Bahagia itu, ketika kita jatuh cinta berkali-kali dengan satu orang yang sama.
Dan dia pun begitu ke kita
♡♡♡•
•
•
•
•Dareel POV
Aku menatap pantulan wajah ku setelah membasuhnya berulang kali dengan air. Pagi ini aku terbangun karena merasakan mual lagi. Sial, apa yang sebenarnya terjadi padaku, tidak biasanya aku seperti ini.
Bahkan kemarin aku merencanakan untuk lari pagi, namun lihatlah sekarang. Untuk berdiri saja rasanya aku malas, mual dan pusing ini sangat menyiksa. Kemarin malam juga seperti ini tapi setelah memeluk alana, rasa mual langsung hilang.
Ah iya, saat aku terbangun tadi sepertinya aku tidak merasakan alana ada disamping ku, kemana dia?. Aku mengeringkan wajah dan rambut ku dengan handuk lalu berjalan keluar kamar mandi untuk mencari alana.
Ah, rupanya dia sedang menyiapkan kue bakar di dapur. "Hey, pagi." Sapa ku mencium pipi alana. "Pagi, aku menyiapkan teh hangat di meja, minumlah." Ucap alana menunjuk meja tanpa melepaskan pandangan dari roti yang di olesi mentega.
"Jangan minum kopi dulu. Apa masih mual?" Tanya alana melirik ku. "Udah mendingan, kan kamu obatnya." Jawab ku memeluk alana dari belakang. "Yaudah ih, duduk sana, aku gak bisa gerak ini." Alana melepaskan pelukan ku.
"Al, kamu pernah bilang kalau kamu gak akan masak untuk siapa pun selain suami kamu. Lah ini kamu buatin aku roti bakar, berarti-" Ucap ku merasa senang namun dengan cepat alana menjawab.
"Berarti apa? Semua orang juga bisa bikin roti bakar. Lagian ini gak spesial kok, tiap pagi juga aku bikin ini buat sarapan." Jawab alana enteng tanpa menatap ku.
Kenapa jawaban alana membuat ku murung dalam sekejap. Dia bilang roti yang dia buatkan untuk ku tidak spesial, kenapa itu membuat ku sedikit kecewa. Aku berjalan lesu menuju meja makan, meninggalkan alana yang sibuk dengan roti.
Kenapa dari kemarin mood ku berubah-ubah? Apa yang terjadi padaku? Mual, pusing bahkan aku mudah murung namun dalam sekejap berubah senang lagi dan begitu sebaliknya.
Pagi ini pun begitu, aku merasakan mual yang luar biasa. Dan saat aku berada di dekat alana, mual dan pusing ku terasa lenyap seketika. Astaga... seperti kemarin malam, aku tidur dengan memeluk perut alana. Sangat aneh permintaan ku, bukan? Tapi itu sangat menenangkan.
Mungkin setelah kembali ke indonesia aku akan periksa ke dokter. Karena memang akhir-akhir ini banyak yang ku kerjakan, mungkin karena itulah aku kelelahan.
"Tadaaa... sudah jadi, ayuk makan." Alana menaruh piring berisi roti bakar yang telah di potong-potong. "Terima kasih." Ucap ku tersenyum pada alana.
"Dareel, rambut kamu udah panjang. Nanti ke salon potong rambut kamu, sekalian aku mau potong rambut juga." Ucap alana menyisir rambut ku dengan jemarinya.
Ya Tuhan... seperti ini saja membuat ku berdebar dan rasa kecewa atas jawaban alana tadi seketika hilang di gantikan dengan kebahagiaan. Memang tangan alana mampu membuat ku menggila.
*
Malam harinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekian Kalinya [END]
RomansaKamu yang meninggalkan ku Kamu yang menorehkan luka Kamu pula yang membuat ku mati rasa tentang cinta Seperti kata mereka 'Jika dia cinta, dia akan kembali' Namun bagiku 'Jika dia cinta, dia tidak akan pernah pergi'. 🍁🍁🍁 Sepertinya, kata mereka l...