Strawberry

592 37 2
                                    

strawberry
[ Seonghwa x Yeosang ]


ヾ(^-^)ノ


Seonghwa jatuh cinta. Berulang kali ia dibuat jatuh cinta pada adik tingkatnya di kampus. Yang mana merupakan kekasihnya.

"Aku terus dibuat jatuh cinta setiap ngeliat kamu, Hon." Ceritanya Seonghwa sedang menggombali kekasihnya yang sibuk dengan makalahnya. Sudah terhitung beberapa jam ia dianggurin.

"Yeosang...." rengek Seonghwa kembali mencoba mendapatkan atensi kekasih mungilnya.

"Diem dulu kak Hwa. Bentar lagi selesai," jawab sang kekasih, Yeosang.

Si dominan merengut kesal. "Bentarnya kamu itu lama, Hon...."

Yeosang mengurut pangkal hidungnya sejenak kemudian menatap kakak tingkatnya yang sudah berguling - guling di karpet. "Sini, sini. Mau peluk, gak?"

Mendengar kata peluk, Seonghwa segera menyudahi acara guling - gulingnya dan langsung memeluk sang kekasih erat. "Huhu... Aku rindu banget sama kamu, Hon...."

"Lama - lama aku nih yang nyemein kak Hwa."

"Gak boleh. Orang gemes gini kok jadi seme."

"Penampilan gak bisa menentukan posisi seseorang, ya!"

"Iya, deh. Iya...."

.

.

Seonghwa tersenyum miris. Kenangan dengan kekasihnya 3 tahun yang lalu lewat tanpa permisi dipikirannya. Sudah terhitung 3 tahun lamanya Yeosang hilang tanpa kabar. Dan selama itu pulalah Seonghwa mencari - cari keberadaan kekasihnya itu.

Mereka masih sepasang kekasih. Karena baik antara ia maupun Yeosang tak pernah sekalipun mengucapkan kata perpisahan.

"Stop, Hwa! Lo udah mabuk berat. Jangan minum lagi!" Orang disebelah Seonghwa menahan tangannya yang akan menegak segelas minuman beralkohol lagi. Hongjoong, namanya.

"Lepas, Joong! Gue mau lupain dia!"

"Gak gini caranya, bangsat!" Terlanjur kesal, Hongjoong menempeleng kepala temannya.

"Eits, jangan tidur, goblok!"

.

.


"Happy anniversary yang kedua, kak!"

Pagi itu, hari libur dan Seonghwa mendapati eksistensi Yeosang di depan pintu apartemennya lengkap dengan senyuman manisnya. Jangan lupakan  kotak misterius yang ia bawa.

"Happy anniversary too, Honey," ucap Seonghwa. "Btw, aku baru bangun dan belum mandi."

Mendengar itu, Yeosang langsung pura - pura menutup hidungnya. "Pantes kakak bau iler! Sana mandi dulu!"

"Iya, aku mandi, nih." Seonghwa nyuri kecupan di pipi kekasihnya kemudian langsung ngacir ke kamar mandi.

"Kak Hwa, ih!"

Setelah hampir setengah jam di kamar mandi, Seonghwa udah harum, rapi, dan ganteng. Keluar dari kamar mandi dia bisa nyium bau masakan dari arah dapur.

"Honey... Kamu masak apa?" Tanya Seonghwa. Kekasihnya lagi sibuk natain alat makan di atas meja.

Yeosang senyum ngeliat Seonghwa. Mau bau iler sekalipun, pacarnya emang udah ganteng dari sananya. "Nasi goreng kimchi. Kakak suka?"

"Apa pun yang kamu masak aku suka, Hon," jawab Seonghwa. "Ngomong - ngomong, aku penasaran sama kotak yang kamu bawa."

"Ah, iya!" Yeosang buru - buru ngambil kotak yang dia bawa. "Karena aku tau kak Hwa suka stroberi, aku nyoba bikin strawberry cheesecake  buat kak Hwa. Tapi, aku gak tau rasanya gimana. Hehet."

Lagi. Seonghwa dibuat jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya kepada Yeosang. Kekasihnya.

Seonghwa meraih wajah Yeosang. Mempersempit jarak di antara mereka. Menempelkan bibir tebalnya pada bibir tipis Yeosang. Melumatnya lembut menghasilkan lenguhan - lenguhan pelan dari kekasihnya.

"Manis. Kayak stroberi."

.

.


"Duh, kepala gue...."

Seonghwa bisa merasakan kepalanya terasa seperti akan meledak. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Bukan di kamar apartemennya. Lalu ia dimana? Terakhir yang ia ingat, ia mabuk berat dan Hongjoong menempeleng kepalanya. Awas saja kalau ia bertemu lagi dengan makhluk kecil itu, Seonghwa akan memukul balik kepalanya.

"Kak Hwa... Udah bangun?"

"Y-Yeosang?" Seonghwa bisa merasakan udara disekitarnya menipis. Jantungnya berdebar kencang. Orang yang selama ini selalu dicarinya sekarang ada dihadapannya.

Tanpa banyak kata, ia langsung menubruk tubuh mungil itu. Memeluknya erat seakan tak ingin orang dipelukannya pergi. Mereka terdiam dalam posisi itu, sampai suara isakan Seonghwa terdengar. Yeosang sendiri bisa merasakan bahunya basah.

"Kak-

"Aku bener - bener rindu sama kamu, Sang. 3 tahun belakangan ini aku selalu nyariin kamu. Kamu sembunyinya hebat banget. Aku sampai kalut sendiri gara - gara kamu gak ketemu. Rasanya sebagian dari diri aku hilang. Kamu tau, Sang? Aku gak hidup dengan baik 3 tahun belakangan ini...."

"Maafin aku, kak. Aku pergi ke Aussie buat sekolah dan gak bilang - bilang sama kakak. Aku takut aku gak bakal bisa lepasin kakak dan malah gak jadi berangkat ke Aussie. Aku bener - bener minta maaf, kak."

Kini gantian Yeosang yang menangis. Merasa bersalah tidak memberitahukan Seonghwa tentang keberangkatannya. Apalagi setelah mendengar penuturan kakak kesayangannya. Ia makin merasa bersalah.

Seonghwa mengusap pipi Yeosang yang sudah basah oleh air mata. "Kita disini sama - sama salah karena komunikasi yang kurang baik. Aku juga waktu itu sibuk banget. Jadi, jangan nyalahin diri kamu sendiri. Trus, jangan kabur - kaburan lagi, ya?"

Yeosang mengangguk. Kemudian bisa ia rasakan bibir mereka yang menempel. Seonghwa melumat bibirnya dengan lembut. Mengutarakan semua rasa rindu yang selama ini ia rasakan dan ia pendam.

Pangutan mereka terlepas karena Sang submissif yang kehabisan napas.

"Masih sama. Manis. Kayak stroberi.


ヾ(^-^)ノ

A/N:
Uwuwuwuwuwuwu

Agape [ YeoCentric ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang