"HAH?! GILA LO RIN!"
Karin mendapatkan banyak tanggapan kontra dari Ning dan Winny setelah mengatakan bahwa mereka akan memulai permainan selanjutnya dengan Neo'z.
"Ya abis mau gimana lagi? Kalo gue tolak, mau di taro mana nama gang kita?"
"Iya bener, yang paling penting itu emang harga diri Aespace, tapi kalo kita battle dengan cara begitu sama mereka, otomatis kita juga bakalan kalah dan sama aja dampaknya kalo kita nolak permintaan Jeno," balas Ning.
"Lo remehin Aespace nih jadinya? Lo lupa sma prinsip kita ya Ning?" Lebih baik kalah dalam permainan, daripada jadi pengecut." Giselle yang tadi hanya diam ikut berbicara.
Ning menggelengkan kepalanya pelan. "No! Bukannya gitu, tapi logika aja. Tengah malem begitu yakin kita bisa ngalahin mereka yang pastinya udah lebih berpengalaman?" Ia berkata panjang lebar, semua terdiam. Benar apa yang dikatakan oleh Ning, mereka tak akan pernah mungkin mengalahkan Neo'z dalam hal ini.
"Ya tapi mau gimana lagi? Udah terlanjur juga kan? Mau gak mau."
Semua mengacak rambutnya frustasi.
"Seharusnya emang dari awal gue gak perpanjang masalah ini, sorry guys."
Giselle, Karin dan Ning menatap Winny yang merasa bersalah. Dengan cepat Karin menepuk bahu Winny pelan. "It's okay, Win."
"HUWAAA!" Winny malah merengek, kebiasaan. Mereka bertiga jadi kebingungan harus melakukan apa. Untung saja ada Ning si otak cerdas.
"Udah tua masih aja ngerengek kayak gitu, inget umur tante," kata Ning mencairkan suasana.
"Ih kurangajar lo Ning, mentang-mentang paling muda!" Winny tak terima dirinya dibilang tante-tante.
"HAHAHA!" Giselle dan Karin tertawa puas.
"Udah-udah, kelas yuk!" ajak Karin sembari berdiri dari kursi kantin.
Giselle dan yang lainnya pun ikut berdiri. "Let's go!"
***
Plak!
Satu tamparan keras mendarat di lengan kekar Jeno, siapa lagi pelakunya jika bukan Haikal. Sekarang mereka sedang berada di markas yang tak jauh dari sekolah.
"Apaan sih gila?!" Jeno tak terima.
"LO YANG GILA, JENO!"
Jeremy dan Rendi menggelengkan kepalanya heran, mereka tak habis pikir dengan ide jahil pemimpin gang-nya tersebut. Sedangkan Jeno malah terlihat santai-santai saja tanpa beban.
"Santai, gue cuma mau main-main doang kok, lagian pasti asik kali, kapan lagi ya gak?"
"Seru mata lo! Lo mulai ga waras ya Jen, mana ada istilahnya nentuin siapa yang menang pake cara gituan?" Rendi protes.
"Ada-in lah."
"Udah-udah, daripada debatin soal gak jelas kayak gini, mending langsung gas aja ke arena balap!" ajak Jeremy memecah kericuhan.
Haikal mengernyit bingung. "Hah? Ngapain?" tanyanya.
"Ngeliat Stray tanding aja sih, siapa tau next time kita lawan mereka, biar bisa susun strategi. Sekalian ngisi waktu juga, daripada gabut kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEO SPACE : AESPA X NCT DREAM 00 LINE
FanficNeo'z will slaughter anyone. But, Aespace won't let that happen to them. Masalah kecil menyebabkan Aespace harus berurusan dengan Neo'z, si raja jalanan sekaligus gang yang sangat mereka hindari. Perjanjian konyol itu membuat mereka larut dalam per...