20. Berbagai kisah

148 11 0
                                    

"Ingatlah dibalik rasa sakit pasti akan ada kebahagiaan yang menanti suatu saat nanti."

-Agaraya-

Gadis itu membuka Hpnya, dia melihat ada chat dari sahabatnya. Senyumnya seketika mengambang.

Rain : Assalamu'alaikum Ray, gue udah sampe di depan rumah elo.

Raya : Waalaikumsalam, gue otw ke bawah.

Raya langsung menyimpan Hpnya di diatas kasur dan berjalan menuruni tangga dan menuju pintu depan rumahnya.

Ketika pintu terbuka, terlihat seorang gadis remaja memakai baju kaos panjang dan celana jeans disertai buku novel yang dipegangnya.

Memang sudah kebiasaan Rain jikalau kemana-mana pasti membawa buku. Mungkin bagi gadis itu jikalau tak membawa buku rasanya kurang enak.

"Raya"

Gadis itu langsung memeluk tubuh Raya. Raya merasa sangat hangat mendapatkan pelukan hangat dari sahabatnya. Andai saja orangtuanya memberikan pelukan hangat seperti ini mungkin dirinya akan merasa lebih tenang dan damai.

"Kita ke kamar gue yuk," ajak Raya lalu mereka berdua bersama menaiki tangga rumah milik kedua orangtua Raya.

Sesampainya di depan pintu kamar Raya, Rain takjub tepat di pintu itu ditempeli papan nama gadis itu menggunakan huruf hangul.
히라야 얼마나 (Hiraya Armana)

Gadis itu menepuk pundak Raya. Lalu mengerutkan keningnya, "Ray, itu artinya?"

"Ouh itu huruf hangul, artinya nama gue Hiraya Armana," balas gadis itu.

"Kok elo bisa hangul sih? Hangul itu bahasa apa" Beo Rain karena baru pertama kali liat tulisan asing seperti itu.

"Hangul itu huruf asli Korea. Lebih tepatnya Korea Selatan," jelas Raya dengan nama pelan biar dipahami oleh sahabatnya.

Rain hanya mengangguk kepalanya lalu beriringan masuk ke dalam kamar Raya.

Waktu masuk kamar Raya pun, dia terkagum melihat tempat tidur king size. Di dindingnya nampak gambar kaligrafi yang sangat cantik dan indah. Dia tak menyangka di kesibukannya menjadi pelajar gadis itu bisa berkarya seperti itu. Juga tertempel salah satu idol K-Pop perempuan remaja yang sangat cantik.

Baru pertama kali gadis itu masuk ke dalam kamar Raya, dulu waktu SMP Rain hanya bermain di ruang tamu rumah Raya.

"Elo jadi army ya Ray? Banyak foto idol Korea?" tanyanya selepas menikmati pemandangan di kamar sahabatnya.

"Ga, kok gue cuman pecinta drakor. Tapi gue suka drakor ada alasannya," terang Raya. Memang hobi Raya dan Rain berkebalikan. Jikalau Rain lebih suka membaca buku novel yang teramat tebal sampai dia pernah liat Rain membaca buku Hary Potter sekitar 1.000 halaman. Sementara Raya lebih menyukai musik yang bernada sedih, menonton drama daripada membaca.

Baginya membaca itu menjenuhkan enakan nonton tinggal liat bisa ditinggal rebahan lagi.

"Hobi kita emang berkebalikan ya, Ray. Tapi kita bisa saling melengkapi," kata Rain memang benar seperti kenyataannya.

"Iya juga saling menghargai," balas Raya. Dia merasa sangat senang malam ini dia tak kesepian lagi seperti malam-malam dulu hanya dilewati dengan kesepian dan sunyi.

Tak ada Aga malah ada Rain. Enakan sama Rain karena dia sesama perempuan jadi lebih peka dan perasa.

Mereka berdua kini duduk sofa yang ada dikamar Raya.
"Ray, elo ngajak gue kesini buat apa?" Gadis itu mengangkat dagunya dan menatap lekat wajah sahabatnya.

Agaraya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang