Bab 5

82 10 0
                                    

"Ayah belum tidur?" tanya Lyodra dan berjalan untuk minum.

"Ayah dengar dari dr. Reza, kamu kerumah sakit. Apa sakitnya kambuh?" tanya Yudha.

"Lyodra kerumah sakit nemenin Lion,  karena Mami darah tingginya kambuh," jelas Lyodra.

"Ly?"

"Ayah meletakkan obatmu dimeja belajar. Minumlah! Jika sudah habis, beritahu Ayah!" ucap Yudha.

"Terimakasih, Yah. Istirahatlah!" ucap Lyodra dan berlalu ke kamarnya.

Lyodra menghampiri sebuah botol kecil yang berisi 30 butir obat. Lyodra menimang obat tersebut, lalu membuangnya ketempat sampah.

"Maaf, Ayah! Lyo nggak ingin terus-terusan jadi beban Ayah! Maaf!" gumam Lyodra.

Lyodra menjatuhkan tubuhnya diatas king size dan menatap langit-langit. Air matanya terus mengalir.

"Ibu, sepertinya kita akan segera bertemu! Sepertinya, aku juga akan menjadi pengkhianat dengan meninggalkan Ayah sendiri," ucap Lyodra tertawa luka.

Lyodra mengidap penyakit complex regional pain syndrome. Penyakit itu telah hadir ditubuh Lyodra 5 bulan lalu.

Flashback On

Lyodra berjalan menuju ruangan dr. Reza. Langkah Lyodra berhenti saat mendengar pembicaraan Yudha dan dr. Reza.

"Bukankah penyakit Lyodra bisa disembuhkan, dok?" tanya Yudha.

"complex regional pain syndrome penyakit yang bisa diobati tapi tidak bisa disembuhkan," jawab dr. Reza.

"Tapi, operasi bisa menyembuhkannya kan, dok?"

"Tindakan operasi sangat fatal bagi kondisi Lyodra saat ini. Jadi, saya hanya bisa memberikan obat untuk meredakan rasa sakitnya," jelas dr. Reza.

Lyodra menghapus air matanya. Kondisi keuangan Yudha sedang kritis, karena ada beberapa masalah di perusahaannya. Lalu kini, Yudha harus terus-terusan menebus obat untuk penyakit Lyodra yang tidak bisa sembuh?.

Sejak saat itu, Lyodra tidak pernah meminum obatnya. Walaupun rasa sakitnya teramat sangat, Lyodra tidak ingin membebani Yudha.

Flashback Off

Lyodra duduk di teras untuk menunggu Lion. Sudah lebih 15 menit Lion tak kunjung datang, hingga membuat Lyodra harus berjalan kaki sejauh 3 KM.

"Aneh banget. Waktu jalan sama Lion, nggak kerasa jalan jauh. Tapi sekarang, jarak dari rumah ke sekolah kayak Jakarta-Seoul!" gumam Lyodra terkekeh pelan.

Kaki Lyodra memasuki gerbang sekolah. Baru beberapa langkah, Lyodra disambut dengan beberapa siswa yang berkerumun diparkiran.

Terlihat Lion dan wanita asing baru turun dari motor.

"LION?!"

Semua siswa menoleh kearah Danies yang datang dengan emosi yang memuncak.

"Lo kok sama dia? Terus Lyodra dimana?" tanya Danies.

Mendengar nama Lyodra, Lion tertegun. Bagaimana bisa Lion melupakan Lyodra?.

"Gue disini!" ucap Lyodra dan berjalan mendekat.

"Ly, lo kesini jalan kaki?" tanya Danies.

"Enggak! Gue naik gojek," dusta Lyodra.

"Maaf! Gue nggak bermaksud buat ninggalin lo, Ly!" ucap Lion bersalah.

"Santai aja! Oh ya, dia siapa? Lo kesekolah bareng sama dia?" tanya Lyodra.

"Dia Aurel, siswi pindahan! Tadi, ban mobilnya kempes," jawab Lion.

"Hai, gue Lyodra. Temennya Lion," ucap Lyodra mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Aurel," balasnya.

"Lion, lo anter Aurel ke ruang kepsek, gih! Dia kan masih baru!" ucap Lyodra.

Lion hanya mengangguk. Sebelum pergi, sekali lagi Lion menoleh kearah Lyodra yang tersenyum.

"Kita kekelas, yuk!" ajak Lyodra menarik Danies.

Suasana kelas yang semula ramai, mendadak sunyi saat melihat Lion datang bersama Aurel.

"Perhatian semua! Gue bawa temen baru untuk kita!" ucap Lion dan mempersilahkan Aurel.

"Hai semua, kenalin nama gue Aurelia Cantika. Senang bisa bergabung dengan kalian!" ucap Aurel tersenyum ramah.

"Oke. Aurel, kamu bisa duduk didepan Reflin!" ucap Lion.

"What? Yang bener aja?" protes Reflin yang tak digubris Lion.

Lyodra menatap Lion yang kini duduk berdampingan dengan Aurel.

Nggak perlu cemburu, karena kita tidak punya hak untuk itu! Ingat, kita hanya teman!~Lyodra

Only Me (Lion x Lyodra) | | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang