chapter 1.

286 38 8
                                    

"Begadang, jangan begadang, bila tak ada gunanya"



Di sebuah kamar yang penuh dengan kertas-kertas berserakan, terlihat ada seorang gadis berumur 19th lagi rebahan di atas tumpukan kertas.

"Bosen, pen males malesan tapi males"

Yup, dia adalah (y/n), Main character di book ini. Mau tau kertas apa yang di tiduri, itu adalah kertas kosong.

"Kenapa anime itu gak nyata sih?" Tanyanya entah pada siapa.

"Pen masuk ke anime yang seru, tapi kalo misal aku kejebak di tubuh antagonis kek di ff KnY yang itu ogah banget! Kesiksak terus yang ada!" Kata (y/n) bicara sendiri.

Karna bosan ia mengambil ponsel di atas meja lalu melempar dirinya lagi di kertas. Tenang, kertasnya tebel dan lembut kok jadi nyaman buat tidur.

(Y/n) bermain hp sambil rebahan, sungguh posisi yang berbahaya. Di tambah dengan matanya yang agak ngantuk.

Dan benar saja, kejadian berbahaya pun beneran terjadi.

Buk!

"Bapakbudihamilbudi!" Latah (y/n).

Untung hp nya mahal jadi gak sakit-sakit amat pas jatuh. Coba aja tuh hp n0k1a, beh! Rasanya pass untuk dicoba.

"Kurang asem! Sakit tapi gak berdarah su! ... oh ya, sekarang masih jam 5 kan?" (Y/n) melihat ke arah pintu kamarnya.

Di sana terpampang jelas jam tangan yang harusnya ada di tangan malah ada di pintu. Btw jam nya nunjukin pukul 6 lewat 44.

Seketika retina mata (y/n) menjadi kecil. "Asem dah jam 6 malem su! Gua belom ke makam lagi!" Segera ia bangkit dari rebahan lalu pakek jaket dan segera keluar rumah.

Brumm! Brumm!

(Y/n) langsung ngebut ke tempat makam. Di jalan ia merasa dingin, pas di periksa ternyata ia masih pakek celana kolor sepaha dong!. Gak cocok ama jaketnya yang keren.

"Jirr! Pen pulang tapi nanti makin malem!" Akhirnya (y/n) tetap nekat pergi ke makam qdengan keadaan baju yang gak Siscon itu.

Sesampainya di makan, (y/n) segera pergi ke arah salah satu makam dan menyiramnya dengan air. Berdoa? Gak! Dia habis nyiram air terus kembali ke motornya.

"Oke dah selesai, sekarang gua bisa ketemu sama mas kasur lagi yey" batin (y/n) kegirangan.

Tapi sayang seribu satu sayang, saat hendak ke motor ia melihat ular berbisa lagi duduk santai di kursi motornya.

"Jambu asem! Gimana pulangnya nih gua?" Batin (y/n).

Ia pun memilih meninggalkan motornya di sana dan hendak pergi pulang. Tapi sayangnya lagi, ular itu bangun lalu menatap mata (y/n) lekat.

"Di tatap sama hewan serem jir! " (Y/n) diam tak bergerak, dari yang dia tahu kalo ketemu hal yang nyeremin gak boleh panik. Harus tenang.

Srah!

Ular itu melompat ke arah (y/n) bagai tupai. "Heh! Anjir! Kok lompat su!" Teriak (y/n).

Dan berkat refleks nya yang lumayan ia tak jadi tergigit. Ia pun berlari tak tentu arah. Dan ular itu juga tetap mengejar (y/n).

Mereka berdua main kejar-kejaran selama beberapa menit. (Y/n) mulai capek, pingin manjat pohon tapi gak tau cara turunnya. Pingin keluar dari makan tapi dia gak bisa lihat jalannya karna dah malem banget ini.

Saat ia berlari di bagian ujung makam tak sengaja kakinya tersandung batu dan jatuh ke dalam tebing.

(Y/n) P. O. V.

[Lah Kok Beda!] kny × reader + OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang