Friendshi(t)p

557 36 5
                                    

friendshi(t)p
[ Wooyoung x Yeosang ]




凸( •̀_•́ )凸





Wooyoung dan Yeosang udah berteman sejak jaman Majapahit. Gak deh.

Wooyoung sama Yeosang itu udah berteman sejak masih piyik. Dimana mereka masih pake popok. Sampai sekarang mereka udah pakai seragam putih abu-abu.

"Lo gak capek apa temenan sama Wooyoung yang berisiknya 11-12 sama toa?" tanya Seonghwa pada Yeosang yang lagi anteng makan mie ayam.

"Capek banget, kak. Tertekan batin gue selama temenan ama dia," jawab Yeosang sambil nepuk - nepuk dadanya dramatis.

Wooyoung yang duduk disebelah Yeosang langsung nyubit pelan pipi sahabatnya. "Gini - gini cuman gue doang yang tahan ama bacotan lo yang nembus ulu hati."

"Jangan dicubit, heh! Tangan lo banyak kumannya!"

"Ututu... Gemesnya Yeosang kalau lagi marah...."

"Wooyoung rese!"

Seonghwa dan lainnya menghela napas. Dunia serasa milik berdua. Yang lain cuman numpang bernapas aja.

.

.

"Sang, ayo pulang!"

"Gue-

"Yeosang pulang ama gue." Yunho tiba - tiba datang lalu ngerangkul mesra Yeosang yang kelihatan kecil disampingnya.

Habis Yunho bilang gitu, muka Wooyoung yang awalnya secerah matahari langsung jadi mendung. "Ya udah. Hati - hati di jalan. Gue duluan."

Wooyoung langsung cabut dari parkiran sekolah. Gak tau kenapa hatinya cenat - cenut ngeliat Yeosang dirangkul mesra ama Yunho.

"Kokoro sialan."

.

.

"Kalau kata gue sih, lo suka ama Yeosang." Sekarang Wooyoung lagi nongkrong di kafe bareng San. Dia mau curhat masalah perasaan dia ke sahabatnya.

"Terus gue harus gimana??"

San hanya mengendikkan bahunya. "Mana gue tau. Lo ngungkapin perasaan ke dia bisa - bisa kalian jadi canggung ntar atau lebih parahnya lo ditolak."

Wooyoung gak bisa. Dia gak bisa ngebayangin dijauhin buntelan gemasnya? Bakal gimana kehidupannya kedepan?

"Lo milih mendam, ya kuat - kuatin aja. Secara Yeosang itu terkenal otomatis banyak yang suka. Apalagi Yunho sekarang lagi gencar - gencarnya ngedeketin Yeosang," tambah San makin membuat pria di hadapannya overthinking.

"Gini amat dah kisah cinta gue."

.

.

Sore ini, Yeosang sama Wooyoung lagi nyantuy. Mereka habis ngerjain PR. Yeosang tiduran di paha Wooyoung sambil nonton budanamu di TV.

"Lo udah gede juga tontonannya masih aja budanamu," ucap Wooyoung sambil sesekali ngelus rambut Yeosang yang halus banget. Dia jadi penasaran sahabatnya pakai sampo apa.

Yeosang nutup matanya. Menikmati elusan Wooyoung dikepalanya. "Bacot banget lu bulu babi."

Wooyoung gak nanggepin ucapan buntalan gemasnya. Dia tengah sibuk meneliti wajah Yeosang dengan seksama. Mata bulatnya yang menutup. Hidung kecilnya kembang kempis karena bernapas. Pipi gembulnya yang sedikit memerah dikarenakan cuaca atau mungkin hal lain? Dan bibir tipisnya yang sedang menggumamkan lagu 'I got a ponytail'.

Cantik.

"Yeosang."

"Hm?"

"Kalau misalnya gue bilang gue suka sama lo gimana?"

"Gak gimana - gimana," jawab Yeosang pendek.

"Maksud lo?"

Yeosang bangkit dari posisi rebahannya. Kemudian duduk berhadap - hadapan dengan Wooyoung. "Gak bakal gimana - gimana, Wooyoung. Gue ama lo gak bakal berubah. Tetap sahabat. Mau lo suka ama gembel juga kita gak bakal berubah. Paling ntar gue pura - pura gak kenal ama lo aja."

Sakit memang saat Wooyoung mendengar kata sahabat meluncur bebas dari bibir Yeosang. Tapi, ia belum menyerah. "Kalau gue bilang gue mau ngubah status sahabat kita gimana?"

"Eh?"

Wooyoung makin mendekat ke Yeosang. Udah gak peduli kedepannya. "Gue mau ngubah status kita. Gue gak mau kita sekedar sahabatan, doang. Gue mau lebih dari itu. Karena gue suka ama lo, Sang."

"Lo mau jadi pacar gue?"

Bukannya mendapatkan jawaban, Wooyoung malah mendapat tawa dari Yeosang. "Muka lo jelek banget, hahahaha."

"Gue serius, anjir...."

Yeosang berhenti tertawa dan tersenyum setelahnya. Senyum yang dapat membuat perut Wooyoung serasa diisi oleh ribuan kupu - kupu yang berterbangan. "Coba aja kalau lo kalah cepat dari Yunho. Mungkin sekarang gue udah pacaran sama dia."

"Jadi?" Tanya Wooyoung. Maklum otaknya kadang suka ngelag. Jaringannya masih 3G soalnya.

"Iya, gue terima. Dah, pacaran kita sekarang. Gak sahabat lagi."

"Gak ikhlas banget mukanya."

"Emang gak ikhlas gue, njir."

"Terus kenapa diterima?!"

"Suka - suka gue lah!"

"Untung sayang."

Yap, mari kita tinggalkan pasangan yang baru aja jadian ini. Selamat, ya. Semoga langgeng. Jangan lupakan pajak jadiannya.



凸( •̀_•́ )凸


Hmm...

Agape [ YeoCentric ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang