O_1

1.9K 144 28
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

⚠️ SOOBJUN AREA ⚠️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

















"Tunggu! Dengarkan aku dulu.."

"San! Dengarkan aku."

Soobin mencekal lengan pria yang sejak tadi ia panggil. San berbalik kearah Soobin. Baru saja Soobin akan membuka mulut, tamparan keras mendarat dipipi putihnya. Kejadian yang membuatnya kaget dan mematung.

"Jangan menyentuhku! Kita sudah berakhir, Soobin." Putusnya lalu berlalu  saja meninggalkan Soobin yang masih mencerna semua kejadian yang terlihat cepat berjalan. Lelaki jangkung itu menghela nafas. Semua sudah berakhir, dan tidak akan ada jalan lain selain membiarkan San pergi. Kepalanya menoleh cepat setelah mendengar tawa keras yang sedang mengejek dirinya.

Choi Yeonjun.

"Aish! Diam kau, boti!"

Pria berambut pink yang sedang terbahak itu langsung memasang wajah galaknya. "Boti teriak boti!" Soobin memutar bola mata malas. Kini ia beralih mendekati Yeonjun dan duduk disebelahnya. Jam mata kuliah mereka kali ini sedang senggang, jadi para mahasiswa jurusan Tari tidak segan berlalu lalang disekitar kantin.

"Hah.." Yeonjun menepuk punggung temannya cukup keras membuat Soobin memekik kesal. Ayolah, Soobin sedang dilanda patah hati tapi Yeonjun seolah tidak peduli. Oh,  Yeonjun memang selalu berlagak tidak peduli dan menyebalkan begini.

"Sudah ku bilangkan, dia tidak cocok dengan orang bodoh sepertimu." Soobin menatap tajam pria disebelahnya yang enteng sekali mengatai dia bodoh. Akhirnya Soobin bangkit berdiri merasa gerah dengan keadaan.

"Heh.. mau kemana?? Aku ikut!"

"Aish, kau hanya makin merusak suasana hatiku." Soobin berusaha melepaskan tangan Yeonjun yang mencengkram lengannya.

"Iyaa iyaaaa kali ini janji, aku akan jadi anak baik kok." Yeonjun memperlihatkan matanya yang berbinar untuk menarik secuil hati Soobin agar kasihan. Tapi lelaki jangkung itu hanya bergidik jijik dan akhirnya mengijinkan Yeonjun ikut.

Lagian Soobin hanya ingin keluar mencari segelas kopi dan duduk dikafe dekat kampus. Nampaknya tidak buruk juga kalau Yeonjun menemani. Asal tidak berisik saja. Setelah beberapa menit mengendarai motor berdua, mereka sampai di kafe yang biasa dijadikan tempat nongkrong dan melepas lelah mahasiswa.

Selepas mendapatkan minuman masing-masing mereka duduk disalah satu kursi didekat jendela. masih hening diantaranya, kedua pemuda itu fokus dengan kopi di tangannya. Selama beberapa menit bergelut pikiran sendiri.

"Setelah ini, kau mau mencari pengganti San?" Tanya Yeonjun tiba-tiba yang seketika membuat Soobin mengangkat kepalanya dan mengalihkan semua atensinya pada pria dihadapannya. "Kenapa kau bertanya seperti itu?" Yeonjun mengedikkan bahu acuh. "Hanya bertanya."

Soobin diam sejenak. "Mungkin iya... Kau tau kan aku tidak bisa kalau tidak ada seseorang yang bisa aku... Peluk dan yah.. Kau tau kan, jun" Pria bersursai pink itu memutar bola mata malas. Tentu saja ia tau kelakuan temannya yang sudah lebih 2 tahun ia kenal bahkan tinggal bersama dalam satu atap. Soobin sama sekali tidak bisa menjalani hari-hari tanpa skinship. Itu yang menyebabkan dia menjadi pemegang rekor mantan terbanyak di kampus setelah Sunghoon. 

"Ya ya ya pria mesum sepertimu mana tahan" 

"Sialan kau"

Yeonjun hanya terkekeh jail lalu mengaduk minumannya lagi. "Kau sendiri bagaimana? Kenapa masih betah menjomblo sampai sekarang?" Tanya Soobin enteng sambil meminum kopi dingin yang tinggal setengah gelas itu. Sedangkan Yeonjun mengedikkan bahu lagi.

