Bagian Lima

2.2K 231 4
                                    

Angkat tangan yang tidak nonton konser??? Sama aku juga 😭😭😭











LilBuna
Present

Mahae
Short Fanfiction

Idol life, Romance, Angst

Chapter Five

Sorry for typo(s)

"Hyung apakah ini enak?"

Sungchan datang, pria berbadan besar itu mendudukan badan di antara Jeno dan Haechan lebih tepatnya mendesal tanpa tau malunya. Jeno berdecak, dia memukul kepala Sungchan lalu mengomelinya dengan ceramah khas Hyungnya.

Sedangkan Haechan berbanding terbalik malah bersua ria menyodorkan pizza, kebetulan mereka bertiga sedang istirahat makan siang di bawah tenda dengan beberapa box pizza di meja. Renjun mengamati kegaduhan itu, Pria pendek itu menutup kuping malas mendengar celoteh bullshit.

"Apakah kalian bisa makan dengan tenang?"

Itu Jaemin, dengan susah payah dia menelan. Pandang beralih menatap Jeno yang mana Jeno langsung menggeleng mengisyaratkan bukan dia dalang di balik kegaduhan ini. Yangyang ikut tertawa teamnya sangat lucu, mereka kebetulan lahir di tahun sama makanya bisa menjadi satu team untuk game ini.

"Suapi aku," Sungchan memohon seperti anak kecil.

"Manja sekali,"

Jeno belum mau diam namun tidak lama dia beralih duduk di samping Jaemin, menyandarkan pundak meminta perlakuan sama seperti Sungchan pada Haechan.

Haechan tersenyum lebar menyuapkan pizza dengan begitu bersemangat namun semua tindakan Haechan tertangkap sempurna oleh penglihatan  Pria beralis camar yang datang membawa satu box pizza lagi kearah tenda mereka.

Mark menatap jengkel jika Chenle tidak memaksa datang kesini pasti kejadian menyebalkan ini Mark tidak akan pernah melihatnya. Untuk apa Sungchan datang kesini? Mereka bukan satu kelompok, mana tidak bawa apapun lagi.

"Aw kalian romantis sekali, angkat aku jadi anak kalian,"

Chenle berceletuk sambil bersorak lalu memeluk Haechan. Chenle mirip bayi jika bersama Haechan. Ya, karena Haechan yang selalu memanjakannya. Dia selalu menuruti semua keinginan Chenle bahkan sering mengalah tanpa sebab jika untuknya. Makanya dari banyaknya Hyung, Chenle memilih Haechan pertama kali untuk dibuatkan gelang di salah satu konten bersama Jisung di youtube.

"Chenle kamu membuatku sesak,"

Tutur Haechan, sececah matanya melirik Mark. Ada ketidaksukaan terpancar, Haechan menghela nafas kejadian beberapa hari lalu masih terniang. Dia sudah berusaha melupakan tapi sesulit itu, Mark kembali mempermainkan hatinya.

"Baiklah Hyung,"

Chenle melepaskan, Pria itu mulai berlari kesana kemari menganggu yang lain. Menyadari ada kekosongan Mark berjalan mendekat duduk di samping Haechan menaruh satu box pizza itu di pangkuannya. Pria manis itu enggan mengatakan apapun malah mulai tertunduk meremat dus pizza yang dia pegang.

"Hyung,"

Haechan membuka suara begitu lirih nyaris tak terdengar, hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya. Pria manis itu mengembalikan pizza kepada Mark.

"Aku sudah kenyang,"

Mark berdecih, "Tentu saja kamu kenyang, bukankah pria tadi terus menyuaipimu," Mark menatap pizzanya, mengasihani diri sendiri. Untuk pertama kalinya Haechan menolak pemberiannya padahal dulu Pria manis itu selalu meminta apapun yang Mark makan sampai terasa begitu mengesalkan. "Kamu berubah Haechan, kamu bukan Haechan yang ku kenal dulu."

"Aku tetap sama Mark Hyung,"

"Tidak kamu berubah, kamu terlihat begitu tidak nyaman ketika aku mendekatimu,"

"Lantas bukankah itu bagus untukmu, kamu menolakku dari awal lalu hal apa lagi yang bisa ku lakukan sekarang?"

Mark menatap sekitar berharap tidak ada orang yang mendengarkan percakapan mereka. Beruntung posisi mereka duduk jauh dari meja berada di pojok.

"Bisakah kita tetap menjadi teman?"

Menautkan alis bingung, "Kita sudah berteman sejak dulu Mark Hyung sampai sekarang pun masih. Jadi apa yang di maksud arti kata teman sekarang?"

"Kamu mengasingkanku,"

"Tidak! aku tidak, aku hanya bersikap normal selayaknya teman biasa. Aku memperlakukan sama seperti yang lain."

"Jadi kamu dan dia saling menyupai apakah itu juga teman?"

Haechan menghela nafas, "Tentu saja, aku menyayangi dia seperti adikku sendiri."

"Ini tidak wajar Haechan, kamu tidak perlu skinship berlebihan pada siapapun,"

"Bukankah kamu sendiri yang tidak wajar Mark Hyung? Bukankah sikapmu ini terlalu berlebihan. Kamu aneh, kamu terlalu membatasi diriku atau kamu cemburu padaku. Ah tidak mungkin juga,"

Mendengar itu gendang telinga Mark berdengung, sikapnya memang tidak wajar harusnya dia tidak melakukan hal ini pada Haechan. Sebenarnya apa yang terjadi pada hatinya, kenapa terasa aneh. Mark enggan menyanggah, Pria itu kembali menatap Haechan.

"Haechan, aku-"

"Hyung! Astaga aku memanggilmu dari tadi, ayo ikut aku ingin memperlihatkan sesuatu padamu!" Sungchan tiba-tiba datang merangkul pundak Haechan lalu membawanya pergi dari hadapan Mark.

Meninggalkan sang empu dalam kehampaan lagi.

Apa yang sebenarnya terjadi sekarang?




[TBC]

Oh iya aku juga bikin beberapa au di twitter

Cek akun @/lilchaniee oke?

©Lilbuna



Backstreet [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang