21. Without You

30 10 0
                                    

Selamat membaca!

****


Yeri segera berlari menuju kasur begitu ponselnya berbunyi tanda ada telfon masuk. Lantas kemudian dia langsung saja menggeser layarnya menerima sambungan telfon tersebut begitu tahu Mahen menelfonnya.

"Iya gimana Hen?"

"Lo mau join kepanitiaan univ apa fakultas?" tanya Mahen dari balik telfon.

"Enakan mana sih, gue belum terlalu paham juga jobdesk nya ngapain aja."

"Kata gue sih dua-duanya sama-sama nggak enak. Sama-sama repot dan ribet."

"Oh iya bener juga. Yaudah, univ aja kuy? Biar kenal sama anak fakultas lain juga."

"Skuy, lo ajak Luke ya, bilangin kalau gue ikutan."

"Oke sip, makasih banyak ya Mahen ganteng."

"Hahaha, bisaan. Semangat Yer buat dapetin mas crush," balas Mahen sembari terkekeh di ujung telfon.

"Oh sangat semangat dong ini, doain juga dong biar cepet peka mas crushnya."

Telefon berakhir setelah Mahen berpamitan bahwa dia tidak dapat berlama-lama berada di sambungan telfon mengingat dia sedang ada tugas kelompok.

Selesai menutup telfon Mahen, Yeri tersenyum. Akhirnya rencananya untuk ikut kepanitiaan dengan mengajak Luke dan juga Mahen akan terealisasikan. Tanpa menunggu banyak waktu, Yeri segera menelfon Luke dan tak memerlukan waktu lama, sambungan telfon tersebut langsung diterima oleh Luke.

"Oy," sapa Luke dari balik telfon. Emang kayaknya, Luke minus adab banget.

"Mahen mau ikutan nih, lo ikutan juga kan?" balas Yeri yang tak kalah minus adab, langsung aja to the point tanpa ba-bi-bu salam dulu.

"Gimana ya, emmm..."

"LUKE!!!" teriak Yeri yang sudah tak sabaran. Gemes banget sama Luke, pengen nyakar.

"Iye-iye buset dah astaga gue kaga budeg. Iye ikutan, serah mau daftar dimana juga. Gue tetep mau."

"Nah gitu dong, hehe. Kalau gitu selamat makan ganteng, lo pasti mau makan malem kan?"

"Dih tau aja, stalker lo ya?"

"Tau lah, ntar kalau udah jam sembilan lebih seperempat waktunya Luke minum susu persiapan bobo. Ahahaha, tapi sayang kasian banget nggak ada yang ngucapin good night, have a sweet dream. Yhaaaa! Makanya cari pacar."

"Temen kampret."

"Btw, thank's banget ya Luke."

****

"Lucu banget, aaaa yang ini gemas," ucap Yara sembari melihat polaroid hasil jepretan kamera milik Theo.

Setelah acara pentas selesai pada pukul empat sore dan acara makan malam selesai, Yara dan Theo melipir jalan-jalan malam di area sekitar panti asuhan yang kebetulan berdekatan dengan danau yang di modifikasi menjadi area wisata dengan ditambahkan berbagai ornamen yang menambah danau tersebut tampak lebih menarik di malam hari.

Yara duduk di kursi panjang setelah merasa kelelahan karena berjalan terlalu lama. Walaupun sebenarnya mereka baru berjalan lima belas menit. Mohon maaf, tubuh Yara memang tubuh-tubuh berumur. Jadi, kurang bersahabat jika harus digerakkan dalam waktu yang lama. Atau lebih tepatnya, Yara menyandang tubuh pemalas.

[✔] Begin Again (Lucas Wong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang