14

1.8K 262 3
                                    

Sekarang sudah hari ke Empat ara di rawat.selama empat hari itu pula chika selalu merawat ara,setelah empat hari di rawat ara sudah di bolehkan pulang oleh dokter.

"Sayang bunda Ayah dmn?"tanya ara.

"Mereka lagi urus administrasi."jawab chika yg sedang membereskan pakaian ara.

Ara berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah chika yg sedang membereskan pakaianya ia memeluk chika dari belakang.

"Sayang!bentar dlu aku lagi beresein pakaian"ucap chika melepaskan tangan ara yg berada di perutnya.

"Hmmm"

Ceklek

"Hai sayang!bunda kangen sama kamu"ucap gracia memeluk chika.

"Padahal baru kemaren loh bunda ketemu sama chika"cibir ara.

"Diem kamu!"omel gracia.

"Gmna kabar kamu chik?"tanya gracia.

"Baik bun..Bunda gmn sehat?"chika senyum.

"Allhamdulilah syng sehat"

"Barang ara semua udh di beresin kan chik?"tanya shani.

"Udh yah"jawab chika senyum.

"Ywdh yu"ajak shani.

Chika dan gracia lebih dlu keluar ruangan rawat ara,shani dan ara tertinggal di belakang,bahkan mereka berdua menyuruh shani dan ara yg membawakan barang milik ara,shani dan ara langsung menyusul mereka berdua.

"Sumpah ya padahal baru juga sembuh udh di suru bawa yg berat"kesal aran.

"Ara itu cuma satu tas,isinya juga ngga banyak"omel gracia.

"bunda ayah knp juga di suru?"kesal shani.

"Oh jadi kalian berdua nyuru Bunda gitu yg bawa?"marah gracia menjewer kuping shani dan ara

"Aduh duh"

"Awsstt sakit bun"

"Lepas bun!malu diliatin orng"

"bun awww"

orang yg melihat tingkah mereka hanya mengeleng²kan kepalanya.

Gracia melepaskan tanganya di kuping shani dan ara,chika yg melihat tingkah keluarga gresan itu hanya terkekeh.

"Bunda KDRT"kompak shani ara.

"APA"ucap gracia menaruh tangan di pingang dan menatap tajam mata shani dan ara.

Ciut sudah shani dan ara ia tdk berani melihat mata tajam gracia,menurut mereka gracia kalo mode marah nyeremin.

"Udh sini biar aku yg bawa aja"ucap chika.ingin mengambil tas di tangan ara,belum jga ngambil gracia sudah melarangnya untuk membawakan tas ara.

"Chika masa kamu yg bawa si..biar ara aja sama Ayah yg bawa"larang gracia.

"Tapi...."

"Udh biarin mereka aja,yu kita jalan lagi"ajak gracia menarik lembut tangan chika.

"Ayah istrinya galak bgt"ucap ara mengelus² kupingnya yg memerah.

"Itu jga Bunda kamu loh"ucap shani.


Di parkiran ara dan shani langsung menaruh barang di bagasi mobil,setelah itu ia masuk ke mobil yg sudah ada gracia dan chika,ara chika duduk di belakang dan di depan ada shani gracia.

Diselama perjalanan ara terus manja dengan chika ia tdk perdulikan ada kedua orang tuanya,krn yg ada di pikiran ara cuma ingin terus bermanja dengan chika.shani dan gracia yg melihatnya tersenyum senang melihat anak Sematawayangnya manja sekali dgn kekasihnya,pdhl dlu ia tdk ada untuk berpikiran bermanja dgn chika jgnkan bermanja menjadi pacarnya pun ia tdk mau.

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang