✿Bonchap; 3

1.3K 146 89
                                    

Pemuda bermata kucing yang tengah bersembunyi, diam-diam menyeringai. Terbesit ide bagus untuk membuat Si menyebalkan Minghao, kehilangan reputasi baiknya. Jika gadis itu dicap sebagai gadis buruk, maka Mingming tak perlu khawatir ... kalau rahasianya dibongkar Minghao. Toh, Ibunya tak akan percaya pada pembohong.

"Rasain lo ... Katak betina yang hobinya nyusahin orang," gumam Mingming.

Niatnya, Mingming akan menghampiri Minghao dan Jun. Lalu dia akan pura-pura tak tahu hubungan gelap tunangannya ini. Mingming menjadi sadboy korban perselingkuhan, dan Minghao tersangkanya. Memikirkan hal ini, Mingming semakin memperlebar senyumnya.

Jantung Minghao berdetak kencang, lebih dari saat dia ketahuan tak mengerjakan tugas oleh guru. Gadis itu melirik ke kanan; Mama Jun, lalu melirik ke kiri; Mama Mingming. Otaknya mendadak berhenti bekerja, sepatah katapun sangat sulit keluar.

"Anu .... jadi ... euhmm ... Hao ...."

Mama Jun dan Mama Mingming terdiam, memandangi satu sama lain. Mereka mendekat ke arah Minghao, dengan alis yang naik ke atas. Matanya turun ke bawah, menganalisis hingga ke atas.

"Jiejie?" ucap Mama Mingming pada Mama Jun.

Mereka berdua mengenali satu sama lain. Ya, sebenarnya kedua orang ini adalah sahabat masa sekolahnya di China dulu. Mama Jun dan Mama Mingming saling memeluk, melepas rindu. Tanpa sadar akan kehadiran Jun dan Minghao; dua orang yang tengah mematung tak paham.

"Mereka saling kenal?" Minghao berbisik pada Jun. Jun hanya menggelengkan kepala, tanda tak tahu.

Ucapan basa-basi mulai memenuhi telinga Minghao dan Jun. Kedua ibu itu, saling bercakap-cakap sebelum Mama Mingming bertanya,"Jiejie kenapa bisa kenal Hao?"

"Hao? Jadi Meimei juga kenal Hao?" Mama Jun balik bertanya.

"Hao itu calon menantu keluarga We---" "Hao itu calon menantu keluarga Ya---"

2x ucapan dari orang yang berbeda.

Mereka berdua membulatkan matanya, lalu melirik ke arah Minghao, yang tengah memegang erat tangan Jun. Jun menggenggam tangan Minghao, dia ingin menjelaskan ... Sayangnya, Mama Jun malah menyela.

"Bukannya .... Hao itu pacarnya Jun?!"

"Bukan, Hao itu tunangannya Mingming," koreksi Mama Mingming.

"Tunggu ... Jangan-jangan ..."

"Hao ngedua, dia mau punya suami 2?!" terka Mama Mingming.

"Bagus!" ucap Mama Jun dan Mama Mingming setuju.

Minghao mengerjab heran, seharusnya kedua orang ini marah ... karena dia tak berkata jujur. Namun, yang terjadi malah? Mereka bahkan mendukung Minghao mendua. Dengan alasan yang cukup aneh,"Kita udah gak aneh, liat cowok ngedua. Kapan-kapan ada cerita cewek yang ngedua."

Mama Mingming sebenernya tak terlalu setuju, tapi dia paham kondisi Minghao. Karena dia juga hampir jadi korban perjodohan. "Dijodohin itu emang kuno, dan itu pun cuman gara-gara karung beras hutang. "

"Maaf, karena harus buat Hao tunangan sama Mingming. Tante ngebolehin Hao buat pacaran sama siapa aja, ataupun gak jadi nikahin Mingming ... cuman, Tante mohon, sebelum Mingming berusia 25 tahun, Tante minta ... Hao jangan dulu putus hubungan sama keluarga Tante," jelas Mama Mingming.

Minghao mengangguk mengerti. Dia tahu, jika surat warisan kakek Mingming, yang memintanya untuk melakukan hal gila ini. Tapi tak apa, selagi Jun tak kabur dan tak berulah lagi. Dia pasti masih sanggup menerimanya.

Setelah itu, Mama Jun dan Mama Mingming memutuskan untuk pergi bersama. Meninggalkan Minghao dan Jun yang masih sibuk memilih baju. Mereka sebenarnya ditawari ikut, tapi Minghao jelas menolak. Pekerjaannya saat ini sangat penting. Ya, sangat penting sampai dia tak tahu, jika kucing garongnya sedang marah.

🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang