I Love You so 2

2.5K 154 33
                                    

Warn: rate-M

.
.
.

"Kageyama sini biar kubantu"

"Tidak perlu Daishou-san, aku bisa.." Kageyama mengangkat nampan kopi dan kue untuk diantar ke pelanggan.

Selain menjadi atlit nasional voli Jepang, Kageyama kerja paruh waktu di sebuah cafe dekat rumahnya. Ia mengambil kerja paruh waktu hanya pada saat kosong dari jadwal tanding.

Daishou, pemilik cafe tempat Kageyama bekerja cukup tertarik dengan si raven. Bagaimana tidak, Kageyama yang sudah dewasa semakin menawan dengan wajah cantik namun maskulin, tubuh proposional karena rajin olahraga, dan juga berisi dibagian tertentu.

"Daishou-san, sepertinya ini hari terkahir ku bekerja, besok aku sudah mulai aktif latihan"

"Ahh begitu.. Baiklah, bagaimana kalau aku mentraktirmu diluar untuk perpisahan?" Si pria menepuk pundak Kageyama.

Kageyama jadi terkekeh canggung. "Seperti wisuda saja, Daishou-san.. Tidak perlu"

"Ayolah, aku memaksa.."

Karena sungkan, Kageyama mengangguk.

"Nice, besok sabtu aku jemput oke"

.
.
.

Sepulang dari latihan, Kageyama mengepak barangnya dan berjalan pulang. Disaat rekan timnya yang lain dijemput oleh kekasih mereka, maka Kageyama hanya bisa tersenyum dan melambaikan tangan lalu lanjut sendirian.

"Yama-chan.."

Langkah Kageyama terhenti. Suara itu, dia sangat mengenalnya hanya saja yang sekarang terdengar lebih serak dan berat.

"Kuroo?" Kageyama berbalik, bola matanya melebar. Ia segera melangkah mendekat.

BUGH

"Bisa-bisanya kau pulang tidak mengabari aku!!" Kageyama memukul pundak si pria.

Kuroo mengaduh kemudian tertawa. "Ya kalau kuberitahu bukan surprise namanya.. Kau jadi tambah tinggi sekarang, Yama-chan.." Ia mengusak surai Kageyama.

Kageyama tersenyum. "Kau juga.."

"Ja, aku antar pulang.."

Kageyama mengikuti Kuroo yang berjalan ke parkiran mobil. Sebenarnya sejak awal Kuroo memang sudah berasal dari keluarga berada dan setelah kembali dari luar negeri dia jadi kaya atas kerja kerasnya sendiri.

Kuroo membukakan pintu untuk gadisnya seraya tersenyum. "Silahkan queen.."

Kageyama hanya terkekeh sembari menggelengkan kepala. Menginjak usia 24 tahun, Kageyama mulai mengurangi sifat bar-barnya.

Setelah duduk di balik kemudi, Kuroo melepas jas dan mengendurkan dasinya. Tak lupa pula ia melinting lengan kemeja hitamnya agar lebih leluasa.

"Kita makan diluar sekalian ya, kau belum makan kan?"

Kageyama mengangguk. Sekilas Kuroo melirik kearahnya. Apa-apaan dengan Kageyama yang jadi lembut begini. Ia jadi terpesona memandanginya beberapa saat.

"Kenapa lihatnya begitu? mau ku tusuk bola matamu?"

Kuroo menelan ludah, ternyata sisa sifat bar-bar nya masih ada. Lelaki itu pun tancap gas menuju restoran sushi. Mereka makan malam seraya berbincang tentang kehidupan mereka. Bagaimana keduanya menjalani rutinitas tanpa satu sama lain.

"Oh ya, besok sabtu atasanku mengajakku keluar.."

"Laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki"

Kageyama Harem Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang