Perjodohan

295 89 14
                                    

🔒Berisi tentang kehaluan Author seorang
🔒Ada beberapa hal yang mungkin tidak masuk diakal tapi masuk diakal haluan aku
🔓Tokoh-tokoh dalam cerita ini adalah milik Ken Wakui seorang

Kenyataan bahwa Kazutora telah sepenuhnya bebas dari pemaksaan untuk menikahi wanita kaya adalah kesalahan besar, karena pada kenyataannya Kazutora masih saja sering ditelepon oleh Ibunya untuk segera memilih jodoh pilihan Ibunya.

Walaupun Kazutora sudah menolaknya berulang kali namun Ibu Kazutora masih tidak menyerah untuk mencarinya jodoh wanita kaya.

Kata Ibunya selama Kazutora belum memilih jodohnya sendiri Ibu Kazutora tidak akan menyerah untuk menikahi Kazutora dengan wanita yang kaya raya.

Kazutora sendiri sebenarnya sudah memilih satu nama pria yang ia sukai tetapi sepertinya pria itu trauma karena sering ditolak oleh dirinya pada saat mereka masih kecil hingga remaja.

Lalu apa yang Kazutora tunggu? Kazutora hanya ingin melihat sampai kapan pria itu dapat menutupi perasaannya dari Kazutora.

~

Saat Kazutora mendengar percakapan antara Chifuyu dan juga Takemichi drinya kembali masuk kedalam kamar meninggalkan Kazutora yang sedang tenggelam dalam pikirannya sendirian diruang keluarga.

Tidak lupa Kazutora harus masuk kedalam kamarnya secara diam-diam agar Chifuyu percaya bahwa dirinya telah tertidur lelap dikamar.

Setelah berhasil masuk kedalam kamar dengan diam-diam, Kazutora pun beranjak keatas kasurnya untuk segera pergi tidur namun melihat ada notifikasi pesan dari Ibunya yang muncul di handphone nya membuat Kazutora mengurungkan niatannya untuk segera pergi tidur.

Besok pagi, Ibu ingin kamu ketemu dengan Ibu dirumah.

Baru membaca pesan dari Ibunya, Kazutora sudah tahu bahwa ia akan dikenalkan dengan wanita pilihan Ibunya lagi.

"Haa, Ibu..." Gumam Kazutora lelah dengan semua pemaksaan Ibunya.

Keesokan paginya Kazutora meminta izin kepada Chifuyu untuk pergi menemui Ibunya, Chifuyu pun mengizinkan Kazutora untuk cuti hari ini.

Setelah mendapatkan izin Kazutora pun segera pergi ke rumahnya dengan terburu-buru.

Sesampainya didepqn rumahnya, Kazutora melihat sebuah mobil putih yang sangat mewah.

"Sudah ku duga," gumam Kazutora saat melihat mobil putih itu.

Saat Kazutora masuk kedalam rumah dirinya langsung ditarik oleh Ibunya dan dengan paksa Ibunya menyuruh dirinya untuk duduk disamping seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal.

"Wah, anak Ibu beneran laki-laki?" Tanya seorang wanita tua yang Kazutora perkirakan tidak jauh berbeda dengan umurnya sekarang.

"Hehe iya. Dia laki-laki tapi memang feminim aja," jawab Ibu Kazutora sambil tersenyum.

Hey, apanya yang feminim? Batin Kazutora sambil menatap Ibunya dengan kesal sekaligus bingung.

"Oh sepertinya nak Kazutora bingung," sekarang giliran seorang pria tua yang berbicara.

"Jadi begini kami dengar kamu itu suka dengan laki-laki. Jadi kami dan Ibumu memiliki rencana untuk menikahi kamu dengan anak kami," jelas wanita tua itu.

Sontak Kazutora kaget bukan main. "Hah!?"

"Tenang saja kamu tidak akan menderita jika menikah dengannya," ucap Ibu Kazutora sambil memegang tangan Kazutora dengan lembut namun Kazutora sangat membenci pegangan itu.

"Kami tahu populasi laki-laki yang menyukai sesama gendernya itu sedikit, makanya kenapa tidak kita coba dahulu menjodohkan kalian," ucap pria tua yang pastinya adalah ayah dari pemuda disamping Kazutora.

Pada akhirnya Kazutora hanya dapat menyimak namun untungnya keluarga dari pria yang dijodohkan dengannya memberinya waktu untuk berfikir untuk menerima atau menolaknya.

Setelah keluarga pria itu pergi dirinya juga langsung ikut pulang kerumah Chifuyu tanpa berpamitan dengan Ibunya.

Sesampainya di rumah, Kazutora mendapati Chifuyu sedang membaca majalah diruang keluarga.

"Haaaaa," Kazutora duduk disamping Chifuyu sambil menggerutu.

"Kenapa?" Tanya Chifuyu bingung tapi sama sekali tidak melihat kearah Kazutora.

"Aku masa dijodohin sama laki-laki sih," jawab Kazutora tanpa sedikitpun basa basi.

Mata Chifuyu seketika membelo lalu segera menatap wajah Kazutora.

"Yang bener?" Tanya Chifuyu sambil masih mencoba mencerna apa yang barusan ia dengar.

"Iya seriusan. Katanya populasi manusia gay dikitlah ini lah. Kurang jauh tuh keluarga sama Ibuku mainnya," ujar Kazutora dengan nada kesal.

"Maksudku gini. Sahabatku aja gay contoh si Takemichi sama Mikey terus ada juga Hakkai dan lainnya. Bisa-bisanya malah bilang populasinya dikit dan malah minta aku nikah sama anaknya." Ada jeda sebentar untuk Kazutora mengatur nafasnya sebelum melanjutkan mengutarakan kekesalannya, "Lagi pula kalau gay emang wajib banget gitu nikah? Keknya enggak deh, buktinya Mikey sama Takemichi enggak nikah tapi mereka punya cincin janji sih," lanjut Kazutora.

Sementara Kazutora marah-marah sambil sesekali memaki keluarga pemuda yang dijodohin ke dia, Chifuyu malah hanya menggigit jari.

"Chifuyu? Kenapa?" Tanya Kazutora sambil menepis tangan Chifuyu agar Chifuyu berhenti mengigit jarinya.

"Aku hanya bingung sekaligus kaget. Oh ayolah ini bukan zamannya dimana orang dijodohin," ujar Chifuyu sambil berusaha menutupi perasaan panik sekaligus tidak nyamannya.

"Nah makanya, bikin emosi kan?"

Kazutora pun melanjutkan ocehannya dan Chifuyu mendengarkan ocehan dari Kazutora sambil memikirkan apakah dia memang siap membiarkan Kazutora memiliki hubungan spesial dengan orang lain.

⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣

🎐 Tidak menerima yang namanya plagiarisme. Hanya menerima leader yang jujur ataupun reader yang diam-diam menghanyutkan. ♡( ◡‿◡ )

🎐Kepo ya sama laki-laki yang dijodohin sama Kazutora? Tenang-tenang entar malem ku update lagi... 🗿👍

Cuarta Vez Te AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang