Bastard pt. 3

2.2K 176 5
                                    

Vote, komen, and follow!!

🐣🐰

Jimin membuka matanya, meski kepalanya masih terasa berat, tapi usapan lembut di kening dan rambutnya membuatnya terbangun.

"Hyung?" Jimin bergerak dan bersandar di kepala ranjang. Mengucek sebentar mata sipitnya, lalu tersenyum melihat pria tampan di depannya.

Si pria juga tak berhenti mengukir senyum melihat tingkah menggemaskan yang Jimin lakukan.

"Kau masih pucat, masih terasa pusing?" ucapnya dengan nada rendah. Mengambil termometer dan memasukkan ke mulut Jimin. Jimin juga tak mengelak.

"Jika sampai nanti sore panasmu tak kunjung turun, kita langsung ke dokter. Dan jangan menolak," ucapnya. Jimin mengerucutkan bibirnya.

"Namjoonie tidak bekerja?"

Pria bernama Namjoon itu tersenyum sambil melihat jam tangannya.

"Aku pulang di jam istirahat. Ingin melihatmu apa sudah membaik," jawabnya. Jimin bersemu, tersenyum.

Namjoon berjalan menuju meja kecil dan membuka bungkusan makanan.

"Makanlah," ucapnya setelah menaruh bubur di dalam mangkok.

"Kamsahamida, hyung.." Jimin menerimanya.

"Kau cuti kuliah?" tanya Namjoon.

"Iya, hyung. Aku harus mencari uang.."
"Apa kau begitu butuh uang? Sampai bekerja dan mengabaikan kuliahmu?"
"..." Jimin hanya menunduk
"Tak juga mau terbuka padaku?"
"Mianhe hyung, aku hanya tak mau kau memikirkan masalahku,"
Pria berlesung pipit itu menatap teduh dan mengusap pipi Jimin.

"Bagaimana kau bisa berkata seperti itu. Nyatanya aku terus memikirkanmu,"

"H-hyung.."

Namjoon langsung beranjak.
"Sudahlah, jangan banyak berpikir. Makan dan istirahatlah...aku harus kembali bekerja,"

Jimin hanya mengangguk sambil mengucapkan 'gomawo' tanpa suara. Pria berkaca mata itu tersenyum hangat.

Setelah Namjoon hilang dari pandangannya, Jimin segera menyendok makanan yang sedaritadi ada di pangkuannya.

#

Sore hari, Jimin merasa tubuhnya lebih baik. Demamnya sudah mulai berkurang. Bahkan dia tidak tahu kenapa bisa demam? Apakah menangis semalaman bisa langsung demam? Tidak, kan?

Jimin kembali memikirkan dimana Jungkook melecehkannya malam-malam. Bahkan Jungkook tak segan-segan berbuat seperti itu di dapur. Entah bagaimana, anak majikannya itu begitu membencinya. Bukan hanya itu saja, hanya karena merasa diacuhkan, Jungkook nekad tanpa takut ketahuan eommanya.

Jimin tak mau terus memikirkan Jungkook. Dia harus mandi, karena sebentar lagi Namjoon pulang.

#

Namjoon masuk ke rumah, melepas sepatu juga coat nya. Namun, indera penciumannya terusik dengan bau harum masakan.

"Dia memasak?" Batinnya. Langkahnya semakin cepat menuju dapur. Karena rumahnya tidak terlalu luas, dia bisa dengan cepat melihat pemandangan yang cukup asing baginya.

Jimin berdiri membelakanginya, menggunakan baju santai dengan apron menempel di tubuh mungilnya.

Meletakkan tas kerja di meja dapur, dan membuat Jimin tersentak kaget.

"Ah hyung, sudah pulang ternyata,"

"Kau serius sekali sampai tak menyadari aku masuk ke dalam rumah," jawab Namjoon.

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang