Chapter 9

267 25 0
                                    

-Satu bulan kemudian, Sabtu pagi di Apartemen Younghoon-

Ponsel berwarna hitam milik Kim Younghoon berbunyi nyaring, menandakan ada telepon masuk yang sukses membuat pemiliknya terbangun dari tidur. Younghoon meraih ponselnya yang berada di bawah bantal, lalu dengan mata yang masih mengantuk diliriknya layar ponsel tersebut.

'Sangyeon Hyung calling'

Kedua kelopak mata Younghoon langsung melebar begitu melihat layar ponselnya. Sangyeon Hyung meneleponnya? Ada apa ini...?

Tanpa buang-buang waktu lagi Younghoon segera menekan tombol hijau dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk tegak. "Halo, Hyung?"

"Ah ya, Younghoon! Bisakah aku meminta bantuanmu?"

"Tentu saja Hyung, ada apa?"

"Bisakah kau menemani Chanhee ke rumah sakit? Ia hendak mengunjungi Juyeon, tapi hari ini aku sibuk sekali tidak ada waktu untuk menemaninya."

Mata Younghoon melebar mendengar perkataan Sangyeon. "Tentu saja bisa, Hyung! Kapan?"

"Mmm... Sekitar pukul sembilan, kau ke sini ya jemput Chanhee, lalu setelah itu antar dia langsung ke rumah sakit. Temani dia di sana lalu setelah itu antar lagi dia pulang ke rumah."

Younghoon tersenyum senang mendengar ucapan Sangyeon. "Arasseo, Hyung. Aku akan datang ke sana pukul sembilan."

"Oke. Ditunggu ya. Terima kasih."

"Iya, sama-sama, Hyung."

Klik. Younghoon menekan tombol merah di ponselnya, menyudahi pembicaraannya dengan Sangyeon. Senyuman lebar terukir di bibirnya.


Younghoon pov

Aku tersenyum mendengar permintaan Sangyeon Hyung. Menemani Chanhee ke rumah sakit? Kesempatan bagus! Setidaknya aku bisa menghabiskan waktu bersamanya seharian ini, bukan? Apalagi yang memintanya adalah kakak Chanhee sendiri, jadi aku tidak perlu khawatir bila Sangyeon Hyung marah karena pergi dengan Chanhee. Lagipula, Sangyeon Hyung sendiri bukan yang mengizinkan aku boleh dekat lagi dengan Chanhee? Jadi, sekarang aku bebas kembali berhubungan dengan Chanhee tanpa dihantui ketakutan jika ketahuan Sangyeon Hyung.

Aku pun segera bangun dari tidurku dan melangkahkan kaki ke kemar mandi, bersiap hendak mandi. Aku tidak boleh terlambat, Chanhee menungguku jam sembilan. Lagipula, aku juga harus memberikan kesan baik pada Sangyeon Hyung, bukan?

End of Younghoon pov


Tok tok tok!

Double door mewah berwarna putih itu terbuka dan muncullah sosok Choi Chanhee dari dalamnya. Ia tampak cantik dan rapi, duduk manis di kursi rodanya. Chanhee tersenyum begitu melihat pemuda yang mengetuk pintu rumahnya, Kim Younghoon.

"Hai! Bagaimana? Sudah siap?" sapa Younghoon ramah sambil tersenyum lebar.

Chanhee mengangguk. Ia menggerakkan kursi rodanya keluar dari rumah, lalu mengunci pintunya.

"Sangyeon Hyung sudah pergi, Chanhee?"

Chanhee menangguk lagi, lalu menggerakkan tangannya. "Ya. Rumah kami kosong."

Younghoon mengangguk paham. "Oh, baiklah. Ayo! Kita berangkat!" ujar Younghoon sambil mendorong kursi roda Chanhee menuju mobilnya.

Sudah sebulan sejak kecelakaan yang menimpa Juyeon. Dan selama sebulan itu juga, Juyeon sama sekali belum sadar dari komanya. Setiap hari, Chanhee tak pernah absen menengok Juyeon. Ia selalu datang ke rumah sakit, menemani Juyeon yang terbaring lemah di kamar inapnya, lalu pulang jika sudah sore. Begitu terus selama sebulan ini, walaupun itu sama sekali tidak membawa perubahan apa pun bagi Juyeon.

Bbangnyu - Our Destiny [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang