Bali 52

574 72 2
                                    

Kris duduk disamping neneknya. Memeluk neneknya.

"Kamu gak ada niat kasih tau biang sama aji mu?"

"Gak ni, jangan kasih tau biang sama aji. Kris gak mau biang kenapa-kenapa. Kris pengen adi kris sehat"

"Setidaknya nanti kalau ada apa-apa, mereka tahu kris"

"Nanti ya ni, kris kasih tau aji"

"Kenapa biang mu gak boleh tahu?"

"Kris gak mau biang sama adi kris kenapa-kenapa ni"

"Terserah kamu kris, nini dukung kamu"

"Terima kasih ni"

Nenek kris mulai mengelus rambut kris. Bergumam mengikuti suatu irama lagu.

"Ni, kris mau cerita. Habis kris cerita, nini boleh marah atau ngehujat kris"

Nenek kris hanya menganggukan kepalanya.

"Kris kenal seseorang, dia berharga banget buat kris. Dia manis. Tujuan kris cuma pengen bahagiain orang yang kris sayang. Dia bukan cewek ni"

Kris menatap wajah neneknya, namun tidak ada ekspresi apapun.

"Kris gay ni, kris menjijikan. Seharusnya kris gak lahir cuma buat malu-maluin biang sama aji. Kris kira, sama dia kris bakal bahagia. Dia bakal nepatin janjinya buat bersama. Ternyata kris yang terlalu berekspetasi, nyatanya nyakitin ni. Dia orang baik ni, tapi gak baik buat kris"

"Dia cuma dijadiin investasi sama orang tuanya. Dibiayai, dikasih makan, dibelikan apapun. Tapi dia harus nurut sama orang tuanya, semua diatur sama ibunya ni. Dulu cita-cita ibunya pengen jadi dokter, tapi gak kesampaian. Sekarang dia ni yang harus wujudin mimpi ibunya"

"Kris suka banget waktu lihat dia senyum, kris suka ni jadi tempat dia kembali, dia kenapa selalu cerita ke kris. Kris kangen, tapi sekarang kris sudah melepaskan dia ni. Dia harus bahagia. Kris gak mau jadi beban dia, setidaknya dia bisa gandeng tangan pacarnya di depan umum. Bukan kayak kris, gak bisa bebas di tempat umum"

"Dia pintar ni, dia bikin kris bangga. Dia kuat, bukan karena semangat dari kris, tapi dia memang kuat mentalnya. Kris sampai gak bisa ungkapin bagaimana hebatnya dia, kuatnya dia, sabarnya dia"

"Kris pengen benci dia, tapi gak bisa. Kris terlalu sayang sama dia. Sekarang kris kangen, tapi sadar kris gak boleh kangenin milik orang"

Kris menatap neneknya.

"Maaf kris menjijikan ni, kris gak bisa mengatur perasaan ini"

Nenek kris tetap mengelus rambut kris.

"Kris gak menjijikan, cinta gak bisa diatur kris. Cinta juga gak bisa pilih mau sama siapa dia jatuh. Kris jangan malu. Kayaknya dia spesial ya, sampai cucu nini mujinya gini banget"

"Dia spesial banget ni, kalau nini kenal mungkin nini lebih pilih dia jadi cucu nini daripada kris"

"Tapi bagi nini, cucu nini ini sudah buat nini bahagia. Cucu penurut, pintar, manis"

"Terima kasih nini sudah mau jadi sandaran kris, temenin kris sampai sembuh ya ni"

"Iya nini temenin kris sampai sembuh"

Kris tersenyum menatap neneknya. Mereka mengobrol membahas segala macam masalah. Lebih banyak kris menceritakan tentang singto.

(✿ ♡‿♡)BERSAMBUNG(✿ ♡‿♡)

Bali [ Singto x Krist ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang