Orkestra Pagi

6 0 0
                                    


Sapaan alarm menghampiri daun telinga. Tanpa berpikir lama sepasang kaki perlahan menapaki lantai yang masih membeku. Usai melantunkan harapan kepada Sang Pemberi Hidup, ia bersiap menggelar orkestra pagi.

Penampilan pertama dimulai. Kepiawaiannya menggerakkan jari-jari lentik meluruhkan noda-noda yang menempel di alat makan. Gemericik air dengan ketukan tiga perempat sungguh merdu mengiringinya berpadu dengan gemuruh air bak yang merangkak ke permukaan.

Penampilan kedua sudah siapdengan properti logamnya. Gerakan ke kiri dan ke kanan dengan sabar membolak-balik tubuh pisang berbalut adonantepung. Dengan gemulai ia menari di penggorengan. Gerakannya begitu harmonidengan iringan . Aroma kopi menyebar ke penjuru kamar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bab SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang