I Miss You, Baby

106 12 0
                                    

*****


Seorang namja manis bersurai coklat karamel sedang duduk di atas sofa ruang tamu. Di sisi sofa sudah siap sebuah koper berwarna biru. Dengan kepala tertunduk, namja itu menatap kosong ke arah ubin.

"Seungmin," panggil seseorang yang baru saja bergabung dan duduk di sampingnya.

"Apa harus pergi? Tidak bisa dibatalkan saja?"

Mendengar pertanyaan kekasihnya dengan nada yang menurutnya sangat imut itu membuat Chan tersenyum. Bukan hanya Seungmin yang merasa berat, dia pun sama. Pergi ke Busan dua hari saja rasanya seperti berpisah berbulan-bulan. Apalagi kali ini selama satu bulan, dan bukan ke Busan tapi Amerika.

"Minnie-"

"Aniya, sorry kak harusnya aku gak gini."

"It's okay, baby," Chan membelai mesra pipi kekasihnya. "Aku bisa minta manajer Lee untuk membatalkannya kalau itu yang kamu mau."

Seungmin mengerutkan keningnya. Bibir cherry lipsnya mengerucut, lucu sekali. "Naurr!! Ini demi kesembuhanmu, jangan dibatalkan!!"

"Aigoo~ Tadi kan kamu sendiri yang tanya apa bisa dibatalkan."

"Makanya itu aku minta maaf. Maaf, kak."

"Aku ngerti kok, sayang." Chan mengecup keningnya singkat. "Bukan kamu aja yang berat, aku pun sama. Tidak ketemu sehari aja rasanya arrgghhh!!! kepalaku hampir meledak. Apalagi sekarang aku harus pergi satu bulan."

"Kak Chan..."

"Gimana kalau kamu ikut aja, hmm?"

"Aku masih punya beberapa jadwal radio, manajer Lee pasti tidak akan mengijinkan."

"Waahhh~ baby ku sibuk sekali ya, hehe"

Chan menarik tangan Seungmin. Memeluk hangat sang kekasih sambil mengelus kepalanya lembut.

"Cuma satu bulan, sayang. Setelah itu sebagai gantinya gimana kalau kita pergi berlibur? Aku akan merayu direktur."

"Jangan janjikan apa-apa. Kalau mau cedera lenganmu sembuh total, sepulang dari Amerika masih harus istirahat."

"Jadi aku harus apa supaya puppy lucu kesayanganku ini berhenti cemberut dan mengantarku dengan senyum manis di wajahnya?"

"Cium dulu." kata Seungmin dengan tersipu malu.

Chan segera menangkup wajah Seungmin. Mengusapkan kedua ibu jarinya ke pipi menggembung sang kekasih.

"Aku mencintaimu, Minnie." Chan mengecup kening Seungmin.

"Aku tidak akan melirik orang lain." Sebuah kecupan mendarat di kedua kelopak mata Seungmin.

"I'm yours, Kim Seungmin." Kali ini ujung hidung Seungmin sasarannya.

"Bersabarlah menungguku, aku pasti kembali." Dan terakhir Chan mencium bibir Seungmin. Menempelkannya cukup lama seakan sebagai stempel yang mengesahkan semua perkataan dan janjinya.

Seungmin bahagia mendapatkan banyak cinta dari Chan. Kekasihnya itu tahu betul bagaimana cara membuat hatinya jadi lebih tenang. Tiap kalimat yang diucapkannya bak mantra sihir yang tidak pernah gagal memenangkan hati Seungmin.

"Aku pasti menunggumu, Mr.Bang."

*****


Seungmin sadar alasan Chan pergi memang penting. Tapi bukan berarti dia bisa menahan diri dari menunjukkan ekspresi kecewanya.

Dua minggu yang lalu, Chan mengejutkan banyak orang. Saat bangun tidur tiba-tiba saja dia merasa lengan kirinya tidak bisa digerakkan. Beruntung waktu itu dia sedang menginap di rumah Seungmin, yang dengan cekatan membawanya ke rumah sakit.

ChanMin in The BuildingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang