CUKUP HARGAI KARYA SAYA DENGAN KALIAN VOTE, SAYA SANGAT BERSYUKUR DAN BERTERIMA KASIH SEKALI.
🍁 HAPPY READING 🍁
semoga kalian suka dengan episode yang ini ya guys...*****
Sepanjang perjalanan dari bengkel menuju rumah sakit, Chintya hanya diam dan tidak bersuara, Dimas pun mencoba berusaha untuk mengerti Chintya, yang Dimas fikirkan bahwa putri adalah sahabat barunya Chintya sama seperti dengan Teresia.
Di perjalanan, Chintya kembali menghubungi Tere.
Tit.. Tit.. Tit..
"Hallo Ter!! Gimana keadaan putri sekarang?" Tanya Chintya khawatir.
"..."
"Lo tau dari mana putri di rumah sakit?"
"..."
"Jadi kalian sama-sama ke rumah sakit?"
"..."
"Jadi yang bawa putri ke rumah sakit adalah susternya? Ya ampun kok bisa sih susternya ceroboh gitu? Beginikan jadinya!!" Geram Chintya seperti mamanya aja ya guys? Doi panikan.
"..."
"Ya udah Ter, gue masih di jalan sekarang, kalau ada info baru soal putri tolong kabarin gue yah Ter??"
"..."
"Oke-oke see you!"
POV Dimas
Putri ini siapa yah? Kok Chintya sepertinya sangat khawatir, apa si putri ini ada masalah dengan kesehatannya sehingga ia harus dibantu oleh suster? Sepertinya aku harus tahan rasa penasaranku sampai dirumah sakit.25 menit kemudian, Chintya dan Dimas tiba di rumah sakit, Chintya terlebih dahulu turun dan berjalan tergesah-gesah, ia menuju ruang informasi untuk menanyakan kamar putri, karena sebelumnya ia lupa menanyakannya pada Tere saking panik dan khawatirnya tentang keadaan putri.
Dari belakang Dimas berusaha menyusul Chintya, tetapi ia kehilangan jejak Chintya karena sebelumnya ia menurunkan Chintya di loby rumah sakit sementara Dimas masih mencari tempat parkir. Alhasil Dimas berjalan menuju tempat informasi berusaha bertanya yang ia ketahui tentang sahabat Chintya yaitu putri.
"Selamat siang sus." Sapa Dimas.
"Selamat siang pak! Ada yang bisa kami bantu?" Jawab suster.
"Saya mencari Pasien yang bernama Putri sus, ruangnya dimana yah?"
"Maaf bapak bersama ibu yang tadi? Ibu yang mengenak dress putih?" Tanya suster.
"Iya.. iya.. sus, betul.. betul.. betul sekali, ruangnya disebelah mana yah?"
"Bapak naik ke lantai 3, Keluar dari lift bapa ke kiri ruangan nomer 118 pak." Jawab suster itu kembali.
"Oke baik suster, sebelumnya terima kasih banyak sus."
"Iya pak sama-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
pregnant My Brother In Law
Storie d'amoreChintya Adisty, diam-diam mencintai kakak iparnya Dimas Prayoga Sudrajat sejak Chintya kelas dua SMA, Chintya menyimpan perasaannya tanpa diketahui oleh siapapun termasuk kakaknya sendiri Gisca Tamara. "Aghhhh..." "Oughhhhh.." Lepas bersamaan. 21+ B...