Hana

454 38 4
                                    

Seungjin fanfic

Angst or Sad

.

.

-Everything-

Hembusan angin menerpa dedaunan kering yang mulai berguguran dari tangkai pohonnya, dan meniup sehelai demi sehelai daun berwarna cokelat kemerahan tersebut, hingga terhempas jauh sejauh nya dari pohon tempatnya.

Daun itu begitu rapuh, hingga begitu mudah lepas dan tertiup angin bagai kapas yang ringan, dan mudah layu dimakan waktu karena sudah waktunya tergantikan oleh yang baru.

Sama halnya dengan seseorang, seseorang yang sudah lama menemani dan mengisi hari-hari kita dan perlahan mulai mengisi ruang penting dalam kehidupan kita, hingga kita berharap suatu saat orang tersebut dapat menjadi peneman hidup hingga kelak menua nanti.

Apalagi jika itu orang yang paling berharga, paling kita kasihi dan sayangi, lebih dari apapun.

Namun dalam kehidupan, setiap orang pastinya selalu mengalami yang namanya Kehilangan.

Apalagi kehilangan orang yang benar-benar berpengaruh besar dalam hidup kita.

Tentunya kita merasa hancur, dalam maupun luar, satu-satunya penumpu dan penyemangat hidup kita sudah tak ada dan tak akan pernah kembali.

Hal itu sama halnya dirasakan oleh seorang pemuda tampan, dengan kemeja hitam yang nampak basah kuyup oleh derasnya air hujan yang nampaknya menemani keterpurukan yang ia rasakan saat ini.

Penampilam pria itu bisa dikatakan jauh dari kata baik, rambut yang awut-awutan, kedua mata sembab, menjelaskan seberapa kacaunya dia saat ini.

Hujan dan suara petir yang menggelegar seolah tak berpengaruh baginya, tatapan matanya begitu sendu dan kosong.

Menatap lurus pada pusara tanah yang dipenuhi oleh kelopak-kelopak bunga dan sedikit digenangi oleh air karna hari ini cuaca yang memang tak mendukung saat ini.

" kenapa?" lirihnya.

ia masih menatap kosong pada batu nisan dalam makam yang baru saja selesai dikebumikan.

Dalam batu nisan tersebut, sebuah nama, nama yang selalu ia ingat dalam hari-hari nya, nama yang menjadi pengisi hari dan kekosongan hidupnya, dan nama yang sudah tersimpan mati dalam hati dan relung jiwanya.

Namun sekarang, sang pemilik nama yang begitu indah itu sudah tak lagi disisinya, dan kembali pada-Nya.

tak jauh di belakang pemuda itu berada, nampak 4 sosok pemuda lain, yang merupakan sahabat dari pemuda itu yang keadaannya tak jauh kacau dari pemuda itu, menatap sendu dan penuh kesedihan punggung sahabat mereka yang tengah begitu hancurnya itu.

" seungmin, ayo kita pulang. Hujan semakin deras, nanti kau bisa sakit." bujuk salah satu pemuda dari keempat orang itu.

Seungmin yang begitu terpuruk seakan tuli, dan tak begitu memperdulikan sekitarnya, dan menghiraukan ajakan dari temannya itu.

Kepala yang tadinya menunduk itu kini mulai menengadah, dan menatap langit-langit yang seolah mengerti kesedihannya itu,menumpahkan bulir-bulir air yang kini mulai jatuh dan membasahi wajahnya, tak peduli rasa sakit akibat air hujan yang begitu menusuk dikulitnya.

Everything  | SeungJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang