Menepati Janji

1.7K 164 30
                                    

Naruto berusaha masuk dengan sangat hati-hati dan setelah sampai ke dalam ruang bawah tanah Naruto langsung mencari keberadaan sang anak.

"Boruto? Apa kau dengar ayah?" panggil Naruto

"luka mu tidak juga sembuh ya?" tanya Kurama.

"aku tidak memikirkan itu sekarang, aku-.." jawaban Naruto terpotong.

"bukan begitu maksudku, dasar bodoh!" umpat Kurama.

"hn?"

"kalau luka mu tidak kunjung sembuh, otomatis kau akan semakin melemah dan kau tahu apa yang para pencuri itu akan lakukan? Tentu saja memanfaatkan kondisimu yang melemah dan mereka bisa saja melakukan hal bodoh pada anakmu" jelas Kurama "kau sebentar lagi menjadi Hokage tapi masih saja bodoh, dasar" lanjutnya.

"kau sebenarnya mencemaskan aku atau mau meledek ku sih?" balas Naruto khawatir.

"aku mencemaskan anak mu, dan kasihan karena dia punya ayah yang sama sekali tidak pintar"

"apa kita masih harus membahas itu sekarang?"

"baiklah-baiklah, lakukan sesuka mu!"

Naruto kembali ke tujuan awalnya yaitu mencari keberadaan sang putra sulungnya.

"Boruto?!" panggil Naruto sekali lagi.

"ayah? apa ayah disini?" jawab Boruto.

Karena kondisi ruangan yang sangat gelap membuat ayah dan anak ini tidak bisa melihat kondisi sekitar.

"Boruto ini ayah sayang, tenang ya!" Naruto menenangkan Boruto "yosh aku akan-.." Naruto mencoba membuat segel tangan dan berniat untuk menggunakan jutsu api.

"oe!" panggil Kurama.

"apa lagi sekarang? Jangan ganggu aku, Kurama!"

"apa kau mau membuat jutsu api disini? Apa kau sudah tidak waras? Tempat ini dipenuhi kertas peledak, dasar bodoh!"

"oh iya, maaf-maaf aku panik jadi tidak bisa berpikir dengan jernih-dattebayo"

"kau memang benar-benar bodoh"

Akhirnya Naruto memutuskan untuk mengaktifkan mode cakra kyubi miliknya agar bisa membantunya memberi penerangan.

"ayah, Boruto disini ayah" panggil Boruto lagi saat melihat sebuah cahaya orange milik sang ayah.

"Boruto" Naruto langsung menghampiri sang anak.

"Boruto takut ayah, hiks.. hiks.." Boruto menangis dan memeluk sang ayah.

"tenang ya sayang, ayah sudah disini jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi" Naruto menenangkan Boruto sambil memeluknya dengan erat.

"ayo kita pul-.." saat Boruto meregangkan pelukannnya, tiba-tiba saja kedua penculik tadi muncul dan melempar sebuah kunai ke arah Naruto "AYAH DI BELAKANG MU!" teriak Boruto.

"hah?" saat berbalik dua kunai sudah dilemparkan "awas!" dengan cepat Naruto memeluk Boruto lagi untuk melindunginya dari serangan kejutan itu "AKKHH.." Naruto terkena kunai tepat di punggungnya dan kunai itu adalah kunai yang sama yang telah melukai kakinya, kunai dengan racun yang berguna untuk memperlambat kemampuan penyembuhan milik Naruto.

"ayah? ayah tidak apa-apa kan?" Boruto panik karena sang ayah tersungkur "punggung ayah" lanjutnya yang bertambah panik saat melihat punggung sang ayah berdarah.

"hahaha.... kau termakan umpan ku, Uzumaki Naruto" tawa kedua pencuri itu.

Naruto berusaha berdiri.

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang