Sambil menikmati makan pagi bersama di meja makan yang terlihat rapi suasana tampak hangat anak-anak suka kalau makan nasi goreng dengan telur dadar buatan ibunya.
"Heemm ...nasi gorengnya mantap apalagi ditambah sosis seperti ini lezat...,"
"iya dong lezat..." sambil mengacungkan jempulnya kedua anak Delia terlihat lahap memakannya.
Kakek nanti kita jalan-jalan ya "pinta si sulung.
"jalan-jalan kemana?"
"Kita kesawah kakek"
Saya mau lihat burung disawah "
Iya nanti kakek anter" jawab Bapak.
Delia makan kurang berselera, ia masih memikirkan suaminya.
Diluar terdengar suara mobil datang " Ibu itu suara mobil Ayah ya...?"
Mereka berlari keluar tapi ternyata bukan ayah yang datang tapi seorang wanita cantik
"Igne...! Seru Delia
"Iya ini Inge,...udah berapa lama kita gak ketemu ternyata dirimu sudah banyak berubah makin cantik saja "ujar Delia.
"Kok ke sini gak ngomong-ngomong," tambah Delia.
"Sengaja aku ingin beri kejutan " jawab Igne.
Kebetulan mereka memang satu daerah jadi jarak rumah orang tua Delia dan Igne tidak terlalu jauh, meskipun semalam sudah telpon tapi rasanya kurang kalau tidak berjumpa langsung.
"Silahkan duduk Igne... sebentar ya aku buatin minum dulu " ucap Delia.
Delia menuju dapur dilihatnya Kak Dirman dan istrinya sedang berbicara serius.
"Wah lagi ngobrolin apa nih serius bener kelihatannya"ujar Delia.
"ini Dek akhir-akhir ini usaha perkebunan bapak yang kami kelola mengalami penurunan, penghasilannya menurun mana harga karet sekarang menurun dratis"
"Kami sedang semcari solusi gimana cara mengatasinya"
Delia terdiam sambil memperhatikan kak Dirman bicara ia mengaduk-aduk air teh untuk sahabatnya.
"Ya nanti kita bicarakan ya kak, lagi ada Igne " ucap Delia.
Delia menuju ruang tamu di lihatnya Igne sedang berbicara sama Bapak.
"Diminum Teh nya Igne "Ucap Delia
"Wah repot-repot nih .... Terimakasih Delia" jawab Igne
"O ya .... Sudah sarapan belum, kalau belum kami buat nasi goreng nich"ucap Delia
Sambil menuju ke belakang Delia mau mengambil Nasi goreng , tapi Inge mencegahnya.
"Nggak usah...nggak usah Delia ini sudah cukup " sambil menunjuk segelas teh yang terletak diatas meja depan Igne duduk.
Deliapun mengurungkan mengambil nasi goreng untuk Inge. Bapak masih duduk di dekat kami sambil berpamitan.
"Nak Igne di minum tehnya Bapak mau jalan-jalan sama anak-anak nih mau lihat sawah, sudah lama mereka ingin lihat sawah tapi kalau ke sini belum sempat Bapak ajak kesana " terang Bapak.
"O..iya pak silahkan "jawab Igne.
Bapak menuju teras samping sambil mengeluarkan motor tuannya, motor ini sudah ada sejak aku masih duduk di bangku sekolah tingkat pertama, tapi masih kuat saja karena Bapak selalu rajin merawatnya, Delia ingat ketika ia mau pergi sekolah selalu diantar dengan motor tua tersebut.
"ya itu semua kenangan terindah yang tidak bisa terlupa" bisik hati Delia.
🌻🌻🌻
"ayo anak-anak kita berangkat " teriak Bapak
"Ayo ....Hore kita jalan-jalan", seru kedua buah hati Delia senang."Daaa ibu ...daaa tante Igne"
Merekapun menaiki motor dengan gembira bersama kakeknya hal yang langka buat mereka berdua.
Suasana yang tadi ramai menjadi sepi,
" Igne ayo kita pindah diteras samping sambil melihat pemandangan"ajak Delia
Rumah yang dari kecil ditempati Delia bersama kakak-kakaknya dan Bapak itu membawa banyak kenangan, di kelilingi dengan pemandangan yang cukup indah, bunga yang bersusun rapi yang dirawat oleh istri Kak Dirman yang selalu rajin menatanya sehingga tampak indah dipandang mata dapat menghilangkan Setress.
"Ada masalah apa Delia kok kamu tiba-tiba pulang "kata Igne
"kan tadi malam aku sudah cerita garis besarnya di telpon" jawab Delia
Tak lama mereka sedang menikmati minum teh tiba-tiba terdengar suara motor di depan rumah.
Delia langsung ke depan melihat siapa yang datang betapa terkejut dan bahagia ternyata yang datang Fitri
"Igne lihat siapa yang datang" ucap Delia
"Masyaallah" ternyata Fitri " sambil bergegas menuju ke depan Inge menemui Fitri.
Mereka bertiga senang sekali bisa berkumpul bersama.
"wah reuni ini kita" ucap Fitri.
"Akhirnya kita bertemu juga ya terimakasih sudah mau datang ke rumah orang tuaku" ucap Delia.
"Sudah berapa tahun ya kita nggak bertemu,"ucap Fitri
"ya kurang lebih tujuh tahunan lah aku ketemu terakhur dengan Delia waktu menikah kan"
"O iya aku ingat " jawab Fitri
"Iya waktu aku menikah kalian datang"
"Kita datang berdua waktu itu tapi aku masih jomblo hingga sekarang" ujar Inge sambil tertawa.
🌸🌸🌸
"Sabar Inge belum datang ajaa jodohnya " ucap Fitri
Delia mana Mas Malik ?" Tanya Fitri
"Aku sama anak-anak ke sini " tampak ada sesuatu yang disembunyikan oleh DeliaTapi Fitri dan Inge tahu tentang sahabatnya yang satu ini kalau ada masalah dari gerak tubuhnya tak bisa membohogi kedua sahabatnya ini.
"ayo ceritalah Delia ada apa kok kamu sepertinya menyimpan sesuatu ?"ujar Inge.
Deliapun bercerita tentang rumah tangganya kepada kedua sahabatnya, mereka memperrhatikan dengan seksama. Apa yang dialami oleh Delia, ternyata beberapa tahun mereka tak bertemu banyak cerita dengan menikmati secangkir teh manis buatan Delia.
Suasana tampak hening seketika, terlihat aliran anak sungai diparit samping teras yang mengalir bergemericik dengan teratur terdengar suaranya.
Delia menceritakan kehidupan rumah tangganya saat ini sedang terguncang, Malik mulai berubah ia merasa tak nyaman dengan Delia , ia merasa Malik tidak seromantis dulu lagi setiap pulang kantor ia langsung pergi latihan bulu tangkis dan tidak banyak komunikasi dengan Delia.
Delia merasa curiga juga Malik sering menyembunyikan gawainya. "Biasanya perasaan seorang istri benerkan " ujar Delia.
"Aku jadi cemburu apalagi kalau lihat Mas Malik lagi asik maini gawainya entar kalau aku mendekat langsung dimatiin"tambah Delia. Terasa kalau suaminya berubah.
"Dan kami sering bertengkar walau masalahnya sepele" ujar Delia. Makanya aku pulang dan menghubungi kalian sebagai sahabatku.
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
DELIA
General FictionDelia Kurniawati, ibu rumah tangga usia 34 tahun lahir dari keluarga yang sederhana. Ia anak keempat dari lima bersaudara. Delia menikah dengan Malik, rumah tangganya rukun, harmonis dan dikaruniai dua orang anak. Membuat Ayah dan Kakak, Adiknya bah...