PROLOG

10 2 1
                                    

Disarankan untuk play lagu yang telah disediakan! Di jamin baper berkepanjangan!
.

Lagu tersebut juga tersedia di playlist Spotify DIFDA. Playlist akan terus diperbaharui seiring berlanjutnya cerita. Jangan lupa difollow dan share ya, Difrens!!
.

🎵 Lastchild_ Bernafas tanpa mu🎵

.

HAI DIFRENS!!
"Tak kenal maka tak sayang, sudah kenal kok ngga di sayang?" EHE
PERKENALKAN DIRI KAMU DULU YUK!! NAMA, REGION, DAN TULIS INSTAGRAM KAMU YA!! KALAU SUDAH KENAL HARUS DI SAYANG, OKE!

UDAH BELUMMM???

Follow juga @.richancerr on Instagram aouthor, @.dialogdifda on Instagram, dan @.difdasrphina on Wattpad.

Harus follow >.<!

Spam koment disetiap paragrafnya! Jangan lupa dipencet bintangnya, ya!! Share cerita ini ke teman-teman kamu!! Ajak mereka jatuh cinta ke cerita ini :)

Awas kalau nggak di ajak! Ehe bercanda..
.

Sudah siapkah kalian untuk memasuki kisah baru? Sudah kuatkan hati jiwa dan raga? Jika sudah, mari saling mendampingi satu sama lain dari awal hingga akhir kisah bersama-sama.
Selamat memulai...
.

PROLOG
"Lo itu serius ngga si sama hubungan kita?"

"Serius, Una. Aku selalu serius sama kita." Edgar menjawab dengan santai sambil mencubit pipi Aruna dengan gemas namun segera ditepis oleh sang empu.

"Omdo lo ah!!" ketus gadis itu. Serba salah..

"Enggak kok. Oh iya.. sorry aku lupa kalo ada janji jalan sama kamu malam ini." Aku Edgar dengan rasa bersalah.

"Hah? Ngga salah denger nih gue? Sorry, lo bilang? Terlalu sering gue dengernya!!"

"Aku-kamu, Una!" Edgar meralat ucapan Aruna ketika dia merubah aku-kamu menjadi gue-lo. Sepertinya, kali ini Edgar membuat satu kesalahan besar. Lagi.

"Bodo!!"

"Iya-iya aku minta maaf. Jadi mau lanjut jalan atau pulang?"

"Pikir aja sendiri! Menurut lo, udah jam setengah satu kaya gini mau jalan kemana? Mau makan di mana? Gue udah kenyang! Kenyang makan angin!!" Kata Aruna menggebu-gebu kemudian meninggalkan Edgar, namun tangannya sudah lebih dulu dicekal oleh cowok itu yang berstatus pacarnya.

"Apa lagi sih?"

"Jangan tinggalin aku dong. Yaudah yuk pulang udah malam nanti kamu masuk angin, lagian juga aku cape pengen istirahat dan maaf udah buat kamu nunggu." Ajak Edgar dengan suara lembut sambil merangkul bahu Aruna mendekat ke motornya. Lagi-lagi ditepis dengan kasar oleh Aruna. Salah lagi?

"Ngga perlu. Gue pulang sendiri." Ucap Aruna dengan suara yang bergetar.

"Kenapa?" bukannya cowok berwajah bule itu mendapatkan jawaban dari lawan bicaranya, ia malah mendapat bentakan kasar dari Aruna yang tengah berapi-api dengan wajah merah padam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EdgarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang