Jihoon sedang mengerjakan dokumen-dokumen OSIS yang sedang menumpuk di meja nya.
Sesekali ia menggaruk kepalanya frustasi karena kertas-kertas sialan itu tak ada habis nya. Anggota yang seharusnya membantu nya malah pergi entah kemana di saat seperti ini.
Disaat ia fokus dengan dokumen nya, ada sekelebat bayangan melintas di jendela.
Ia mengalihkan pandangan nya sebentar dari berkas nya dan menatap ke luar jendela. Tak ada apapun.
'Positif thinking hoon. Paling cuman burung....' batin nya.
Kejadian itu kembali terulang beberapa saat setelah ia kembali fokus ke berkas nya.
Ia mulai was-was. Buluk kuduk pemuda itu berdiri mengingat ia hanya sendirian di dalam ruangan yang tergolong luas ini.Bel pulang baru
Ingin cepat selesai, ia memutuskan untuk ngebut mengerjakan nya dan keluar dari ruangan ini.
"Hoon....jihoon..."
Sial, dia beneran takut sekarang.
"Jihoon...jihoon..."
Ia memandang seluruh penjuru ruangan. Pena nya ia letakkan dan menatap seluruh penjuru ruangan sekali lagi. Dia bohong kalau dia tidak gemetar sekarang.
"Jihoon...." suara itu datang lagi.
"Jihoon....PARK JIHOON !1!1!1"
BRAK !1!1!
Jendela yang ada di dekat meja kerja nya pecah di dobrak seseorang. Jihoon sampai terjengkang ke belakang Dengan tidak elit nya karena terkejut.
"JIUN ! AERIN HOON !1!1 MEREKA UDAH TAU TENTANG AERIN !1!1! ADOH-!"
jihoon dengan kesalnya menggeplak wajah lelaki itu dengan buku yang ia gulung.
"BABI ! LO NGAPAIN PAKE NGAGETIN ORANG ANJER ! ITU ADA PINTU NGANGGUR GK GUNA KALO LO TIAP MASUK MUSTI LEWAT JENDELA !" sembur nya.
Kesal jihoon tuh.
Mentang-mentang punya sayap segede gaban, pemuda ini jadi mulai melupakan fungsi kaki nya dan kata 'permisi'.
Ia sudah puluhan kali menerobos masuk lewat jendela dan membuat jihoon jantungan atau bahkan terjengkang seperti tadi.
"Punya sayap bagus-bagus gini masa gak di pake ? Kan sayang ?" Kata junkyu sembari melahap bakso
"Yaudah gue lelang sini"
"TAPI INI URGENT HOON !"
"TAPI GAK LEWAT JENDELA JUGA COK !"
jihoon mendengus kesal dan memilih melihat keadaan aerin yang masih tak sadar kan diri tergeletak di lantai.
"Kenapa ?"
"Yedam sama doyoung dah tau identitas dia, bahkan yedam tadi ambil darah aerin sedikit" kata junkyu.
Jihoon terkejut kala mengetahui kalau yedam sudah mengambil darah gadis ini.
Ia tak tau kalau penyihir itu akan senekat ini dalam bertindak.Tapi untuk apa ?
Setelah memastikan bahwa aerin hanya pingsan biasa, pemuda itu membopong nya menuju UKS yang diikuti junkyu.
"Kyu telepon jeongwoo"
Tanpa basa basi, pemuda kim itu meraih ponsel nya dan menekan kontak yang dimaksud.
"Halo, hyung kenapa ?"
"Lo dimana ?! Masa lo disuruh jaga Satu orang doang gak becus ?!"
"Aerin ? Dia disini kok, di depan gue malahan"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒖𝒏𝒂 𝑷𝒖𝒆𝒍𝒍𝒂 || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬
FanficMendapat kan beasiswa di sekolah impian merupakan mimpi banyak murid. Termasuk jung aerin. Tapi kesenangan nya mendadak terhenti ketika ia tau bahwa dirinya adalah orang yang di takdirkan untuk menyelamatkan keberadaan 2 dimensi. Immortal dan manus...