|| Empers Of Heart 31 ||

3.3K 260 30
                                    

WARNING!!!

BAGI YANG TIDAK TAHAN, SILAHKAN SKIP PART INI!!!

Selamat menjelajah dunia masa lalu Letnan kesayangan kalian❤

Empers Of Heart

18 bulan yang lalu..

"Woi!!! Cepat sedikitlah kau ini!! Kalau terlambat, bos bisa menghukum kita!! "

Andra menghapus peluh keringat yang membasahi pelipisnya. Nafasnya tersengal-sengal. Netra matanya begitu sayu. Dia disuruh untuk mengangkut dua kotak kayu berisi senjata ilegal secara langsung, AK 47.

Sebenarnya, dia tidak masalah jika mengangkat dua kotak kayu sekaligus. Tapi, yang menjadi masalahnya adalah lengan kanannya ditembak oleh Deni waktu dia berada di gudang yang terjadi 2 bulan yang lalu, dimana penyamarannya terbuka. Bukannya diobati justru Deni membiarkan peluru tersebut tetap menancap di lengan kanannya, hanya diperban. Dan itu membuat Andra kesakitan ketika menggerakkan tangannya.

Dia dijadikan tawanan. Mengangkut barang-barang dari pagi hingga malam. Tidak dibiarkan sedikitpun istrahat. Yudha dan Putri pun tak jauh berbeda dengan nasibnya. Mereka tetap dengan pekerjaan mereka, hanya saja cambukan sering terjadi mengenai tubuh mereka kala malam tiba.

Dia sangat berharap, bala bantuan segera datang dari aparat TNI maupun Polri.

"Hey!! Kau dengar tak?! Mau ku pukul lagi, hah?!! " teriak Seto dengan muka garangnya.

Andra mengangguk pelan. Lalu, mulai mengangkat dua kotak kayu itu di atas punggungnya. Dia meringis pelan.

Namun, tubuhnya ambruk di atas tanah. Isi kotak yang dia bawa pun terbuka dan berserakan dimana-mana. Kepalanya mendongak sekilas. Lalu, mulai memejamkan kedua matanya.

Empers Of Heart

Andra membuka pelan kedua matanya. Dia menatap sekitar. Lalu, menghela nafas. Dia berada di gudang. Dan pasti, hukuman akan jatuh kepadanya.. lagi. Padahal, tubuhnya saat ini saja sudah terasa seperti remuk.

"Hebat, hebat!! Kembali berulah!! Sepertinya kau begitu senang saya siksa ya? "

Andra menatap tajam Deni yang kini telah berada di depannya. Tangan pria itu menggenggam erat sebuah rotan panjang, sepertinya permainan akan kembali dimulai.

"Kau itu aparat, kenapa cuma segini lemah? Bukankah tentara itu kuat, tapi justru kau sebaliknya.. " ejek Deni sambil tersenyum miring.

Dia menggelengkan kepala. "Karena tentara juga manusia!! Adakalanya dia memiliki rasa lelah, dan saat ini saya merasakan hal itu!!! " jawabnya dengan nada tinggi. Amarahnya sudah memuncak. Dia tidak bisa terus berdiam.

Deni bertepuk tangan dengan sangat kencang. "Wah, wah! Hebat sekali kau, sepertinya keberanianmu mulai terlihat.. "

Andra menatap terus menatap pria itu dengan mata tajamnya. Dia tidak bisa memberontak. Kedua kakinya terikat. Dan cukup sulit untuk melepaskannya apalagi dengan kondisi luka tembakan di lengan kanannya, sepertinya telah membengkak.

"Ada yang ingin berjumpa denganmu, Letnan.. Selamat menikmati hari-hari terakhirmu di muka bumi" ucap Deni dengan senyum smirk nya seraya mundur dari tempat asalnya.

Empers Of Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang