Warning!
Cerita ini beralur maju mundur. Perhatikan tanda (***) sebagai alur mundur atau cerita masa lalu saat Mark dan Haechan masih kuliah.
. Chapter ini penuh dengan fluff.
Happy Reading!
"Kalau begitu gendong aku."Setelah mengatakan itu, Haechan menunduk dalam dan membiarkan telinganya memerah dalam sekejap. Dia bisa mendengar kekehan menawan Mark setelahnya yang mana semakin membuat Haechan ingin menenggelamkan wajah, darimana datangnya keberanian itu sebenarnya?
Di sisi lain, Mark masih terkekeh dan memberi jeda untuk dapat menikmati bagaimana Haechan merasa frustasi karena ucapannya sendiri. Namun melihat anak itu mulai memainkan jari yang menandakan bahwa dia benar-benar sudah merasa tidak tahan akan rasa malunya, Mark pun kembali mendekat dan membiarkan tangannya menangkup kedua bagian bawah lengan Haechan, tepat di dekat tulang rusuknya ke arah ketiak.
"O-oh... Kau benar-benar akan menggendong ku seperti bayi? Dengan aku yang melingkarkan kedua kaku di tubuh m-" Haechan tidak melanjutkan ucapannya saat dia melihat ekspresi jahil terpasang di wajah Mark. Dengan segera pria kecil itu menolak keras.
"Tidak! Aku tidak ingin di gendong oleh mu, Mark Lee!" ujarnya sedikit memekik.
Mendengar itu, Mark pun menjauhkan diri masih dengan posisinya yang berjongkok di depan Haechan, melipat kedua tangannya di depan dada seolah merajuk. "Hei, baru saja kau mengatakan ya dan menggoda ku, bagaimana bisa sekarang kau menarik kata-kata mu lagi, Chan? Jahat sekali..."
Haechan panik ketika melihat Mark menampilkan ekspresi sedih dengan bibir mengerucut lucu, pria itu benar-benar ekspresif saat bersama dengannya, tidak seperti kepribadian aslinya yang terkenal dingin dan selalu menampilkan wajah datar. "T-tapi itu memalukan. Bagaimana kalau bridal style?" tawar Haechan tanpa pikir panjang.
Mark menahan diri untuk tidak tertawa akan kepolosan pria kecilnya yang sudah yang sudah berumur itu, wkwk. "Kita belum menikah, Chan. Bagaimana aku menggendong mu dengan gaya seperti itu?"
Haechan mengernyit jengkel, paham sekali bahwa Mark tengah menggoda dirinya habis-habisan dengan alasan konyol tersebut. "Tapi aku juga bukan bayi... Jadi kau tidak bisa menggendong ku dengan cara seperti itu!"
Haechan si mahasiswa terbaik kembali datang dan memperlihatkan kemampuan debatnya yang hebat. Karenanya, Mark pun hanya bisa terkekeh atas ucapannya yang langsung pria kecil itu patahkan. "Aku tidak yakin bagaimana caranya menggendong dengan gaya orang dewasa, kalau begitu lebih baik aku tidak perlu menggendong mu saja, hmm..."
Setelah mengatakan itu, Mark melirik wajah Haechan dan mendapati pria kecilnya yang manis balik mengerucutkan bibir. Merasa tidak tahan melihat Baby Bear nya menampilkan ekspresi seperti itu, tanpa aba-aba Mark pun mendekat dan memposisikan tangannya untuk dapat menggendong Haechan. Dia mengangkat tubuh pria itu dan mengecangkan pegangan saat berusaha bangkit.
Haechan yang belum menyiapkan diri dengan cepat mengalungkan kedua lengannya ke leher Mark dan mencengkram erat punggung pria tampannya agar tidak terjatuh. Nyatanya, Mark benar-benar menggendong Haechan seperti anak kecil dengan tubuh saling berhadapan. "Lingkarkan kaki mu pada pinggang ku, Bear. Kau bisa jatuh kapan saja."
Haechan menuruti ucapan Mark walau bibirnya tetap merengek tiada henti. "Turunkan aku, ini benar-benar memalukan!"
Mark terkekeh, sedikit memperbaiki posisi dengan mengguncang tubuh Haechan ke atas yang mana membuat Haechan memekik singkat sebelum menempelkan tubuhnya dengan erat seperti koala. Pria kecil itu bahkan menenggelamkan wajahnya di leher Mark dan membuat pria itu meringis geli. "Kau ingin aku menurunkan mu, tapi kau sendiri yang memeluk erat."

KAMU SEDANG MEMBACA
For Your Life [MARKHYUCK]
Fantasi"Apa mau mu, Mark Lee? Bukankah aku sudah membuat keputusan dengan jelas?!" Haechan membentak, merasa frustasi terhadap sikap Mark yang terlampau santai. "Aku adalah pria yang kejam, apa yang kau ingin dari pria seperti ku, hah? Apa sulitnya berhen...