4. Eonnie? (REVISI)

214 58 22
                                    


Keesokan harinya semua berjalan seperti biasa, seolah peristiwa kemarin bukanlah masalah penting bagi mereka, kecuali Sinb putri bungsu yang masih cukup kecil itu, ia tidak memgetahui perihal apapun yang terjadi kepada Yuju karena ia sudah tertidur.

"Eomma Appa Yuju berangkat," ujar Yuju sembari membungkukkan badannya hormat dan meninggalkan meja makan untuk pergi kesekolah, entah kenapa ia merasa tidak enak badan hari ini, apalagi melihat kedua Orangtuanya itu membuatnya semakin lemas akibat kejadian kemarin.

Sinb hanya memandang bingung pada kedua orangtuanya, tak pernah sekalipun mereka menjawab apa yang Yuju sampaikan sebelum berangkat sekolah. Paling-paling hanya balasan singkat yang memang kenyataannya tak ikhlas.

Sinb bergegas menghabiskan susu putih miliknya dan hendak menyusul Yuju, setidaknya mereka harus menyampaikan salam perpisahan sebelum pergi ke Sekolah, karena sekolah mereka berbeda.

"Eomma Appa Sinb berangkat !" seru Sinb sembari mendekat pada Sowon dan Seokjin. Mereka memeluk dan meninggalkan kecupan singkat pada pipi Sinb.

"Belajar yang rajin yaa, anak Appa!" ujar Seokjin sambil mengusap lembut surai Sinb.

"Nee Appa!" balas Sinb tersenyum cerah sembari menganggukkan kepalanya senang.

"Apa Perlu Eomma antar Sinb sampai Sekolah?" tanya Sowon sembari menangkup wajah kecil Sinb dengan tatapan sayangnya.

"Aniyaa, Gwenchana Sinb sudah besar Eomma!" elak Sinb sambil mengembungkan pipinya sebal, namun hal itu terlihat sengat menggemaskan bagi mereka yang melihatnya.

Sowon dan Seokjin terkekeh pelan, Sinb sangat menggemaskan, selain itu Sinb merupakan anak yang cerdas, yang tanpa mereka suruh sekalipun Sinb bisa melakukannya dengan benar dan tepat. Bukan seperti Yuju yang menurut mereka selalu saja melakukan kesalahan yang sama, walau sudah berulang kali mereka peringati. Itulah yang seringkali membuat rasa benci mereka kepada Yuju semakin bertambah.

Sinb kemudian berlari kencang setelah berpamitan kepada kedua Orangtuanya, ia ingin menemui Yuju secepat mungkin, sebelum Kakaknya itu berangkat ke Sekolah.

Saat itu pintu mobil Yuju hendak ditutup, tetapi ia mengurungkannya karena mendengar teriakan adiknya yang menyerukan namanya dari halaman rumah.

"Huh...huh...huh, Y-yuju Eonnie !" panggil Sinb terengah-engah. Yuju hanya menatap sambil memincingkan matanya heran, bahkan ia menatap Sinb bingung karena gadis kecil itu sampai berkeringat akibat lari dan menemuinya. Entah ada apa, Yuju juga tidak tahu.

"Eonnie, bolehkan Sinb memeluk Eonnie?" tanya Sinb dengan wajah berbinarnya, namun sebenarnya Dinb juga sedikit takut. Namun diluar dugaan gadis kecil itu, Yuju ternyata memilih turun dari Mobil dan memeluk Sinb.

"Eonnie semangat belajarnya, Sinb sayang Eonnie!" ujar Sinb sembari memeluk Yuju erat dan meninggalkan kecupan singkat pada pipi Yuju.

"A-ahkk, Sinb jangan kencang-kencang!" seru Yuju membuat Sinb terkejut dan takut seketika. Sontak Sinb melepaskan pelukannya pada Yuju dan menatap Yuju khawatir.

"Mianhe," kata Sinb dengan suara kecil dan nada bersalah, gadis itu menundukkan kepalanya.

"Hmm, Eonnie berangkat." ujar Yuju lesu, jujur ia merasa kesakitan pada punggungnya, belum lagi hatinya dalam keadaan yang tidak baik. Rasa skit akibat cambukan itu masih terasa menyesakkan bagi Yuju.

"Baik Eonnie," balas Sinb dengan senyum kecilnya, gadis itu melambaikan tangannya dengan gembira saat Mobil milik Yuju berjalan meninggalkan tempat tersebut.

My Sister is A Robot [DINOVELKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang