00 ( Prolog )

3K 280 23
                                    

Di suatu malam yang dingin dan gelap, terlihat seorang pemuda yang sepertinya sedang kesal, dia terus saja mengumpat seraya menunjuk-nunjuk layar persegi dihadapannya.

Mari kita dengar apa yang di ucapkan oleh pemuda bersurai (h/c) itu.

"Sialaaan...KENAPA KENAPA HARUS MATI JUGA,karakter-karakter kesayanganku padahal mereka kan baru muncul sebentar aku benar-benar tidak bisa menerima ini.
Ini benar benar membuatku kesal untuk yang kesekian kalinya,huh." 😤

Begitulah kira-kira teriakan pemuda tersebut, atau kita panggil saja dia Ryuu.

Jika kalian bertanya apa yang membuatnya berteriak tidak jelas ditengah malam itu karena dia merasa kesal sekaligus kecewa, lantaran karakter fiksi favoritnya telah tewas, padahal sebenarnya dia sudah tau karena dia sudah mengikuti alur cerita itu sejak masih dalam karya cetak dan belum diadaptasi kedalam anime, tapi tetap saja dia tidak bisa menahan kekesalannya atas kematian sang karakter favoritnya itu.

"Haahh andai saja aku ada disana, aku pasti akan langsung menolong dan membawa mereka kerumah sakit jadi mereka tidak perlu tewas."

Dan sepertinya dia begitu menyukai karakter fiksi tersebut sampai selalu meratapi kematian dari tokoh yang bahkan tidak nyata tersebut.

" Cih.Padahal aku sudah sering membaca manganya, tapi tetap saja aku selalu kesal dengan plot yang satu ini, apa lagi karena ini dibuat menjadi anime malah menambah kesan sedihnya."

Jam sudah menunjukkan pukul 11:30 malam, waktu dimana seharusnya orang-orang normal sedang terlelap dalam mimpi mereka masing-masing, tapi sepertinya tidak berpengaruh pada pemuda  satu, ini karena saat dia malah sibuk berfikir karena sepertinya dia telah melupakan sesuatu yang penting

"Sepertinya aku melupakan sesuatu apa ya? Atau hanya perasaanku saja? Hmm." Ucapnya sambil memasang pose berfikir.

Dia terus mencoba mengingat kembali apa yang telah dia lupakan, sampai....

"ASTAGA AKU LUPA MENGERJAKAN TUGAAAS!!! Padahal besok hari terakhir mengumpulkannya." Teriaknya dengan wajah panik.

"Gaahh aku lupa gara-gara nonton tokyo revengers padahal aku hanya berniat menonton satu episode tapi aku malah menonton satu season!."

Oh sepertinya dia sudah mengingat apa yang dia lupakan itu.
Mari kita do'a kan semoga dia mampu menyelesaikan tugasnya dangan lancar.

     _______________________________________

Keesokan paginya, Ryuu sedang  berlari menuju kampusnya, jika kalian bertanya apakah dia tidak punya kendaraan atau semacamnya jawabannya adalah dia memiliki sebuah sepeda motor yang biasanya selalu dia pakai untuk pergi ke kampus tempat dia menuntut ilmu.

Dan alasan kenapa pemuda yang biasanya menaiki motor untuk pergi ke kampusnya itu sekarang malah berlari adalah.

"Hosh..hosh bisa-bisanya motorku mogok disaat seperti ini, haah kenapa dia harus mogok disaat yang tidak tepat, terpaksa aku harus naik bus untuk ke kampus, mana halte bus lumayan jauh lagi... Gaaaahh benar-benar sangat menyebalkan!!!" Ujarnya sambil mempercepat langkahnya.

Halte bus yang dia tuju sudah didepan mata tinggal menyebrang jalan dan dia akan sampai, tapi sepertinya dia tidak melihat jalanan sekitar sehingga dia tidak sengaja menginjak kulit pisang yang entah kenapa bisa tergeletak di tengah jalan, alhasil dia jatuh tersungkur dengan tidak elitenya ditengah jalan raya.

"Bangsat siapa yang buang kulit pisang ditengah jalan sih!?" Umpatnya kesal sambil mengelus hidungnya yang baru saja berciuman dengan aspal.

Dan tepat setelah dia mengumpat dan ingin berdiri, dari arah samping terlihat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan sepertinya mobil itu kehilangan kendalinya hingga akhirnya

"UWAAA!"

BRAAAK

Mobil itu menabrak sebuah tiang listrik yg ada dipinggir jalan beberapa meter dari tempat Ryuu jatuh tadi.

