Jatuh Bersamamu

1.3K 203 68
                                    

⚠️⚠️⚠️DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIAT SELURUH/ SEBAGIAN CERITA⚠️⚠️⚠️

⚠️⚠️⚠️DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIAT SELURUH/ SEBAGIAN CERITA⚠️⚠️⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan deras menguyur kota pagi itu. Hinata keluar dari dalam mobil setelah membentangkan payung miliknya. Ia berjalan di tengah dinginnya udara yang terasa menusuk kulit sampai ke tulang. Hinata mengeratkan jaket yang ia pakai.

Halaman sekolah terlihat sepi karena sebagian besar siswanya lebih memilih masuk ke dalam kelas untuk menghangatkan diri dari pada sibuk menikmati rintikan air hujan yang membosankan.

Hinata berhenti di tempatnya. Ia menatap sekeliling yang terasa suram---bangku-bangku taman yang basah, langit biru yang tertutup awan hitam, dan tumbuhan yang berusaha kokoh saat tertiup angin. Gadis itu tenggelam dalam keheningan yang menenangkan.

Matanya meneliti sekitar dan terpaku saat mendapati Gaara terduduk bersandar di salah satu bangku taman sembari memejamkan matanya. Ia mendengus kecil karena merasa roh itu kecanduan berwujud manusia.

Hinata berjalan menghampiri Gaara berniat menyapanya. Ia berdiri di depan laki-laki itu yang tiba-tiba tersenyum tanpa membuka mata membuatnya heran.

'Apa roh ini sedang bermimpi?' pikir Hinata masih menatap Gaara yang tak juga membuka matanya.

"Gaara?"

Hinata menatap Gaara yang tak menyahuti panggilannya itu. Mungkinkah ia tertidur?

"Gaara!"

"Apa?"

"Kau bisa tidur di tengah guyuran hujan?"

"Tentu saja, tidak! Apa kau gila?"

Hinata menyesal karena sudah mendatangi roh itu, "Kupikir kau tertidur dan tengah bermimpi karena tadi kau tersenyum."

"Kau terpesona?"

"Terpesona katamu?!" Hinata berdecak dan berniat pergi meninggalkan Gaara, namun tiba-tiba roh itu berdiri dan merapatkan diri padanya membuat Hinata seketika mendelik kesal.

"Hei! Kau membuat jaketku basah!"

Gaara tak menanggapi ucapan Hinata. Ia menggenggam tangan gadis itu yang tengah memegang handle payung dan segera merangkulnya.

"Apa yang kau lakukan, Sialan?!"

"Aku kehujanan, Hyuga Hinata! Bagi sedikit tempat untukku!"

"Siapa yang menyuruhmu hujan-hujanan?! Menjauh sekarang!"

Hinata berusaha melepaskan rangkulan Gaara yang seakan-akan sedang memeluknya. Ia membulatkan mata saat Gaara malah memaksanya berjalan pergi menjauhi taman.

"Lepaskan tanganmu!"

"Ayo buat kekasihmu cemburu."

Hinata tak mengerti. Ia menatap heran kearah Gaara, "Apa maksud----kekasih?! Kau menghinaku, hah?!"

OMOIDE NO KIZUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang