✿Bonchap; 2

1.5K 138 68
                                    

Pemuda berhidung mancung, dengan bunga marigold kuning bercampur oraye itu melongo. Padahal tadi dia tersenyum lebar, berniat bertemu belahan hatinya. Namun, sekarang? Dia sedikit gelisah saat melihat orang penyabar seperti Jisoo berjalan ke arahnya dengan penuh amarah.

"Kak Jisoo??"

Secara kasar, Jisoo merampas bunga yang susah payah Seokmin dapatkan. Dia langsung menjatuhkan bunga itu ke bawah, dan menginjak-nginjak bunganya kesal. Seokmin awalnya sedikit merasa tak dihargai. Padahal dia pikir, Jisoo sangat menyukai bunganya. Terlihat saat mereka tengah memilih bunga dulu. Seokmin berharap Jisoo tersenyum senang, tapi yang dia dapat malah kebalikannya.

"Arghh! Gue kesel Seok! Kesel!" ucap Jisoo lalu menghentak-hentakkan kaki pada bunga Seokmin.

Awalnya Seokmin berniat marah pada Jisoo. Tapi, hatinya tiba-tiba luluh saat melihat genangan air mengalir pada mata gadis itu. Jisoo tampak frustrasi, menginjak bunga sekuat tenaga, berharap bunga itu layu dan hancur sekaligus. "Kak?"

Jisoo berhenti menghentakkan kaki. Dia menutup wajah yang dipenuhi air mata, sebelum tangan Seokmin membawa tubuhnya pada pelukan hangat. "Jangan nangis."

"Gue 'kan udah pernah janji, gak akan biarin Kakak nangis lagi."

"Apa gue ngelakuin kesalahan?" tanya Seokmin heran.

Jisoo melingkarkan tangannya pada tubuh Seokmin. Dia menyembunyikan wajah pada dada Seokmin. Jujur saja, Jisoo masih tak mau mengingat kejadian di mana dia mendapatkan berita buruk mengenai Seokmin. "Gue gak suka bunga itu! Bunga itu ngingetin gue ... sama kejadian dulu!! Gue gak suka bunganya!!"

"Maaf Kak, gue gak tau. Gue kira lo bakal suka sama bunganya. Jadi, gue sengaja nyuri bunga itu, pas lagi ngedekor," terang Seokmin.

Semakin deraslah air mata Jisoo. Sudah tak bisa bersama Seokmin sejak tadi. Diberikan bunga yang dia benci. Eh, bunganya hasil mencuri pula. "Huwaa Seok! Lo beneran nyebelin!!" Jisoo memukul-mukul dada Seokmin.

Seokmin pasrah, membiarkan Jisoo memukul dadanya sekuat tenaga. Sementara tangannya mengelus lembut surai pendek gadisnya. Setelah di rasa tenang, Seokmin lalu melepas pelukan. Dia berjongkok, mengambil satu tangkai bunga yang tak diinjak Jisoo. "Bunga marigold kuning ini ... punya banyak arti ... tergantung sama orang yang mau ngrtiinnya kayak apa."

Pemuda berhidung mancung itu membawa bunganya ke arah cat warna di panggung. Dia mencelupkannya ke cat warna merah, menunggu sebentar dan langsung menemui Jisoo.

"Tapi kalo marigold merah? Kakak tau artinya apa?" tanya Seokmin sembari menjulurkan bunga itu di depan Jisoo.

Kepala Jisoo bergeleng tak tahu.

"Artinya I love you."

Jisoo masih kesal, tambah kesal mendengar gombalan murahan Seokmin. Dia berkata,"Kata siapa artinya itu?!"

"Kata gue barusan," jawab Seokmin enteng.

"Jadi karangan doang gitu?!" tanya Jisoo.

"Nggaklah Kak, lagian perasaan gue ke Kakak bukan cuman karangan doang 'kan? Gak usah mentingin arti bunga segala. Lagian gue juga bukan orang pinter, yang bisa hapal semua arti bunga," jelas Seokmin.

"Yang Kakak harus inget itu cuman ... gue ngasihnya tulus ... pake semua perasaan gue," jawab Seokmin yang sudah Jisoo tahu.

Jisoo menarik sudut bibirnya ke atas, apalagi saat Seokmin berjongkok mempersiapkan punggungnya untuk dinaiki. "Karena seharian ini, kita pisah terus. Kakak mau? Gue ajak keliling naik kuda? Sekalian, kita jadi pengawas ... orang-orang nyiapin tugasnya."

Tanpa permisi, Jisoo langsung menaiki punggung Seokmin. Dia melingkarkan kedua tangan di leher Seokmin. "I'm ready."

Seokmin tersenyum manis, lalu menjulurkan bunga ke tangan Jisoo. Jisoo dengan senang hati menerima bunga merah itu. Dia lalu menjulurkan bunganya ke depan. dan memerintah,"Seokmin calon suaminya Shua GO!"

Mendengar perintahan itu, Seokmin terkekeh kecil. Lalu segera beranjak dari jongkoknya. Dia menahan kedua kaki Jisoo agar tak jatuh. "Go! Go!" Jisoo tersenyum senang, jika ternyata tugas osisnya bisa jadi semenyenangkan ini. Dia tak butuh kencan romantis bersama Seokmin. Yang dia butuhkan hanya ini, hal sederhana yang bisa membuatnya tersenyum lebar. Dia senang, saat Seokmin ada di sisinya untuk menghibur semua perasaan sedihnya.

· · • • • ✿ • • • · ·

Di sebuah butik yang tengah ramai dikunjungi orang. Di sinilah Minghao berada. Gadis itu tampak sibuk memilih baju, untuk dia pakai di acara sekolahnya besok. Tentunya Minghao tak sendiri di sini. Dia di temani oleh Mingming, untuk membawa setumpuk barang belajaannya. Kapan lagi, Minghao bisa menyusahkan orang menyebalkan itu.

"Fengle," ujar Mingming saat Minghao menyuruhnya membawa setumpuk baju.

"Gue kira lo cupu dan ..."

"Dan apa?" tanya Minghao heran.

Mingming tak jadi bersuara. Gadis aneh ini memang kadang tak bisa ditebak. Gadis sederhana yang memakai pakaian rapi ke sekolah, tanpa ada hal yang menonjol. Kini, menjadi seorang fashionista yang sangat paham style favnya bagaimana. Dia tanpa ragu memilih baju, sesuai insting fashionistanya.

"Gege!" panggil Minghao pada Jun yang baru saja sampai di butik. Jun tersenyum manis, lalu menghampiri Minghao.

Mereka berdua mengobrol sekilas, llu memilih baju ... tanpa memedulikan Mingming yang asik menatap kaca luar. Dia sebenarnya hari ini ingin, mengikuti kumpulan bersama teman-teman satu gengnya. Namun, Si menyebalkan Minghao meminta dia untuk membawa baju-bajunya. Selagi Minghao dsn Jun sibuk berpacaran. Tentunya dia melakukan ini, agar Minghao twk mengadu. Sampai ...

Mingming melihat penampakan wanita yang tak asing pada bola matanya. Dia lwlu bersembunyi di balik kumpulan baju. Kurang dari 5 menit, wanita itu tiba-tiba memanggil.

"Hao." "Hao."

2 panggilan, dari 2 wanita yang berbeda.

Minghao yang asik bercanda gurau dengan Jun, akhirnya tersentak kaget. Dia tahu suara kedua orang ini.

Di sebelah kanan, ada Mamanya Jun; orang yang tahu persis hubungan Minghao dan Jun seperti apa. Dia bahkan sering membuat kotak bekal makanan Jun penuh, hanya untuk memberikan setengahnya pada Minghao.

Di sebelah kiri, ada Mamanya Mingming; orang yang selalu mendukung hubungan Minghao dengan anaknya. Dia juga sudah menganggap Minghao putrinya sendiri.

Minghao meremas baju yang di

· · • • • ✿ • • • · ·

🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang