28. Angry.

3.8K 768 178
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen ya banyak:)

***
Beomgyu melihat kearah cewek yang tergeletak tidak bernyawa di aspal yang tidak jauh darinya.

Sudah dipenuhi oleh orang tentu saja, kakinya melangkah kesana untuk memeriksa saja siapa orang tersebut, walaupun dia gak bakalan kenal sama sekali.

Namun jangan sampai saja cewek ini yang sedang diincar oleh pembunuh yang sedang mereka cari saat ini.

Jika iya, dia gagal menghentikan apa yang sedang dilakukan oleh pembunuh itu.

"Permisi," ucap Beomgyu singkat membuat beberapa orang disana langsung memberikan jalan ke Beomgyu yang mau melihat.

Beomgyu cuma mengusap rambutnya, padahal dia hanya ngomong permisi, kenapa semuanya seperti langsung memberikannya jalan dengan mudah.

Matanya menoleh kearah polisi yang sampai ke tempat kejadian saat ini, dirinya juga tau pasti disana ada salah satu detektif juga yang bertugas.

Beomgyu hanya pura-pura seperti warga pada biasanya, dia gak mungkin berkata bahwa dia detektif bukan? Kalaupun ada yang tau, palingan karena memang sudah diberitahu oleh atasan mereka.

Atau ya papanya memberitahu hal ini, kalau bisa sih gak perlu, karena gak penting.

Beomgyu bisa mengatasi hal ini sendiri tanpa bantuan polisi di kota ini ataupun detektifnya.

Mungkin ya dia akan mengatasinya bersama Taehyun, partnernya itu akan mengamuk jika dia tidak membantu apapun.

Padahal Beomgyu menyuruhnya untuk tetap saja tenang di apartemen tanpa bertugas sama sekali.

Gak akan ada yang tau, lagipula Taehyun juga hanya kali ini saja seperti ini apalagi karena sedang hamil, orang-orang jika tau alasannya juga bakalan mengerti.

Matanya kembali melihat kearah mayat cewek di hadapannya dan menghembuskan nafasnya dengan panjang.

"Sial," umpatnya saat tau jika cewek tersebut adalah cewek cupu yang sedang dirinya cari tahu.

Bagaimana bisa dia mati dengan mengenaskan seperti ini, Beomgyu mengusap mukanya dengan kasar.

Rasanya dia ingin mengamuk karena orang yang menurutnya lumayan penting untuk misi mereka sudah terbunuh duluan oleh pembunuh yang sedang mereka incar.

Atau bisa jadi karena bunuh diri, dia belum tau ini karena dibunuh atau bunuh diri.

Beomgyu segera berjalan pergi dari sana sambil mengepalkan tangannya.

Dirinya harus tenang, setidaknya jangan lupakan apa yang ingin lakukan, dirinya mau membeli makanan bukan, jangan lupakan hal ini.

Berbeda dengan Taehyun yang berdiri di balkon sambil melihat kearah bawah, terlihat sekali jalanan yang harusnya sepi mendadak ramai disana.

Dirinya gak bisa melihat apa yang sedang terjadi karena dia sudah takut duluan melihat ke bawah, jadi dia memilih untuk kembali masuk ke apartemennya.

Walaupun matanya kembali melihat orang yang pernah menantangnya, seperti apakah dirinya dan Beomgyu bisa menangkapnya atau tidak.

Disana cowok itu hanya tersenyum membuat Taehyun cuma mengepalkan tangannya.

"Sialan," umpatnya lalu menghela nafasnya, dirinya gak boleh banyak mengumpat, apalagi dia sedang hamil begini, gak ada pengaruh buruk sih, tapi tetap saja gak enak saja di dengarnya.

Mungkin dia akan bertanya apapun ke Beomgyu tentang apa yang terjadi di bawah.

Sebenarnya ada satu hal yang sedikit menjanggal bagi Taehyun.

Killer Hunter -beomtae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang