak mau ia harus menurutinya.

***

Sementara di lokasi tersebut, sudah ada segerombolan orang yang terbagi menjadi dua kelompok, antara anggota Vandero dan juga Daksa. Di sana, Sakti dan Regan sudah saling berhadap-hadapan.

"Lo ada masalah apa lagi sih sama gue?" Tanya Regan sembari melipatkan tangannya di depan dada.

"Gue emang gak ada masalah sama lo, tapi sama salah satu anggota lo." Ucap Sakti dengan tatapan tajamnya.

"Apa yang anggota gue lakuin ke lo, sampe ngajak war kayak gini lagi?" Saat ini, Regan masih bisa bersikap santai. Kalau bisa, ia tidak ingin ada perkelahian hari ini.

"Gak ada yang anggota lo lakuin sama gue, tapi sama temen gue. CLARISSA." Jawab Sakti dengan penuh penekanan ketika menyebutkan nama Clarissa.

"Apa yang dia lakuin sama si Clarissa?" Kini bagian Abrasi yang bertanya.

I'm Not Clarissa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang