rencana dua

3 2 4
                                    

kicauan burung terdengar merdu menyelimuti pagi yang mulai cerah. suasana dingin dari angin pagi menusuk kulit lembut seorang gadis, yang tengah menyapu halaman rumahnya yang dikelilingi serakan daun. Gadis berambut panjang se-siku itu terlihat mahir menggunakan sapunya, membuat sebagian halaman terlihat bersih dari sebelumnya. Seketika suasana pagi yang awalnya tenang berubah menjadi geger, karena disebabkan suara berisik dari gadis yang sekarang berdiri didepan pintu

"Zie...lo kok gak bangunin gue sih gue udah telat kuliah ini."teriak Mira panik yang tiba-tiba keluar dari rumah dengan tanktop dan sot pendek sepaha.

"Eh..

"Gue ada persentase penting hari ini zie hidup gue dipertaruhkan!

"Iya tap..

"Kalo gue gak Dateng gimana nasib kelompok gue itu tanpa kehadiran gue dan kalok nilai gue jelek gimana ya ampun...

"Itu lo...

"Gak gak gak gue gak mau nilai
Gue jelek Gak mau gak mau..

"Bego lu liat..

"Liat apa lagi zie udah gak ada waktu buat lihat-lihat lagi!"hebo Mira tak berhenti mengoceh.

"Miralya nadinda lo liat dulu baju lo kalo mau keluar banyak orang lewat didepan."geram Zierah dengan kesabaran diambang batas.

Dengan cepat Mira melihat kedepan yang memang terdapat jalan lintas didepan rumah zierah. Seorang bapak-bapak gempal yang lewat, melihat kearah Mira tanpa sengaja dan memberi kedipan mata menggoda. Mira yang menyadari itu Langsung ketakutan, dan menutup dadanya dengan kedua tangan sambil berteriak.

"Aurat gue!!!".teriak mira melengking sambil berlari terbirit-birit kedalam rumah.

Zierah menghela nafasnya kasar karena kebodohan yang diciptakan Mira. Untung saja gadis itu sahabatnya jika tidak, mungkin Zierah akan melayangkan sapu lidi dari tangannya.

Beberapa saat kemudian sebuah mobil Pajero putih berhenti di samping jalan. Seorang pria tinggi berbadan tegap mengenakan jas hitam dengan celana slim fit dan sepatu Oxford, terlihat keluar dari mobilnya. Pria yang sudah terlihat berumur itu Berjalan dengan penuh wibawa, mengarah ke sebuah rumah yang terdapat pohon mangga. Tidak lama kemudian pria itu sudah berdiri dibelakang seorang gadis yang belum menyadari kedatangannya. Karena tidak ingin menyapa, pria itu langsung berdehem sehingga membuat gadis didepannya, berbalik dengan ekspresi kaget.

Zierah berbalik dengan wajah kaget, setelah menyadari ada seorang pria dibelakangnya. Pria itu langsung melepas kacamata hitam yang dipakainya, sehingga wajahnya terlihat lebih jelas. Zierah memperhatikan wajah pria itu sambil mencoba mengenalnya, seingatnya dia tidak pernah punya kenalan dengan orang yang terlihat seperti orang penting dan sangat kaya.

"Joon woo, saya Joon Woo padahal saya sudah memperkenalkan diri saya semalam."singgung Joon woo dingin.

Reflek zierah menepuk jidatnya pelan karena merasa Malu, bagaimana dia bisa lupa dengan orang didepannya ini, padahal mereka sempat berbicara kemarin malam.

"Eh maaf pak saya lupa, soalnya tadi malam penampilannya jauh beda dengan hari ini."ucap zierah membuat alasan.

"Tidak mungkin kan saya menghabiskan waktu untuk memakai jas, sedangkan anak saya sedang sekarat."jawab Joon woo sedikit ditekan.

Zierah tertawa Kikuk merespon tanggapan joon woo sambil melihat sekeliling, agar tidak terjadi kontak mata dengannya.

"Ada hal yang ingin saya bicarakan dengan kamu, apa kamu punya waktu?"ucap Joon Woo serius.

"Boleh pak kalau begitu mari duduk dulu pak."ajak Zierah dengan sopan.

Joon woo mengangguk dan mengikuti zierah Berjalan ke teras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TREASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang