"Apa harus aku yang selalu dituntut sempurna? Apa kalian sebenarnya memang tak mengharapkan kelahiranku?"
Tepat setelah Sowon keluar dari Ruang keluarga dan meletakkan Cambuk miliknya, ia pergi kelantai bawah dimana terdapat Seokjin Suaminya dan Sinb anak bungsunya sedang menonton Televisi.
Dari wajah datar dan dingin, kini ia merubahnya dengan cepat menjadi wajah yang penuh kasih sayang dan lembut, "Sinb-yaa!"
"Eoh, Eomma !" seru Sinb senang dan berlari kencang menemui Sowon. Sowon mengangkat Sinb dan menggendongnya, anak bungsunya itu selalu menjadi kesayangannya.
"Eomma sudah melatih Yuju Eonnie?" tanya Sinb dan diangguki oleh Sowon.
"Heum, Sinb sudah minum susu ?" tanya Sowon lembut sambil meninggalkan kecupan singkat pada pipi Sinb.
"Nee Eomma dan sekarang Sinb mengantuk." keluh Sinb sembari mengeratkan pelukannya pada leher Sowon.
"Baiklah, biarkan Appa menonton Televisi. Sinb sekarang tidur, Eomma akan menemani Sinb." ujar Sowon pada Sinb yang kini berada digendongannya.
"Nee Eomma, Eomma sudah tidak ada pekerjaan lagi ?" tanya Sinb lucu.
"Emm mungkin sedikit, sekarang yang terpenting Sinb tidur dulu. Ini sudah mulai larut, besok Sinb juga sekolah." ujar Sowon menasehati Sinb dengan baik, sedangkan Sinb menganggukkan kepalanya lucu sambil tersenyum dan menampilkan deretan gigi putihnya yang tertata rapi.
Sowon menurunkan Sinb dari gendongannya dan membiarkan Sinb menemui Seokjin, sedangkan Seokjin menyambut Sinb dengan pelukan dan ciuman hangat dipipinya.
"Jaljayo Appa, Sinb tidur dulu." ujar Sinb setelah melepaskan pelukan dari sang Ayah. Kemudian melambaikan tangannya saat menaiki tangga bersama Sowon untuk menuju ke Kamar.
Seokjin yang memahami kode dari Sowon itu langsung bergegas mematikan Televisi dan pergi keruang bawah tanah.
Mereka telah merencanakan semua ini dari lama!
Seokjin menempelkan sidik jarinya dan terbukalah pintu, yang secara tomatis menuju ruang bawah tanah, dapat dilihat kini Yuju sudah berada disana. Tak heran lagi, karena memang sebenarnya dirumah ini terdapat Lift rahasia yang menghubungkan dari Lantai dua menuju ke ruang bawah tanah, dan hanya Seokjin, Sowon,Yuju yang mengetahuinya.
Seokjin tersenyum miring, sata mengetahui Yuju yang tak bergeming dari tempatnya menatap hasil karya dirinya dengan Sowon Istrinya.
"Ada apa? Kau heran Yuju?" tanya Seokjin dengan nada mengejek.
Sedangkan Yuju hanya diam membeku dan ketakutan. Ia takut, kedua orangtuanya akan membuangnya dan memberikannya Obat yang menyebabkan dirinya hilang ingatan. Ya, dirinya pernah menerima ancaman seperti itu dari kedua orangtuanya.
"A-apa maksud semua ini?" tanya Yuju gugup dengan bibir yang bergetar. Karena ia melihat banyak sekali Robot-tobot berbentuk manusia yang kini terpajang rapi ditempat. Belum lagi semua robot itu terlihat seperti manusia pada umumnya.
Terlihat hidup!
Tetapi yang paling ia takutkan adalah, Robot yang amat sangat mirip dengan dirinya, secara detail semuanya sangat mirip tanpa terkecuali. Bahkan jika ada orang yang melihat, mereka pasti akan mengira dirinya memiliki saudara kembar.
Mereka adalah Robot-robot yang segera terjun dalam dunia manusia. Secara keseluruhan mereka telah sempurna dan memiliki kecerdasan diatas rata-rata, mereka adalah aset berharga yang dimiliki oleh orangtua Yuju.
"Berbaringlah!" seru Seokjin tegas dan dingin, yang kini sedang mengenakan Jas putih miliknya, Masker serta perlengkapan medis lainnya.
Yuju kemudian mengikuti Seokjin dari belakang dengan langkah kecil, ia masih ragu untuk berbaring diatas Brankar tersebut.
Ia tidak percaya pada Ayahnya, ia tak ingin Ayahnya itu memberikan obat yang membuatnya hilang ingatan ataupun yang lainnya.
Seokjin Melepas Maskernya Kasar, ia sudah terlalu kesal dan menyeret Yuju hingga membuat gadis itu terduduk di Brankar, "Aku akan membunuhmu, jika kau memang tidak menuruti perkataanku!" ancam Seokjin dengan nada tegas, membuat Yuju merinding ketakutan dengan kedua manik mata yang berkaca-kaca. Hatinya selalu tergores setiap kali ia merasa terluka akibat ucapan maupun sifat buruk yang ia dapatkan.
"Yuju, berbaringlah. Eomma akan memberikan Vitamin dan melakukan pemeriksaan wajah untukmu." ujar Sowon dengan berbohong, ia baru saja memasuki ruangan dengan penampilan Medis yang sudah lengkap, sedangkan Seokjin pergi menuju pada Robot-robot yang sebelumnya dilihat oleh Yuju. Ia membiarkan Sowon mengurus Yuju terlebih dahulu, karena Seokjin sudah terlalu emosi.
Yuju menunduk ketakutan, ini adalah ruangan paling menyeramkan yang pernah ia datangi seumur hidupnya.
Sejujurnya jika dilihat memang ia masih anak-anak, tetapi ia tahu bahwa Ayah dan Ibunya bisa melakukan apapun padanya, termasuk menyiksa dan membunuhnya kapanpun itu.
Yuju tak tahu, mengapa mereka sangat membenci dirinya. Rasanya Yuju ingin menjadi Anak kecil lagi, ia tak akan memikirkan sifat kedua orangtuanya sampai berlarut-larut. Ia tak akan memanggul banyak beban yang besar dalam usianya.
Sowon menghembuskan nafasnya, ia menarik Yuju kasar dan memaksanya untuk berbaring. Namun Yuju bersikeras agar terlepas dari cengkraman Sowon. Tak habis fikir, kini Sowon memegang erat kedua tangan Yuju dan mengunci setengah badannya, tak lupa ia mengambil sapu tangan yang sudah ia berikan obat bius. Bahkan sekuat tenaga, Yuju sudah memberontak dan melawan Sowon, tapi tetaplah Sowon masih lebih kuat darinya.
"Eomma! Jangan, hikss! Eomma, tolong jangan lakukan ini, hiks," seru Yuju memberontak dengan air mata yang sudah mengalir deras diwajahnya dan raut ketakutan, namun beberapa detik kemudian tubuhnya terkulai lemas setelah Sowon memberikannya Obat Bius. Dan terhirup oleh Yuju, dari saputangan tersebut.
"DASAR ANAK MENYUSAHKAN!" seru Sowon dengan emosi sembari menampar pipi Yuju dengan keras.
"Tenanglah, setelah ini ia akan segera pergi." ujar Seokjin yang datang bersama ciptaannya, yaitu Robot Yuju dibelakangnya. Sejujurnya Robot itu sudah diciptakan lama, namun seiring berjalannya waktu Robot Yuju itu dalam pengembangan beberapa terakhir ini semua sudah terselesaikan dan berfungsi sempurna.
"Yuju berbaringlah!" titah Seokjin pada Robot Yuju, yang ternyata direspon sangat baik oleh Robot Manusia itu. Sejauh ini Robot Yuju adalah ciptaan yang paling sempurna dari semua Robot yang telah mereka ciptakan selama ini.
Robot itu mengangguk patuh dengan senyum manisnya, benar-benar mirip dengan Yuju! Apa mereka sungguh gila? Akan menggantikan anaknya dengan sebuah Robot?
"Baik Appa, Yuju akan berbaring." balas Robot itu sambil berbaring disebuah brankar yang diletakkan disebelah Yuju yang Asli, yang kini sudah hilang kesadarannya.
"Setelah ini Scan semua Memori yang kamu serap dan pastikan semua tersimpan baik pada program sistemmu." ujar Seokjin sembari memasangkan sebuah kerangka Kabel serta alat penghubung dari Kepala Yuju pada Chip yang akan dimasukkan pada Robot Yuju.
"Baik, Yuju akan mematikan program ini dulu. Setelah Chip dipasang maka, Yuju akan Scan semua memori yang ada." ujar Robot Yuju dengan baik, membuat Seokjin menganggukkan kepalanya pelan. Dan Sowon tersenyum puas atas program yang dimiliki Robot tersebut.
******
Selasa, 5 Oktober 2021
MY SISTER IS A ROBOT
Story by wyohana406
YOO GITA🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister is A Robot [DINOVELKAN]
FanficSELESAI DINOVELKAN~ Beberapa part sudah dihapus untuk keperluan Novel, tetapi dapat dibaca secara berbayar melalui Web Trakteer. Terima kasih🙏 "Aku seorang Robot" "Kau Kakakku, jangan mengatakan hal itu lagi !" Start = Minggu, 3 Oktober 2021 Finis...