HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA
Albert menatap kosong pada botol-botol meminum beralkohol yang sudah kosong itu. Semalam pria tampan itu tidak bisa tidur setelah mendengar keputusan Sarah dan alhasil minum-minum menjadi pilihan Albert.
"Tuan, sedari malam nona Sheren terus menelfon ke handphone, anda." ucap Andy sambil meletakkan handphone Albert diatas meja.
Albert hanya menatap sekilas handphone nya kembali berdering. Entah apa yang Albert rasakan sekarang, setelah gagal mendapatkan restu untuk menikahi Sheren, ia tidak terlalu tertarik untuk melakukan apapun.
Setelah Andy pergi, Albert menatap handphone nya terus saja berdering. Albert tahu betul kalau yang menghubungi nya adalah Sheren.
"Kenapa?"
"Akhirnya diangkat. Om
ke sekolah yaa, ada yang
mau aku omongin."Saya sibuk."
"Ohh, yaudahh. Aku
mau nikah sama orang
lain aja kalau gitu."Albert menatap handphone yang saat panggilan telfon itu terputus secara sepihak. Butuh waktu sepuluh menit untuk Albert berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju kamar sebelum pergi ke sekolah untuk menemui gadis nya itu.
Sekarang Albert berjalan menuju ruangan khusus nya dengan wajah datar dan tatapan tajam nya. Ia sama sekali tidak mempedulikan para guru dan siswa yang menyapa nya.
Setelah lima menit duduk di ruangannya, Albert menatap Sheren yang masuk dan berlari kecil kearah nya. Berbeda jauh dengan Sheren yang tersenyum manis, Albert hanya menatap datar bahkan terkesan cuek pada Sheren.
Sheren tentu menyadari perubahan sikap Albert sekarang. Jika sebelumnya pria itu terkesan selaku memperhatikan nya maka sekarang jauh berbeda.
"Om masih marah yaa sama keputusannya bunda?" tanya Sheren sambil menggenggam tangan Albert.
Albert langsung melepaskan tangan nya yang digenggam oleh Sheren itu. Melihat wajah Sheren sekarang membuat Albert langsung memalingkan pandangan nya.
Pria itu masih marah walaupun bukan pada Sheren tapi tetap saja Albert mengabaikan gadis nya itu.
"Yaudahh aku pergi aja." ucap Sheren lalu melangkah menuju pintu.
Sheren tersenyum lebar saat sebuah tangan melingkar di perut nya ditambahkan lagi Alber mencium leher mulus nya.
"Jangan pergi, sayang." ucap Albert tepat ditelinga Sheren.
Sheren membalikkan badannya menatap Albert lalu tersenyum manis. Melihat Albert yang menangis semalam membuat Sheren tidak percaya kalau pria yang dihadapan nya adalah orang yang sama.
"Tadi pagi bunda bilang kalau bunda ngerestui hubungan kita tapi om harus datang ke rumah dulu." ucap Sheren lalu memeluk erat tubuh kekar Albert.
Mendengar ucapan Sheren membuat Albert tersenyum bahagia. Tidak sia-sia ia menangis waktu itu walaupun kemudian Albert merasa malu karena bisa-bisa menangis serit itu.
>>> JODOHKU OM-OM <<<
Sepulang sekolah, Albert mengajak Sheren untuk jalan-jalan mengelilingi kota. Jika semalam Albert terlihat seperti orang gila maka sekarang justru Albert terlihat sangat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU OM-OM
Short StoryKetika pria berusia 28 tahun jatuh cinta pada gadis SMA maka apa yang akan terjadi selanjutnya? Inilah kisah cinta Albert yang berusia 28 tahun dan Sheren yang masih berusia 17 tahun. Akankah kedua nya bisa hidup bersama-sama atau tidak? Entahlah, h...