Singto sudah berada di ruang psikiater. Ibu dan ayahnya hanya menunggu di ruang tunggu. Orang tua singto ingin singto lebih leluansa dengan psikiaternya. Mereka tidak ingin memberi tekanan kepada singto lagi.
"Hai apa kabar kamu, gimana hari kamu?" tanya Psikiater itu untuk memulai percakapan.
"Gak baik, pacar aku pergi gara-gara aku"
"Loh kenapa pacar kamu pergi"
"Aku nembak cewek. Kayaknya dia tahu. Salah aku juga, aku bodoh. Aku bodoh. Kenapa aku harus lahir bodoh"
"Aku gay" ucap Singto dengan tiba-tiba
Psikiater hanya mengeluarkan ekspresi kaget sebentar. Setelah itu psikiater kembali menormalkan ekspresi wajahnya.
"Boleh aku lihat tangan kamu?"
Singto memberikan tangannya, psikiater itu menaikan lengan baju singto.
"Kamu kenapa lakuin ini?"
"Lakuin apa?"
"Selfharm"
"Oh, awalnya aku ketakutan, takut ditinggal kris sampai gak bisa tidur. Sudah minum obat tidur tapi gak mempan. Akhirnya selfharm aja, sedikit tenang sih"
"Ceritain dong tentang pacar kamu"
"Hm, aku punya masalah sama ibu aku. Aku selalu disuruh ngelakuin ini itu sama ibu aku. Dia orang yang bikin aku gak putus asa. Dia orang tersabar menurut aku. Dia juga perhatian. Dia cowok tapi menurut aku dia cantik. Senyum dia manis banget. Dia selalu genggam tangan aku saat aku ngerasa capek banget. Kadang muncul pikiran aku benci ibu aku, tapi dia juga yang bikin aku sadar. Kalau aku benci ibu, sia-sia dong ibu nahan sakit ngelahirin aku"
"Selama ini, aku cuma butuh kasih sayang ibu. Peluk aja baru kemarin aku rasain. Kasian kan nasib aku? Nah pacar ku ini sering banget bawain bekal makanan. Ibu sama ayahnya juga udah kasih restu sama aku"
Psikiater itu hanya menatap singto, singto bercerita seolah bahagia, namun ekspresi dia seperti sedih dan tertekan.
"Kalau gak ada kris mungkin aku sudah bunuh diri dari lama. Aku gak mungkin bisa bertahan. Apa yang bisa diharapkan? dulu waktu kecil aku pengen banget kayak teman-teman. Main di siang hari, kumpul sama teman-teman. Tapi aku gak bisa. Ibu suruh aku belajar terus. Ibu selalu bilang, buat apa main? kamu itu bodoh, kalau main terus kamu bisa tambah bodoh. Sejak itu aku selalu ngerasa bodoh. Tapi kamu tau gak? sejak ada kris, aku gak ngerasa bodoh. Kris selalu bilang kalau aku anak pintar, aku anak kuat"
"Kris buat kamu bahagia ya?"
"Banget, kris buat aku bisa ngerasain apa itu bahagia"
"Kamu bisa beritahu orang tua kamu suruh masuk gak? nanti kamu tunggu di ruang tunggu ya"
"Iya"
Singto segera keluar dari ruang psikiater itu. Singto menghampiri orang tuanya.
"Bu, pa katanya di suruh masuk. Singto tunggu disini ya"
"Kamu tunggu disini sebentar ya"
"Iya"
Orang tua singto memasuki ruang psikiater.
"Selamat pagi bu"
"Selamat pagi, panggilnya niken saja. Silakan duduk bu, pa"
Orang tua singto duduk dengan perlahan.
"Bagaimana niken keadaan singto?"
"Singto mengalami tekanan, dan sekarang tekanan itu sepertinya tambah berat karena kehilangan seseorang"
"Pacarnya pergi ninggalin dia" ucap Ibu Singto
"Singto mengalami depresi, jika singto terus seperti ini, kemungkinan singto akan mengalami depresi berat"
"Apa bisa sembuh?" tanya Ayah Singto
"Bisa, dampingi dia terus. Setelah ini, saya akan kasih resep untuk obat anti-depresan"
"Baik, terima kasih niken" ucap Ayah Singto
Setelah mendapatkan resepnya, ayah singto segera meninggalkan istrinya bersama singto. Ibu singto memeluk singto, namun singto segera melepaskan pelukan ibunya. Wajah ibu singto seperti sedih.
"Maaf bu"
"Gak papa sing, kamu harus sembuh ya. Nanti kalau kris balik kamu harus bahagia sama kris ya"
Singto hanya tersenyum sekilas. Setelah itu singto kembali menatap datar depannya. Ayah singto kembali dengan membawa obat singto. Ayah dan ibu singto membantu singto untuk kembali ke kamar rawatnya.
"Bu kris kapan balik?" tanya Singto setelah sampai di kamarnya.
"Ini ibu mau ke rumah ibu kris, kamu gak papa ibu tinggal sama bapa?"
"Gak papa bu, suruh kris cepat balik ya bu"
"Iya ibu usahakan ya. Ibu tinggal dulu"
Setelah mengucapkan itu, ibu singto meninggalkan singto bersama suaminya. Ibu singto mencari taxi untuk ke rumah kris.
Sesampainya di rumah kris, ibu singto segera mengetuk pintu rumah kris.
"Loh, masuk-masuk. Tumben kamu kesini. Singtonya mana?"
"Singto di rawat di rumah sakit. Aku disini mau tanya sama kamu, kris kemana ya? singto nyariin kris terus"
"Kris pergi, sekarang di singapure sama nininya"
"Boleh aku minta kris untuk pulang? singto butuh kris"
"Maaf, aku gak bisa bantu kamu. Mungkin juga kris sudah gak mau bicara sama aku"
Ibu singto bersujud di depan ibu kris.
"Aku mohon, anak ku butuh kris. Cuma kris yang bisa bantu singto buat sembuh"
"Bangun, jangan kayak gini. Nanti aku suruh suami aku buat hubungin kris ya. Ayo bangun"
Ibu kris membantu ibu singto untuk berdiri.
"Singto kenapa bisa masuk rumah sakit?"
"Depresi ringan, kemarin sempat lukain tangannya sendiri"
"Hah, sekarang gimana keadaan singto?"
"Sudah ditangani, makanya aku kesini minta kamu buat kris balik"
"Iya nanti aku usahain ya"
"Terima kasih, aku permisi pulang dulu. Mau ambil baju singto terus balik lagi"
"Kamu hati-hati ya"
"Iya, aku permisi dulu"
"Iya"
Ibu singto pergi dari rumah kris dan kembali ke rumahnya. Ibu singto memasuki kamar singto. Barang-barang masih berantakan. Ibu singto mengambil foto singto dan kris yang terdapat darah di kacanya.
"Maafin ibu singto, maafin ibu selama ini ibu egois. Maafin ibu"
"Ibu cuma gak mau kamu hidup susah kayak ibu. Ibu juga gak mau kamu dikatain sama tetangga gara-gara kamu gay. Ibu gak mau kamu sedih. Maafin ibu, selama ini cara ibu salah. Ibu sayang banget sama singto. Ibu bakal lakuin apa saja buat singto bisa senyum lagi. Kembali jadi anak ibu yang baik ya sing, ibu tunggu kamu sembuh"
Setelah itu, ibu singto membersihkan barang-barang yang hancur. Ibu singto mengeluarkan foto singto dan kris, lalu ibu singto mengambil figura baru yang ada di kamarnya. Ibu singto memasukan foto singto dan kris ke figura baru itu. Kamar singto sudah terlihat rapi.
Ibu singto memutuskan memasak makanan untuk singto dan suaminya. Setelah memasak, ibu singto membereskan baju-baju singto. Setelah semuanya selesai, ibu singto segera berangkat menuju rumah sakit.
(✿ ♡‿♡) BERSAMBUNG (✿ ♡‿♡)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bali [ Singto x Krist ] ✓
FanfictionKota, Book 1 Aku minta maaf kalau kebanyakan part 😊 BxB Per part 300-400 kata saja Singtokrist 🦁🐢 ❤️ Terdapat kata-kata kasar dan kotor 🔞 Pergantian nama pemain tapi tetap menggunakan nama asli mereka, mungkin hanya mengganti marga mereka 🔥 Per...