Bali, Indonesia.
Artyn memejamkan mata dan tersenyum ketika memeluk tubuh putra keduanya. Zayn Raksandra Senja Karnoval, cowok urakan itu katanya ingin menetap dulu di Bali selama satu bulan.
Setelah hampir tinggal di Swiss selama 6 tahun, akhirnya mereka pulang ke Indonesia sembari membawa Athena. Mereka sadar kalau harus menjalankan aktivitas seperti biasa meski rasanya sulit karena kejadian yang membuat Azella harus berhenti melihat dunia.
"Bu, udahan peluknya. Zayn berasa anak kecil yang mau ditinggal Ibu ke pasar," celetuk Zayn yang membuat kekehan Artyn terdengar.
Dengan tak rela, Artyn pun melepas pelukannya. Mata wanita itu menatap wajah sang anak yang nampak ketus. Dia berharap Zayn tidak terus terpuruk karena kehilangan Azella, cukup Kafka saja yang seperti itu.
"Jangan ngadi-ngadi selama disini."
Alis Zayn naik sebelah. "Ibu ternyata tau bahasa ngadi-ngadi, ya."
"Ck, Ibu kan gaul. Gimana, sih?"
Zayn hanya tersenyum setengah mendengus, cowok itu tak habis pikir kalau keluarganya sableng semua– hanya dia satu-satunya yang waras disini.
"Ibu terbang lagi aja sana buat ke Jakarta. Jangan kecapekan, jagain Athena!" ucap Zayn kepada Artyn.
"Iya, Ibu pasti jagain dia."
Setelah sesi perpisahan itu berakhir, Zayn pun akhirnya masuk ke dalam mobil dan menyuruh sang supir untuk mengantarnya ke pantai.
Meski kini dia sudah berada di Bali, tetapi tetap saja pikirannya terus tertuju kepada Azella. Wanita galak itu tidak pernah bisa hilang dalam pikirannya.
"Si Azella ada versi hantunya gak, sih? Kangen banget ribut sama tu cewek."
Supir yang mendengar ucapan Zayn, rasanya ingin tertawa. Memang jika majikannya itu di tampakkan oleh wujud Azella dalam versi hantu, apa dia masih bisa berdiri tegak dengan wajah ketusnya? Supir yakin Zayn akan ketakutan.
"Kita sudah sampai di pantai, Mas Za–"
"Tanpa lo ngomong juga gue udah tau!" sela Zayn lalu keluar dari dalam mobil tanpa mengucapkan terimakasih.
Semua orang sudah menganggapnya bad attitude, namun meski begitu dia adalah sosok cowok yang baik meski gengsinya besar.
Keadaan pantai Kuta sedikit ramai di sore hari ini, dan Zayn masih saja merasa hampa. Banyak sekali remaja yang sedang berkumpul sembari membicarakan hal seru, bahkan anak-anak berlalu lalang untuk saling mengejar satu sama lain.
Perasaan hampa ini selalu Zayn rasakan sejak Azella pergi.
"Aduh!"
Suara mengaduh itu membuat Zayn melirik ke asal suara, dan saat itu juga matanya beradu pandang selama tiga detik dengan mata seorang gadis berambut sebahu yang menatapnya tanpa kedip.
Gadis itu berpenampilan simpel, dia hanya memakai kaos putih oversize yang menutupi badannya hingga sebatas paha. Di kepala gadis itu terdapat topi yang membuatnya nampak tomboy.
Melihat bahwa sepertinya gadis itu terpesona, akhirnya dengan cuek Zayn kembali lanjut berjalan dengan pandangan lurus ke depan.
Cowok itu tidak sadar saja bahwa ada gadis yang seperti kehabisan napas ketika tadi bertatapan dengannya selama tiga detik. Gadis itu bahkan sampai harus mengambil napas lewat mulutnya, meski mata tidak bisa lepas dari punggung Zayn yang semakin menjauh.
"Gue bakal nemuin lo lagi!" gumam gadis itu. "Dan gue jamin kalau gue bakal deket sama lo. Gila, gila! Itu cowok jangan-jangan pasukan Nyi Roro Kidul. Unreal banget!"
↓↓↓↓
emm tertarik ga nih?
selamat datang di kisahnya Zayn-!
ternyata Zayn tipe setia ya, Azella aja sampai gak bisa dia lupain loh.
SPAM NEXT COBA KALO KALO MAU LANJUT🤩
Zayn anak Bapak Zero Yth.
siapa cewe inii?
agaknya kisah Zayn bakal berawal di Bali✨
KAMU SEDANG MEMBACA
30 DAYS WITH ZAYN (END)
RomanceNiat Zayn ingin ke Bali untuk menghibur dirinya sendiri juga menghilangkan rasa stressnya hancur begitu saja, hanya karena seorang gadis yang terkena pelet Zayn sejak pertama kali melihat matanya. Gadis itu selalu mengganggu juga mengikuti Zayn kem...