"Astaga bikin kaget saja untung mobil itu hanya menabrak tiang" Ujarnya dan langsung berjalan mendekati halte bus tersebut sambil melihat orang-orang yang mengerumuni mobil tersebut, beruntung sepertinya sang pengemudi masih selamat dari kecelakaan.

Dan setelah itu dia segera berjalan masuk kedalam bus yang baru saja sampai di didepan halte dan segera pergi menuju kampusnya.

     _____________________________________

Siang harinya setelah kelas berakhir dia memutuskan untuk beristirahat diatap kampus karena menurutnya atap kampus adalah tempat yang nyaman dan tenang

"Huft untung saja tugas ku mendapatkan nilai B+ setidaknya perjuanganku begadang sampai pukul 3 pagi membuahkan hasil yang lumayan hehehe, sekarang waktunya aku merilekskan pikiran ku" Ucapnya dengan riang

Dia berjalan ke salah satu kursi panjang yang sengaja disediakan untuk para mahasiswa/i disana.

Dia berniat untuk tidur sebentar sampai manik (e/c) mmelihat ada seorang gadis yg sedang mencoba naik keatas penyangga beton yang tidak terlalu tinggi itu, gadis itu sepertinya berniat untuk bunuh diri (menurut Ryuu).

Karena sedikit kasihan dan khawatir jika gadis itu lompat maka akan menambah daftar penunggu di kampusnya maka Ryuu segera menghampiri gadis itu dengan sedikit berlari.

"Hei apa kau gila mau mengakhiri hidupmu dengan cara seperti itu?!"

Gadis berambut hitam itu menoleh ke arah Ryuu, yang sedang berlari menghampirinya sambil terus mengoceh, gadis itu terlihat bingung dan kaget disaat bersamaan.
"Apa pemuda itu sedang bicara padaku? "

Ryuu semakin mempercepat langkahnya tanpa melihat sekitar, dan karena tidak melihat sekitar dia tidak sengaja menginjak kulit pisang(lagi) yang sepertinya tidak mau jauh-jauh darinya.

"Eh?!... UWAAA!!!"

Dan sialnya dia terpeleset dan jatuh menabrak penyangga beton yang tidak terlalu tinggi itu, mungkin hanya sekitar 50cm, alhasil malah dia yang terjatuh dari atas gedung lantai 4 itu.

"Haah. Sepertinya aku tidak akan selamat semoga saja dengan ini aku bisa bertemu Baji, Shinichiro atau Draken...yaa semoga saja" Ucapnya pasrah.
Itu adalah kata-kata terakhir pemuda itu sebelum dirinya menghantam tanah.

Sepertinya dia memang cinta mati dengan karakter-karakter tersebut bahkan saat sekarat pun dia masih memikirkan tokoh fiksi tersebut.

Sementara itu~~

"Astaga apa-apaan yang barusan itu?!! tunggu jadi benar dia bisa melihatku? Apa hari ini memang jadwalnya pencabutan nyawanya? Ah aku harus mengecek jadwal kematiannya."
Ucapnya seraya membuka sebuah buku kecil yang dia bawa.

"Hmm namanya Ryuu f/n, astaga padahal belum jadwalnya dia mati, haah sepertinya aku harus memindahkan jiwanya ke dimensi lain sebelumnya aku mendapatkan masalah."
Ujar gadis berambut hitam tadi, yang sebenarnya bukanlah manusia melainkan seorang shinigami yang bernama Lawlet Sai.

"Dan sepertinya aku tau harus ku pindahkan ke dimensi mana jiwanya itu"
Ucapnya lagi menatap tubuh yang tergeletak dengan darah yang mengalir deras dari kepalanya yang hampir tak utuh itu sambil menyeringai.

"Dan mungkin dia bisa merubah kisah tragis dari tempat yang akan dia tinggali nanti hihihi " Dan setelah mengucapkan kata-kata tersebut gadis itu langsung menghilang dari tempat itu.

Yah maaf karena kayaknya prolog agak aneh dan gak jelas 😅.

Ini book pertama aku jadi masih banyak banget kekurangannya dan mungkin banyak typo, jadi bagi readers yang  punya kritik dan saran bisa langsung komen atau pm aku aja, itu akan sangat membantu aku untuk kelanjutan cerita ini.

Sekali lagi terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca book ini, dan terima kasih juga buat yang sudah vote cerita ini.

Big love for you guys 😊😊😊

The Reason Why I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang