Setelah Oliver menggantung lukisan itu kembali, Nyonya Parker bergegas pergi ke ruang rahasianya untuk memastikan kalau Emily masih tersegel di dalam buku.
Masih. Emily masih di sana, lalu siapa yang telah berbuat usil? Apakah di rumah ini ada hantu lain yang bisa meniru aura Emily? Kalau iya, bagaimana mungkin Nyonya Parker tidak menyadarinya.
Dia bukan indigo, tetapi secara turun temurun keluarga Parker yang keturunan seorang gipsi memiliki kepekaan cukup tinggi untuk bisa merasakan eksistensi makhluk astral yang ada di sekitarnya.
Selama ini hanya Emily yang auranya kuat dan nyata karena Nyonya Parker sendirilah yang telah memanggil makhluk dunia lain itu.
Nyonya Parker duduk termenung di tepi pembaringan, kenangan dari masa lalu yang selama ini tersimpan di kotak memori usang dalam benaknya, perlahan melompat ke luar satu per satu.
Dulu, Diana kecil bukanlah anak yang periang. Anak itu kikuk dan selalu canggung. Dia takut bergaul, takut berinteraksi dengan orang lain. Pergi ke mana pun harus ditemani. Karena hal itulah saat di sekolah dia sering diledek teman-temannya.
Akibat olok-olok itu Diana semakin tidak berani keluar dari rumah---paling-paling dia hanya akan bermain di sekeliling rumah yang berhalaman luas.
Tuan Parker tidak bisa melihat putrinya terus-menerus seperti itu. Dengan sabar dan telaten dia mengajari Diana untuk bergaul dengan teman-temannya.
Membawanya berjalan-jalan, bermain di taman, bahkan mengantarkan Diana bermain ke rumah teman-temannya.
Lambat laun Diana berubah. Sedikit demi sedikit dia bisa membaur dengan teman-temannya. Bahkan saat Halloween tiba dia juga ikut berkeliling ke rumah-rumah warga untuk mendapatkan gula-gula.
Hingga usia sebelas tahun, Diana menjelma menjadi sosok yang ceria, bergaul dengan siapa saja yang penting mereka mau menerima dia apa adanya.
Namun, kebahagiaan itu berakhir saat Tuan Parker yang bagi Diana adalah sosok pelindung tiba-tiba meninggal dalam kecelakaan saat pergi menjual hasil panen ke kota.
Diana seperti kehilangan pegangan. Dia kembali murung, tidak mau ke luar rumah, tidak mau ke sekolah, juga tidak mau bicara---sesekali bicara kalau sedang merasa kesel karena sang ibu terlalu banyak menasihati atau memaksa melakukan sesuatu yang tidak Diana sukai.
Nyonya Parker yang tidak tega melihat putrinya seperti itu akhirnya melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
Dengan buku warisan yang telah turun temurun dimiliki keluarga Parker, Nyonya Parker mengadakan ritual pemanggilan arwah.
Emily, hantu yang dia ketahui adalah penunggu kolam ikan, keluar memenuhi panggilannya. Meskipun tampilan Emily kaku dan seram, tetapi mereka bisa berinteraksi dengan baik. Emily mengerti apa yang diinginkan Nyonya Parker dan dia tidak keberatan menjadikan Diana teman.
Akhirnya, Nyonya Parker mengenalkan Emily pada Diana. Saat bertemu Diana, Emily mengubah penampilan seperti manusia, hanya saja raut wajah dan cara bicaranya tetap kaku.
Awalnya Diana menolak karena Emily sudah dewasa. Bagi Diana, orang dewasa itu menyebalkan karena pasti cerewet, menasehati ini-itu, seperti ibunya.
Namun, setelah beberapa hari bersama dan mendapati Emily hanya diam saja, bahkan saat dihardik, disuruh pergi, dia menurut tanpa berkata sepetah pun, Diana pun jadi kasihan dan akhirnya mau berteman dengannya. Sejak menjadi sahabat, ke mana pun selalu bersama. Diana tidak membutuhkan orang lain. Dia sudah merasa lengkap bersama Emily.
Perlahan, Diana menjadi pribadi yang lebih ceria. Saat bermain bersama Emily dia banyak bicara dan bisa tertawa lepas.
Semakin lama Diana dan Emily semakin tidak terpisahkan. Hal itu justru membuat Nyonya Parker khawatir. Dia mengkhawatirkan masa depan Diana. Oleh sebab itu, ketika Diana sudah beranjak dewasa dan mulai menyadari kalau Emily bukan manusia, serta ada satu alasan lain yang sangat signifikan, Nyonya Parker kembali mengadakan ritual.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Here [TAMAT]
Romance[HOROR-ROMANSA] [Juara 2 TheGoosebumpslove & cerita Terpilih WATTPADROMANCEID kategori Dangerous Love] [❤TERIMAKASIH WATTPADROMANCEID ATAS APRESIASINYA UNTUK CERITA II❤] Pulang ke desa dengan niat menenangkan diri sekaligus sejenak beristirahat dar...