33 : Kakak...

49 12 95
                                    

"ABHIMANYU!"

Aisha berteriak menghentikan perkelahian antara Abhimanyu dengan pria tadi yang menggodanya di pinggir jalan.

Gadis itu segera berlari menghampiri mereka, namun karena Abhimanyu terdiam sembari memandang Aisha yang tengah berlari menghampirinya membuat si penjahat itu terlihat sangat bahagia dan hendak memukul tubuh Abhimanyu dari belakang dengan menggunakan sebuah kayu.

Aisha ternganga. "ABHI AWAS!"

BUGH!

Abhimanyu memegang kepala bagian belakang dengan kepalanya yang terasa pening, namun tak lama, pria itu langsung menjatuhkan tubuhnya ke lantai.

BRUKK

Aisha lagi-lagi ternganga melihat nya.

"Sialan penjahat kurang ajar!" Aisha dengan emosi segera mengambil kayu yang tadinya di pegang penjahat itu lalu segera mengejarnya dan memukulnya di sepanjang jalanan--mungkin ini terlihat seperti ibu yang tengah memarahi anaknya menggunakan sendal, bedanya ini memakai kayu.

"Berani-beraninya kau memukulku Abhimanyu ku!"

Pria itu tampak lelah dan menghentikan aktivitas larian nya membuat Aisha leluasa memukul pria itu, posisinya sekarang, pria itu terduduk sedangkan Aisha berdiri.

"Berani-beraninya kau membuatnya terluka! Berani-beraninya..."

"Hei wanita gila!" ucap penjahat itu terlihat lelah, "dia yang memukulku duluan! Dia datang-datang memukulku begitu saja!" Jelasnya.

Aisha yang hendak memukul pria itu terhenti tetapi kayu itu tetap berada di depan pria itu.

"Dia memukul mu bukan tanpa sebab! Pasti ada sebabnya!"

"Dia bilang karena aku mengganggu istrinya--"

"Whatt?!" Aisha ternganga.

Pria itu mengangguk ketakutan karena Aisha mengubah, membalikkan kayunya--yang dimana disana terdapat paku yang tajam menonjol disana.

"Dia bilang aku istrinya? Apa kau serius?" tanya Aisha memastikan.

Pria itu mengangguk lagi.

Aisha menyimpan kayunya dengan ekspresi seolah berpikir.

Sedangkan pria itu menghela nafas lega.

Sepertinya wanita ini tengah terbawa perasaan oleh kekasihnya, mending aku katakan saja yang sebenarnya bahkan dia sampai lupa jika kekasihnya tengah terbaring di pinggir jalan... Batin pria itu kesenangan.

"Dia marah besar karena aku mengganggu mu, dia hampir membunuh ku jika saja aku tidak melawannya." Aku pria itu se-jujurnya.

"Lalu dia bilang apa?" Aisha terlihat serius mendengarkan penjelasan penjahat ini sampai-sampai lupa dengan Abhimanyu disana.

"Dia bilang begini... Ekhemm," pria itu berdehem agar suaranya se-tegas Abhimanyu tadi.

"Berani-beraninya kau mengganggu istriku sampai ketakutan seperti tadi! Kau tak tahu dia itu siapa?! Istriku! Aku tidak rela kau mengganggunya! Kau tidak tahu aku sangat mencintai nya! Aku akan lakukan apa saja untuknya! Begitu katanya." Jelas pria itu mengulang dialog Abhimanyu saat bertengkar dengan penjahat itu.

Aisha tersenyum kesenangan. "Padahal aku belum menikah dengannya..." Gumam Aisha kecil.

Penjahat itu ternganga melihat Aisha.

Sinting! gumam pria itu.

"Bolehkah aku pergi?" Izin penjahat itu.

Aisha masih tersenyum menatap ke depan dan mengacuhkan ucapan penjahat.

Aisha Story's [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang