Masih hening. Semua orang yang berada di meja makan itu tidak ada yang membuka suara. Amanda melihat kedua orang di depannya
"Jadi, siapa yang mau ngejelasin? Chika atau kamu, Ara?" tanya Amanda
Chika menelan salivanya sukar, ia mengeratkan genggaman tangannya pada Ara. Chika menggigit bibir dalamnya
"Don't bite your lips" ucap Amanda memperingati Chika. Ara menoleh kearah Chika sebentar, ia melihat gadisnya itu sangat takut. Ara mengusap lembut tangan Chika
Ara kini beralih menatap Amanda dan Richard bergantian
"Saya yang akan jelaskan tante, om" ucap Ara
Chika langsung mendongak menatap Ara. Ara yang merasa ditatap kini menatap balik Chika. Ara tersenyum manis lalu mengangguk. Ia memberi tahu jika semuanya pasti akan baik-baik saja
"Saya dan Chika sudah menjalin hubungan"
Amanda dan Richard menatap Ara datar
"Kamu tau itu salah?" tanya Richard
Ara mengangguk. Chika meneteskan air matanya
"Kita berdua memutuskan untuk menjalin hubungan dalam keadaan sadar sepenuhnya. Mengerti konsekuensi yang akan kita terima. Tetapi, om dan tante tahu kan? kalau rasa itu bisa tumbuh kepada siapapun?" ucap Ara. Air mata Chika semakin deras menetes
"Saya dan Chika hanya tidak ingin membohongi diri. Dan hubungan yang kita berdua jalani bukanlah suatu aib yang harus ditutupi. Walaupun banyak orang yang tidak setuju, tapi karena yang menjalani itu kita sendiri maka masalah itu tidak akan berarti. Maaf kalo saya lancang karena mencintai anak om dan tante secara tulus" lanjut Ara
Ara menoleh pada Chika yang makin terisak. Ia mengusap air mata Chika "Sayang, it's ok" ucap Ara pelan
Richard dan Amanda yang melihat kejadian itu kini saling tatap dan akhirnya mereka tersenyum penuh arti
Amanda berdiri dari duduknya, ia berjalan ke arah Chika dan kini sudah duduk di kursi sampingnya
Ara tersenyum menatap Amanda, dan kini Amanda pun akhirnya membalas senyuman Ara
"Sayang" panggil Amanda
Chika tidak berani menatap Amanda. Namun Amanda mengarahkan wajah Chika agar mau melihatnya. Amanda mengusap air mata Chika yang masih mengalir
"M-maafin Chika mom.." lirih Chika
Amanda membawa Chika ke dalam pelukannya. Chika memeluk Amanda erat
"Chika gak mau pisah sama Ara. Chika sayang sama Ara. C-chika gak mau kehilangan Ara. Daddy sama Mommy jangan marahin Ara. Marahin Chika aja.." suara Chika bergetar
Ara yang mendengar itu pun matanya memerah menahan air matanya agar tidak terjatuh
Amanda mengusap punggung Chika
"Kenapa kamu mikir kaya gitu? emang daddy sama mommy ngomong apa? kan kita cuma minta Ara buat dateng ketemu sama kita, sayang"
Chika melepaskan pelukannya lalu menatap penuh tanya ke Amanda
"M-mommy gak marah?" tanya Chika
"Daddy sama mommy marah" jawab Amanda
Chika langsung menundukkan kepalanya lagi, namun Amanda mengarahkan Chika agar tetap menatapnya
"Tapi itu kemarin sebelum daddy sama mommy pulang kesini. Mommy nangis, daddy pun bingung. Tapi, rasa sayang daddy sama mommy terlalu besar buat kamu, Chika. Jadi kita gak akan ngelarang apapun yang buat anak mommy tersayang ini bahagia. Kita gak malu. Sekarang mommy tambah yakin setelah ketemu sama Ara. Dia mau tanggung jawab, mau ngejelasin, dan kalian berdua keliatan banget saling sayang" jelas Amanda. Amanda menatap Ara sekilas dan mereka saling melempar senyum
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODY
RomanceMelody; How Chika comes into Ara's life and becomes someone who can revive Ara's dark life. Chika managed to accompany Ara in the ups and downs of life and made a beautiful rhythm like melody in the music. GxG. --- Ini fan fictions dan gxg. Tolong b...