"Hii-chan!"
Sebuah suara menginterupsi Hitomi dari kegiatannya—membereskan meja dan kursi kelasnya ke tempat semula. Hitomi menolehkan kepalanya dan mendapati Nako berdiri di ambang pintu kelasnya.
"Ada apa Nako-chan?" tanya Hitomi, dia melangkah mendekati temannya itu.
"Kelas Hii-chan sudah selesai?" tanya Nako, dia melongok ke arah kelas Hitomi yang murid-muridnya sedang membersihkan kelas.
Hari ini sekolah mereka sedang mengadakan festival kebudayaan. Kelas-kelas yang biasanya dipakai untuk kegiatan belajar mengajar kini berubah fungsi. Ada yang menjadi maid cafe (yang sangat populer di kalangan anak muda), rumah hantu, studio foto, salon kecantikan, dan lainnya. Kelas Hitomi sendiri diubah menjadi salon kecantikan.
"Sudah daritadi, kelas Nako-chan sudah?" Hitomi balik bertanya.
Nako mengangguk.
"Oh iya, Hii-chan nanti ikut 'kan nonton konser di aula?" tanya Nako.
"Ikut."
"Oke! Nanti kita sama-sama ke aulanya ya! Kalau sudah selesai membereskan kelasnya, kita ketemuan di depan kelasnya Mashi-kun ya!" kata Nako lalu berlari meninggalkan Hitomi yang berdiri memandang Nako yang perlahan menjauh.
"Kalau ada Takata-san berarti ada..." Seketika wajah Hitomi bersemu merah saat wajah orang yang dia maksud terlintas di otaknya.
***
Hitomi berusaha meredakan degup jantungnya. Di ujung lorong sana ada Nako yang sedang melambaikan tangan ke arahnya. Di samping gadis mungil itu ada dua anak laki-laki yang berdiri berhadapan. Degup jantung Hitomi makin kencang saat matanya tidak sengaja bersitatap dengan seseorang yang dia suka sejak semester lalu.
Namanya Hamada Asahi.
Awal pertemuan Hitomi dengan Asahi sebenarnya biasa-biasa saja. Tidak seperti yang digambarkan shoujo manga atau drama-drama romantis. Mereka berdua bertemu dikarenakan Nako dan Mashiho yang mengajak mereka untuk makan siang bersama. Awalnya, Hitomi merasa biasa saja. Tapi, semakin sering dia bertemu Asahi, entah kenapa jantungnya selalu berdegup kencang dan dia menyadari kalau ada rasa yang tersimpan untuk pemuda itu.
"Ayo kita langsung saja ke aula." kata Mashiho. Keempat remaja itu melangkah bersama menuju aula sekolah.
Aula sekolah kini dipadati oleh murid-murid yang ingin melihat pertunjukan yang ditampilan. Saat mereka sampai, pertunjukan drama dari klub drama baru saja dimulai.
Mashiho dan Nako mencoba menonton dari jarak dekat. Sedangkan Hitomi dan Asahi lebih memilih untuk berada di barisan belakang—dekat dengan pintu aula dan tidak harus berdesakan dengan orang banyak.
Sepanjang pertunjukan drama, Hitomi sedikit mencuri pandangannya ke arah Asahi di sampingnya. Mengagumi laki-laki yang dia sukai dalam diam.
Tanpa Hitomi tahu, ada sepasang mata yang juga mencuri pandang ke arahnya diam-diam.
Pertunjukan drama berakhir dan para pemain sedang berdiri sambil bergandengan tangan lalu membungkukan badan mereka bersama. Kemudian tirai merah ditutup menandakan pertunjukan resmi berakhir.
Dari samping panggung muncul remaja laki-laki dan remaja perempuan selaku pembawa acara. Mereka berdua bergantian menanyakan pendapat para siswa tentang pertunjukan drama tadi.
"Baiklah! Sekarang kita akan ke acara selanjutnya. Acara yang paling ditunggu-tunggu sejak kemarin!"
"Yosh! Mari kita saksian penampilan dari..."
"AKB48!!!"
Aula kini dipenuhi dengan suara teriakan, jeritan, dan sorakan dari murid-murid yang antusias. Beberapa murid yang merupakan fans dari grup idola itu sudah berdiri di dekat panggung dengan lightstick warna-warni mereka.
Hitomi yang berdiri di barisan belakang hanya mampu menutup mulutnya yang terbuka lebar. Sejak kemarin memang sudah terdengar desas-desus jika grup idola tersebut akan tampil di acara sekolahnya. Hitomi pikir itu hanya kabar burung.
"Kawaii..." ucapnya pelan ketika melihat para gadis-gadis cantik sudah berdiri di atas panggung. Asahi di sampingnya tampak tidak begitu tertarik. Pandangannya lurus saja ke panggung dan tidak ada ekspresi di wajahnya.
"Ne, Hamada-san, mereka cantik ya." kata Hitomi di sela-sela suara musik yang memenuhi aula.
Asahi menoleh sekilas. "Aa... Uhm." jawabnya singkat.
Kedua anak manusia itu saling terdiam satu sama lain. Keduanya memfokuskan pandangan mereka ke depan. Sesekali Hitomi juga ikut menyanyikan lagu yang sedang dinyanyikan. Tiba-tiba dia merasakan tangannya digenggam oleh seseorang. Gadis berpipi bulat ini menoleh. Didapatinya tangan Asahi tengah menggenggam tangannya.
"Ha-Hamada-san?"
"Suki dayo" Satu kata itu meluncur dari bibir pemuda di sampingnya. Hitomi menatap Asahi tidak percaya.
"Eh?"
Asahi kini menoleh, ditatapnya Hitomi dengan lekat. "Omae ga suki." katanya.
Hitomi bisa merasakan pipinya merona. Kali ini jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Hitomi menganggukan kepalanya.
"Atashi mo." Sebuah senyuman terlukis di wajahnya, membuat Asahi yang ada di depannya tidak bisa menahan senyumannya yang sudah ditahannya sejak tadi. Mereka berdua saling bersitatap dan saling melempar senyum dengan tangan yang bertautan erat.
---
Suki dayo: Suka
Omae ga suki: (Gue) suka sama lo
Atashi mo: Aku juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Festival Sekolah
FanfictionHamada Asahi x Honda Hitomi --- Mereka berdua saling bersitatap dan saling melempar senyum dengan tangan yang bertautan erat. --- Disclaimer: Semua yang ada dalam tulisan ini hanya fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, kejadian atau peristi...