÷Reader POV÷
"Hah~"
Lagi-lagi dia begitu.
Waktu kuintip dari pintu yang terbuka sedikit di ruang kerjanya kukira lagi howny ternyata tidak.
Mungkin dia lelah.
"Kenchin, boleh aku masuk?"
"Hm, boleh"
Dulu aku tidak boleh masuk kemari, berhubung aku sudah tahu pekerjaannya yang sebenarnya sekarang boleh.
Aku masuk membawakannya makan siang yang seharusnya dia makan tadi pagi dan kopi.
"Aku belum lapar sayang"
"Makanlah dulu Kenchin, kamu belum makan dari pagi, ya?"
Telapak tanganku dicium membuatku deg-degan. "Iya, nanti kumakan sayang"
"Sekarang! Nanti malah nggak makan!"
"Iya, iya"
Dari kemarin juga belum tidur.
Lihat kantung matanya itu, hitam jadinya.
"Habis ini istirahat ya"
"Pekerjaanku belum selesai"
"Kenchin tidur nanti, pekerjaanmu nanti saja"
"Tidak bisa sayang"
"Kenchin khawatirkan dirimu, kesehatanmu dijaga"
"Pekerjaanku penting"
"Penting mana dengan kesehatanmu? Kenchin--"
"Bisa diam?"
Apa katanya? Kenapa dia yang marah?
"Makanannya jadi hambar karenamu, aku tidak nafsu makan"
"Ken--"
"Kerjaku lebih penting"
Ah, aku ikut emosi jadinya!
"Aku juga lelah", dikira dia saja yang lelah? "Meski pekerjaanku sangat longgar sebagai novelis tapi aku juga ibu dari anak kembar, aku istri dari seorang detektif swasta, aku seorang menantu, aku juga bisa lelah mengerjakan semua itu"
Terkadang aku mengeluh betapa lelahnya itu.
"Keluar [y/n], biarkan aku sendiri"
"Terserah kau"
👓👓👓
÷Author POV÷
Suasana rumah jadi dingin.
Pertengkaran pasutri dalam rumah tangga merupakan hal biasa.
Kau sibuk sendiri dengan pekerjaan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Freak Wife
FanfictionBagaimana jika seorang Nanami Kento memiliki istri kelakuan ahlakless yang mirip dengan Gojou Satoru?