"Sedang tidak ingin saja. Entahlah... Aku hanya membutuhkan pelampiasan mungkin. Tanpa perasaan." Soobin mengernyit tidak mengerti. "Maksudmu?"

"Aish.. Maksudnya partner untuk skinship tanpa perasaan atau hubungan yang mengikat. Jadi kau boleh cuddle, berciuman, seggs yah semacamnya. Tanpa cinta dan hubungan resmi tentunya." Jelas yang Yeonjun dan Soobin mengangguk paham, 19 tahun ia hidup dan baru mengetahui ada istilah semacam itu. Bagi Soobin, kau boleh menyentuh seseorang, menciumnya, memeluknya hanya dalam ikatan sebuah hubungan. Ia tidak tau kalau ada partner seperti itu dijaman sekarang.

"Terlihat tidak buruk juga." Yeonjun membulatkan mata, nampaknya Soobin tertarik dengan tawarannya. senyum jail terpancar diwajah pria manis dan tampan itu. "Jadi, kau mau fwb denganku, Soobin?" Yeonjun menaik turunkan alisnya menunggu reaksi rekan bicaranya yang kini terlihat terbatuk-batuk karna perkataan spontan Yeonjun.

"Friends With Benefits, bagaimana?" Yeonjun mengulang pertanyaannya dan Soobin menghela nafas sabar. setidaknya tidak buruk juga, yah lagian ia sudah mengenal Yeonjun cukup lama. Dan Yeonjun memang seorang submisive yang terkadang juga bisa menggoda iman Soobin. Cuman karena sifat Yeonjun yang rusuh dan berisik sedikit menutup pesonanya yang bisa Soobin kagumi.

"Oke, cukup skinship tanpa perasaan apapun. deal?" 

"DEAL!" Yeonjun menjabat tangan Soobin dengan semangat. yah, setelah setengah tahun menjomblo dan bermain  solo, sekarang ia mempunyai partner pemuas hasratnya. Dan ia tidak masalah meski Soobin adalah teman dekatnya bahkan teman satu apart, mereka pun jadi punya waktu banyak untuk menghabiskan waktu tanpa perlu repot menyewa hotel dan lain-lain kalau sedangan 'ingin'.

"Oke jadi darimana kita mulai? Atau kita pulang sekarang dan melakukanya? Kau mau melakukannya di kamarmu atau dikamarku?" Pertanyaan beruntun Yeonjun yang tidak bisa Soobin toleransi itu membuatnya mematung seperti orang bodoh. Ternyata sisi liar Yeonjun lebih liar dari dugaan Soobin. Mungkin bisa saja pria sub ini yang akan memimpin permainan saking semangatnya.

"Sabarlah dulu, jun. Kau terlihat seperti omega yang sedang masa heat tau." Yeonjun mengerucutkan bibirnya. Temannya ini tidak mengerti ia sungguh bersemangat memulainya di hari pertama. Dan dalam seminggu mungkin ia akan sangat bersemangat diminggu-minggu pertama. 

Yeonjun pernah memiliki FWB sebelumnya. Tapi itu hanya berlansung selama 2 bulan. Lagipula pria berambut pink itu terlihat tidak puas dengan service dan skinship yang ia dapat dari partnernya dulu. Jadilah mereka memutuskan untuk berhenti dan Yeonjun belum pernah mencari lagi setelah itu.

Jarang orang yang mau terjerat dalam ikatan FWB ini, karena diumur mereka yang sudah beranjak dewasa. Teman-temannya itu banyak yang sudah memikirkan keseriusan dalam hubungan. Sedangkan Yeonjun? Ia tidak ingin terlalu diikat dengan yang namanya cinta.

Cinta membuat lemah tak berdaya dan membuatakan segalany. Mencintai seseorang membuatmu bodoh dan bertindak tidak logis. Cinta akan membuat dirimu disakiti orang lain dan juga menyakiti diri sendiri. Itu adalah persepsi yang tertanam pada kepala Choi Yeonjun.

"Ku dengar-dengar punyamu besar ya, Bin. Aku tidak sabar ingin melihatnya. Ayo pulang sekarang!"


***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Book baru ni..
Book ini akan terkesan lebih liar dari book book lainnya.
Mungkin sedikit culture shock karna cara menulisku cukup frontal disini.

Jadi bagi yang kurang nyaman baca cerita mature atau nsfw kalian bisa baca book lainnya yg gaada unsur 18 coret ya.

Don't forget vote and coment.
Thank you guys-!

FWB [Soojun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang