"Harum wangi, cantik berseri.. hari ini, aku mau makan kari, jiakkhh~"
Senandung demi senandung keluar dari mulut Leya yang tengah sibuk menyapu teras beserta halaman rumahnya dengan semangat.
Hari ini adalah hari minggu, hari yang bebas untuk Leya melakukan apapun. Dan hari ini juga hari terakhir Leya libur sekolah, besok adalah Senin, hari dimana Leya kembali ke sekolah.
Apa yang sebaiknya Leya lakukan di hari minggu ini? Apakah ia harus berkunjung ke rumah Suhaa dan menghabiskan waktu bersama lelaki itu. Ah, bukan.. kekasihnya.
Senyuman Leya sama sekali tidak pudar, ia begitu bersemangat untuk menyambut harinya hari ini. Sepertinya ia akan berkunjung untuk menemui Suhaa, sebaiknya apa yang akan ia bawa sebagai buah tangan?
"Hmm, masak aja kali ya.. siapa tau Suhaa suka masakan buatan rumah," gumamnya sambil terus menyapu halaman rumahnya.
Setelah selesai menyapu halaman rumahnya, Leya lekas masuk ke dalam rumah dan menuju ke arah dapur di sebelah kiri.
Ia segera mengambil semua alat serta bahan yang ia butuhkan dalam memasak hidangan untuk ia bawa ke rumah Suhaa.
"Suhaa bakal seneng nggak ya.."
~
"Loh, kak Leya?.."Saat membuka pintu rumah, Amara terkejut saat tahu siapa yang tiba-tiba bertamu di pagi hari yang membosankan ini.
Aleya, kekasih dari kakaknya yang menjengkelkan. Gadis manis dengan pipi yang mengembang datang sambil membawa sebuah rantang di tangan kanannya.
"Em, Suhaa nya ada nggak? Leya bawa makanan buat kalian..," ucap Leya dengan malu-malu karena masih belum terbiasa dengan Amara.
"Aduh, abang lagi keluar kak.. katanya ke Cafe gitu, kurang tau juga," balas Amara dengan sopan.
Mendengar hal itu membuat kepala Leya seketika miring karena bingung. Pergi kemana Suhaa di hari minggu yang bebas ini?
Cafe? Apakah Suhaa sedang bekerja? Di hari minggu?
"Ah, gitu ya. Ya udah kalau gitu, Ara makan aja duluan, sisain buat Suhaa, ya! Bilangin ke Suhaa kalau Leya tadi datang buat ketemu," ujar Leya sambil memberikan rantang itu kepada Amara.
"Kakak udah mau pulang, nggak mau mampir?" tanya Amara dan menawarkan kepada Leya untuk mampir sebentar.
"Lain kali aja. Kalau gitu, Leya pulang ya, jangan lupa makan!"
"Iya kak, pasti."
***
***
Saat ini, di sore hari yang cukup melelahkan untuk Suhaa, ia tengah meneguk segelas air untuk menyegarkan tenggorokannya yang kering.Hari ini, pekerjaannya cukup berat. Banyak pelanggan yang datang, juga dengan waktunya yang termakan habis di Cafe itu karena hari ini adalah hari minggu.
Jika biasanya Suhaa berangkat jam delapan pagi, maka ia akan pulang di sore harinya dan digantikan oleh teman kerjanya.
Suhaa juga pernah datang ke Cafe sore hari dan akan pulang jam 11 malam untuk menggantikan waktu kerja rekan kerjanya.
"Abang, abang udah makan?"
Suara manis dari adiknya membuat Suhaa menoleh, ia segera menggeleng untuk membalas kalimat adiknya, "Nanti aja, sekalian makan pas makan malam aja..."
"Ya udah, Ara aja yang masak hari ini. Abang kek keliatan bakal pingsan gitu, abang baring di sofa aja gih," perintah Amara yang langsung dituruti oleh Suhaa.
Setelah memastikan sang kakak telah berbaring di sofa, Amara lekas melangkah menuju dapur dan mempersiapkan alat serta bahan untuk membuat makan malam.
"Oh iya bang, kak Leya tadi datang bawa rantang makanan gitu, masih ada sisanya tuh.. kita makan lauk sisanya aja 'ya, biar nggak mubasir," ucap Amara tanpa menghentikan pergerakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Suhaa (END)
RomanceWARNING! (Peringatan!) Please everyone who sees this, please stop and never plagiarize/copy other people's work!!! I beg you so much! whoever it is! (Siapapun yang melihat ini, tolong berhenti dan jangan pernah menjiplak/menyalin karya orang lain...