Dua hari berlalu, suasana kelas 12 IPA 2 di Saint Marry International Senior High School terbilang cukup sepi. Hanya ada 5 orang anak di kelas, termasuk Jake. Laki-laki itu terlalu malas untuk pergi ke kantin dan membeli makan di sana, karena ia pasti akan jadi pusat kerumunan siswi-siswi.
Untuk mengusir kebosanannya, Jake membaca e-book melalu aplikasi yang ia download di ponselnya. Walau sebenarnya Jake tidak hobi membaca, daripada ia mati kebosanan di kelas makanya ia memilih untuk menghabiskan waktunya dengan membaca.
"Jaeyoon-a," panggil Sunoo yang baru saja masuk ke kelasnya.
Jake menengadahkan kepalanya. "Eo, wae?"
"Gue nyariin lo, kirain tadi abis dari toilet langsung ke kantin," ujar Sunoo sambil duduk di sebelah sahabatnya itu.
"Males gue ke kantin," balas Jake dan lanjut membaca.
Sunoo mengangguk mengerti.
"Gue ada hot news," ujar Sunoo.
"Kenapa?" tanya Jake tanpa memalingkan tatapannya pada ponselnya.
Sunoo merogoh kantong celananya lalu mengeluarkan ponselnya.
"Gue gak tahu ini berita bagus atau buruk, tapi kayaknya buruk," ujar Sunoo.
Mendengar hal itu, Jake menghentikan aktivitas membacanya dan memfokuskan dirinya pada Sunoo.
"Ada apaan? Lo bikin penasaran," tanya Jake lagi.
Sunoo menyerahkan ponselnya pada Jake, membiarkan laki-laki itu melihat apa yang ia temuka tadi pagi.
"Ini... Base sekolah sebelah?" tanya Jake.
Sunoo mengangguk.
"Terus kenapa?" Jake masih tidak paham.
"Lo lihat dulu itu nge-tweet apa. Baru tadi pagi, tapi likesnya udah bejibun," ucap Sunoo.
Jake mengikuti kata Sunoo dan pupil matanya melebar.
"Mwoya ige?" tanya Jake dengan nada tidak percaya.
"Gak percaya kan lo?" sahut Sunoo. "Ternyata Jay sama Mirae emang beneran deket."
Jake mematikan layar ponsel Sunoo dan menggenggamnya erat-erat. Rasa kesal mulai muncul di dalam hatinya. Nafasnya juga mulai tidak teratur diikuti detak jantungnya yang semakin cepat.
"Sekarang gimana?" tanya Sunoo. "Lo bakal tetap dapetin Mirae apapun caranya, kan?"
Jake masih diam, meredam emosinya.
"Tapi gue rasa lo harus hati-hati. Gue rasa Jay tahu yang lo lakuin dulu," ucap Sunoo memperingatkan temannya.
"Sialan," umpat Jake.
Saat itu juga Jake memikirkan bagaimana caranya ia membuat Jay, yang notabenenya seseorang yang ia kenal dulu, tersingkir dari kehidupan Mirae.
Sunoo menjentikkan jarinya. Laki-laki itu selalu punya ide brilian.
"Gue ada ide," ujar Sunoo.
"Apa?" tanya Jake.
"Kenapa gak lo coba pepet dulu Mirae?" tanya Sunoo. "Itu satu-satunya cara biar lo bisa gain trust sama Mirae."
Senyum Jake mengembang.
"Ide bodoh apalagi itu," balas Jake sarkas dan senyumnya kembali hilang.
"Ih, gue serius. Mirae itu tipe anak polos yang gue rasa bakalan percaya sama semua orang yang dia kenal. Kalau lo bisa dapetin hati dia dengan berbuat gentle, gue rasa lo bisa dengan cepat nyingkirin Jongseong," jelas Sunoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔
Fanfiction[COMPLETED✅] Menjadi tampan dan populer tidak menjamin hidup kalian akan bahagia. Bagaimana jika kalian berteman, bahkan bersahabat, dengan seorang perempuan super ekstrovert dan terlalu lugu? Jika kalian mengalami hal ini, mungkin kalian akan paham...