Istana

5 4 1
                                    

Angin berhembus di taman bunga yg indah, burung² bernyanyi dan matahari bersinar dgn indah

Di mana aku?

Apa aku mati?

Eh?

Ada yg mengelus kepala ku

Perlahan aku melihat ke arah orang yg mengelus kepalaku dan menemukan seorang wanita yg tdk asing bagi ku. Aku terdiam

"Carlos"

Tidak! Itu bukan...

" Carlos!"

" Carlos cepat bangun!"

• 

"Ah!"

Aku terbangun dan menemukan diriku ada di sebuah kamar lebih tepatnya kamar kapal.

" Cepat bangun bodoh!"

" Seperti kau tidak bodoh saja..."

" Berisik kau, Hery!"

" Terserah kau lah... Devon~"

Aku hanya menghela nafas melihat kelakuanku mereka berdua yg sekarang ada seniorku. Aku segera beranjak dari tempat tidur dan memakai baju kemudian Merapikan rambutku yang acak-acakan

Sesekali aku terkekeh saat melihat ke dua seniorku ini berceloteh abser terutama tuan Hery. Dia orang yg lucu meskipun agak males dan ogah² melakukan sesuatu. Dan ada juga tuan Devon, pria berbadan gemuk itu sering tidak sadar diri dengan keadaannya sendiri. Sering mengatakan tubuh ku ini kurus kering dan tidak bertenaga, meskipun begitu tuan Hery pasti akan langsung menyadarkan tuan Devon untuk sadar dgn dirinya sendiri.

Sebenarnya mereka memintaku untuk memanggil mereka dengan sebutan "kakak" atau "senior" tapi dengan tegas aku mengatakan bahwa aku punya sedikit masalah dengan kata "kakak", jadi aku memutuskan untuk memanggil mereka dengan sebutan " senior". Namun aku memerlukan waktu untuk terbiasa dulu dengan mereka dan mereka bilang kalo mereka tidak keberadaan sama sekali










____

Setelah berhari-hari di laut akhirnya kapal menepi di sebuah dermaga. Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat keramaian kota

" Oy Carlos!"

Suara bariton milik orang yg ku kenal memanggilku. Aku melihat ke suara datang kemudia menemukan taun Hery dan tuan Devon yang sudah turun dari kapal. Oh tidak!... Aku terlalu lama melamun. Aku bergegas turun dari kapal dan menemui ke dua tuanku

" Maaf saya"

" Hey... Berhentilah bersikap formal kepada kami..."

" Ya, lagi pula kita ini seumur"

" Setidaknya itu bagus"

Kami semua menoleh. Refleks aku berlutut kepada orang itu. Perdana menteri kerajaan Vista, Gilbert Asten melihat ku dengan wajah yang tidak bisa diartikan

" Yang Mulia Rumerus memerintahkan ku untuk memberikan mu marga, sebagai bentuk tanda sosial karena kau akan menjadi pelayan pribadi Raja"

" Terimakasih tuan Gilbert Asten"

Aku terus menundukkan kepala kepada tuan Gilbert

"Angkat kepalamu"

Aku mengangkat kepalaku kemudian membuka mataku. Dapat kulihat jelas Tuan Gilbert seperti terpaku akan sesuatu di wajah ku

The Kingdom Cursed by The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang