07. muncak bareng, terakhiran

766 184 45
                                    

Chandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chandra

Chandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Julian

.•••

Besokannya Haikal pergi ke luar, niatnya buat nenangin diri. Tentu aja Haikal perginya siang hari, pas Papa udah berangkat kerja. Semalem dia beneran kekurung dan tidur dalem kamar mandi karena takut. Padahal suara Papa udah nggak kedenger lagi.

Wajahnya sakit, sebelah kanan merah karena panasnya kopi. Untungnya nggak nyebabin luka sampai melepuh. Tapi rasanya tetep aja perih. Tadi Bi Ani nawarin buat beli salep, tapi kata Haikal nggak usah karena nggak lama juga pasti sembuh sendiri.

Setiap Haikal ada masalah, ngerasa capek sama hidupnya. Dia pasti jalan-jalan sendiri sama motornya, keliling kota, nyimpang di beberapa tempat yang nggak terlalu ramai. Kadang juga dia ngajakin temen-temennya kumpul biar dia ada temen ngobrol, jadi nggak sepi. Ada yang ngalihin pemikirannya dari ingatan soal Papa.

Temen-temennya sebatas tau Papanya Haikal galak, udah aja. Mereka nggak tau kalau Papa punya emosi yang nggak stabil, sering marah padahal Haikal nggak ngelakuin kesalahan. Marahnya juga selalu meledak-ledak, Haikal selalu jadi pelampiasan.

Haikal nggak pernah ngerti kenapa Papa kayak gitu. Beberapa kali juga Papa cuma diem, nggak marah, nggak ngomong juga. Rumah yang emang udah sepi jadi makin sepi. Dan kalau udah diem begitu, pasti lama. Bisa berminggu-minggu sampai lebih dari satu bulan.

"Hapenya jatuh a."

Haikal ngedipin matanya. Dia nggak sadar kalau lampu lalu lintas yang tadinya merah udah berubah hijau dari tadi. Untungnya Haikal diem di pinggir, jadi kendaraan lain nggak kehalangin jalannya.

Anak perempuan yang jualan tisu di lampu merah itu nyodorin hp Haikal.

Layarnya pecah. Hpnya udah nggak layak pakai, mirip rongsokan.

Haikal nganga. "Hah?" Dia ngerutin keningnya, nerima Hp dia. Terus ngeliat wajah anak kecil yang kusam itu, ngusap keringet karena panas.

"Tadi hapenya jatuh di sebelah sana, kelindes mobil. Maaf ya a."

Podcast Haikal [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang