▪Chapter One▪

27 5 7
                                    

Happy Reading♡

~~~~~

Maurelia Zeline Zakeisha Anak terakhir dari pasangan Brama Dan widya Ia mempunyai dua kakak kandung yang pertama laki-laki Bernama Altezza Reiki Athaya dan yang ke dua perempuan bernama Sherly Felysia Lovata.

Apakah kalian pernah menyadari betapa beruntungnya hidup yang kalian jalani? kalian mesti harus mensukurinya karena tidak menjalani hidup seberat hidupku saat ini. Aku berusia 17 tahun dan dibesarkan dari sebuah keluarga yang bisa dibilang sangat kaya.

Namun perlakuan papa dan mamanya sangat-sangatlah berbeda dengan perlakuan terhadap kakak"maurel.
Sejak kecil maurel tidak pernah mendapat kasih sayang seperti Iki dan Sherly ,Maurel selalu di perlakukan layaknya pembantu dirumah dari membereskan rumah,memasak,mencuci piring dan lain lain bahkan,kadang maurel makan hanya 1 kali sehari itu pun jika ada makanan yang masih tersisa.

Aku merasa muak, bosan, benci pada mereka. Percayalah bahwa semua orang menganggap kami keluarga terpandang dan harmonis, tapi tidak bagiku.

Yang mereka inginkan hanyalah kesempurnaan dariku tanpa mempedulikan aku seutuhnya.

Disekolah aku selalu mendapatkan nilai yang tertinggi dan memenangkan berbagai lomba, hal itu bisa menghentikan mereka sejenak supaya tidak memakiku dan memarahiku.

Sejak kecil mungkin aku memang tak pernah dianggap dan dipedulikan, aku mencoba memenuhi kebutuhanku sendiri,dengan bekerja di toko roti semua yang aku pakai dari ujung kepala sampai ujung kaki merupakan hasil kerja kerasku sendiri.

Mereka pun tak pernah sekalipun mengurus SPP sekolahku, beda dengan kakak"ku yang sangat dipenuhi apapun permintaan dan kebutuhannya.

Maurel selalu berharap ingin sekali ia mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya,tetapi apa mungkin maurel akan mendapatkanya?

"Maurel...!!Dimana kamu...!!"Teriak Widya.

"I-iya ma"jawab maurel dengan nada ketakutan.

"Cepat kamu masak kita semua kelaparan disini!!Dan ingat kmu jangan lama-lama masaknya!!ucap mama.

Maurel pun segera memasak untuk keluarganya.Sebenarnya ada pembantu dirumah ini tapi ntah kenapa mereka hanya disuruh untuk berjaga dan membersihkan halaman.

30 menit maurel selesai memasak dan langsung menyajikan di meja makan yang sudah ditunggu oleh beberapa anggota keluarga.'Kapan ya aku bisa makan dimeja makan bareng kalian semua'batin maurel sambil menatap kearah meja makan.

Terlihat sekali betapa bahagianya mereka disana tanpa ada maurel yang jelas ia juga merupakan bagian dari mereka.

Maurel hanya bisa berharap jika suatu saat nanti ia bisa berkumpul bareng mereka disayang mama dan papa.

"Non maurel"ucap perempuan paru baya yang merupakan salah satu pembatu di rumah,ia bernama bi sri.

Maurel yang mendengar panggilan tersebut pun langsung membuyarkan lamunanya dan menatap bi sri "eh iya bi?ada apa?" tanya maurel.

"Non maurel lagi ngelamunin apa?"ucap bi sri sambil mendekat.

"Maurel....pengen kumpul bareng sama mereka,kapan ya bi,maurel bisa kumpul sama mereka?"ucap maurel dengan penuh berharap.

"Non yang sabar yah disini non masih punya bibi yang sayang sama non,yaa walaupun bibi bukan siapa-siapa non maurel"balas bi sri sambil memeluk maurel.

"Makasih yah bi,udh mau sayang sama maurel...mungkin kalau gak ada bi sri maurel gak akan pernah dapet kasih sayang"Balas maurel sambil mengeratkan pelukanya.

Maurel sangat bersyukur karena masih ada orang yang sayang dan baik kepada maurel meskipun ia bukan siapa-siapa.

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MaureliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang