KALEIDOSKOP BFL 5

138 7 0
                                    

Akhir pekan kali ini berbeda. Menariknya, akhir pekan siang di ruang tamu berkumpul keluarga besar York, tentu saja bukan seluruh keluarga York yang berkumpul dan tak ada tamu di sana, orang-orang di ruang tamu itu hanya berjumlah tiga orang. Jasmine York, salah satunya.

Jasmine dengan bentuk senyum di bibir sedang berjongkok dan berupayah membantu seorang anak perempuan satu tahun tujuh bulan, yang mempunyai mata cokelat akan belajar berdiri dan berjalan untuk pertama kalinya.

"Baiklah, kau sudah bisa berdiri, Vivian. Sekarang cobalah berjalan ke Daddy di sana." Jasmine berkata kepada Vivian di belakang punggung anak perempuan pertama keluarga York.

Mata Vivian kecil tampak serius. Dia seolah-olah tampak sedikit berusaha keras untuk berjalan sampai ke arah Ayahnya.

"Ayo Vivian kami, aku yakin kau bisa, Sayang. Ayo, Sayang!"

"..."

"Jason, jangan terlalu membebani dia dengan cara semangatmu itu!" Jasmine mendesah dan menggelengkan kepala.

Perlahan, Vivian kecil melangkah melewati meja kaca persegi empat panjang, yang tertata sebuah vas Lolie keramik terisi belasan tangkai bunga Bloosom merah mudah kering, dan juga adalah aspak kristal di sana.

"Viv, pelan-pelan saja." Jasmine berseru dengan nada suara bahagia, dan terus memerhatikan langkah Vivian.

Tetapi, setelah lima langkah melewati vas di sana, tiba-tiba Vivian berhenti melangkah. Dia memutar kepala ke belakang dan Jasmine menatap bingung mendapati arahan tatapan Vivian yang tertuju kepadanya.

"Vivian, kenapa?" tanya Jasmine lembut kepada Vivian. Ia berharap mendapatkan jawab atas diamnya Vivian tiba-tiba.

Jason masih mengulurkan kedua tangan menanti kedatangan Vivian. Dia masih tidak menyerah untuk menunggu Vivian sampai ke arahnya dan memeluk anak perempuan bermata cokelat dengan wajah gemas khas anak-anak polos. "Viv, ayo ke mari. Daddy akan beli mainan untukmu setelah ini."

"..."

"Jason, sepertinya sampai sini latihan Vivian berjalan. Kita bisa melanjutkannya dilain waktu."

"Baiklah." Jason kemudian berdiri dari jongkoknya. Pria yang telah berstatus sebagai Ayah itu melangkah ke arah Vivian, dan juga Jasmine.

Ketika kedua orang dewasa itu, yang mempunyai anak perempuan bernama Vivian akan sampai ke tempat anak mereka tersebut, siapa sangkah bahwa tiba-tiba saja anak perempuan mereka melanjutkan langkah tertunda tadi itu.

Vivian kembali melangkah ke arah Jason yang kira-kira tersisa empat langkah untuk Vivian sampai dan menyelesaikan sesi latihan berjalan dengan kaki seorang anak kecil berumur satu tahun tujuh bulan.

"Oh Sayangku. Yea, Dad tahu kau bisa melakukannya. Vivian York berhasil!" Jason mengangkat tubuh ringan Vivian, lalu dia menghujani Vivian ciuman-ciuman di pipi setelah Vivian berhasil menyelesaikan tantangan akhir latihan berjalan dia. []

SELESAI.

_______________________

Support me with vote and comments.
Thank you ....

Salam dan peluk hangat,
Ennve.

Behind Forbidden Love | #Vol (1). PPTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang