Young Master Damien's Pet (Bagian 2)

Bab 578 - 581. Menggosok Garam

Bab 578. Menggosok Garam Part 1

Damien nyaris tidak terganggu oleh orang-orang di panggung atau drama. Ia di sini hanya untuk bersenang-senang, untuk menikmati rahasia dan kata-kata para petani yang pasti telah menyakiti tikusnya.

Ia merasa lompatan dalam detak jantung Penny dan ia memiringkan kepalanya menatap pria di atas panggung.

Untuk bisa mendapatkan reaksi dari Penny, ia bertanya-tanya siapa pria itu. Matanya bersinar dalam kegembiraan selagi ia duduk di depan dengan tangan terlipat dan salah satu kakinya diletakkan di atas yang lain.

"Apakah kau tahu nama mereka?" Penny mendengar Damien bertanya di sebelah telinganya selagi ia membungkuk, tidak ingin mengganggu orang lain yang duduk di sekitar mereka.

Penny menoleh seperti jam tangan rusak untuk menatap matanya, "Mengapa kau bertanya?" ia tahu Damien memahami apa yang ia rasakan karena ikatan itu, tidak banyak yang bisa ia lakukan ketika harus menyembunyikan apa pun darinya, "Kylene dan Liam," jawabnya, tanpa gagap sebelum kembali melihat wanita di atas panggung dan menjauhkan pandangannya dari pria itu.

Pria itu adalah seseorang yang Penny kagumi ketika masih bekerja di sini. Tapi itu tidak bertahan lama. Liam adalah seorang pria tampan, rambut kuncir emas, senyum dengan lesung pipit di kedua sisi wajahnya ketika pria itu mengerutkan bibirnya atau ketika pria itu tersenyum yang membuat hati banyak wanita meleleh.

Baik aktor dan aktris di atas panggung adalah yang berkontribusi besar pada teater, mereka adalah pasangan di atas panggung.

Kenangan itu membawa Penny kembali ke masa itu, ketika perseteruan konyol terjadi di belakang panggung.

Penny telah bekerja selama empat bulan dan ia telah mengembangkan perasaan untuk pria yang berakting di atas panggung, Liam adalah pria idealnya. Seseorang yang membantu orang dengan segera tanpa harus dimintai bantuan dan sopan sepanjang waktu.

Itu membuatnya bertanya-tanya ketika seleranya telah berubah karena Damien benar-benar kebalikan dari apa yang dulu ia sukai pada pria.

Mungkin karena Damien adalah dirinya sendiri dan tidak keberatan membela hal-hal yang diyakini, pikir Penny pada dirinya sendiri.

"Di mana Kylene?!" terdengar suara pemilik teater ini.

"Pak, dia ada di kamarnya," terdengar suara pekerja lokal sementara Penny baru saja melintasi lorong sempit yang ingin berbicara dengan pemiliknya ketika mereka melewatinya tanpa menunggu dia berhenti untuk bicara. Dengan kekurangan uang di rumah, Penny membutuhkan uang muka dari pemiliknya.

Penny menghela nafas pelan.

Sekarang ia harus menunggu sampai drama itu selesai dan tidak akan menemukan kesempatan untuk berbicara dengan pemilik tentang pembayarannya.

Penny berbalik ketika kepalanya membentur dada seorang pria. Dengan cepat mundur dua langkah, ia meminta maaf dengan kepala tertunduk.

"Saya minta maaf karena tidak melihat ke mana saya pergi," ketika ia mengangkat kepalanya, ia melihat seorang pria yang tampan di depan mata.

"Tidak apa-apa. Seharusnya aku sendiri yang berhati-hati," pria itu tersenyum padanya.

Awal mereka singkat, tetapi Penny sering mendapati dirinya menatap pria itu, matanya mencari-cari dan hanya berhenti ketika ia melihatnya di dalam ruangan. Dan hal ini diperhatikan oleh pria tersebut, Liam.

Dalam beberapa hari, interaksi mereka telah meluas dan gadis-gadis lain tidak suka bahwa Liam menghabiskan sebagian besar berbicara dengan seorang gadis yang hanya menjadi aktris figuran di teater.